“kenapa aku harus gitu maura kan berbahaya?”ucapku

“iya aku tahu tapi untuk kita!”

“ENGGAK,kamukan tahu maura semuanya kan GAK suka aku maura” ucapku membantah.

“iya aku tahu itu tapi eh gak jadi deh kamu bakalan gak mau nanti aku membahaya kan mu riska” ucapnya hampir sedih.

***

“tolong tolong tolong”....

“tolong tolong tolong”...

“riska! Ayo kita kabur disini ada penjahat”ucap ibuku

“ENGGAK BIARIN AKU MATI KAN SEMUANYA GA PEDULI SAMA AKU BU”

“SIAPA YANG GAK PEDULI SAMA KAMU NAK”

“SEMUA ORANG! BU”

“GAK ADA YANG GAK PEDULI DENGAN ANAK IBU”

Ibuku lari dan berteriak suruh ke sana tetapi aku membantah dan aku berpikir tiba tiba gempa dan gunung meletus semuanya berteriak “tolong” aku berpikir “oh ya aku bisa mengambil tongkat tapi apa gunanya ?” aku berpikir lagi “benar ris aku tahu gunanya adalah ......” ucapku memmanggil namaku

Aku berlari ke istana Elicia aku lari menerobos pintu depan dan lari ke atas mengambil tongkat nya dan aku keluar aku berlari lari dan aku datang ke puncak gunung aku melihat bolang hitam terbang sekaran saatnya membaca mantranya dan mengarahkan tongkat ke bola ucapku di hati

“jangan lakukan ris nanti kamu kehilangan tubuhmu ris”ucap ayah ku. Aku tidak mengucapkan sesuatu aku membaca mantra dan suara ledakan dari bola ke aku dan “bommmmmmmmm..........................” suara ledakan sangat dasyat aku kesakitan berbaring di atas gunung aku masih bisa berdiri tiba tiba dari tangaku menghilang bergeraak sesampai muka aku memang kehilangan tubuhku.

Tamat.