mahkotaku kehormatanku
mahkotaku kehormatanku
Karya : jazilatul hikmia
Nama ku alma aku sangat tak pandai bergaul, terlebih dengan lawan jenis. Hingga pada saat waktu pagi hari ketika di sekolah aku mendapat panggilan organisasi ku karena akan ada perubahan dalam kelompok pembagiannya. Alma yang memang tak gila dengan jabatan dan kehormatan ia pun memilih mendengarkan saja dengan melamun. Hingga ia tak menangkap seluruh pembicaraan ketua organisasi tersebut.
Di lain tempat terdapat seorang lelaki yaitu rachan yang mengamati alma dengan seksama dan karena hoby lelaki tersebut membuat puisi akhirnya dengan senyum senyum rachan menuliskan ungkapan mutiara indah yang tersusun rapi dan karena rachan telah mengetahui informasi mengenai alma yang sangat terkenal karena sikap dinginnya dengan lawan jenis nya.
Senja redup berhasil merangkul tubuhku dengan tenang. Anganku mengadu pada surat kecil yang mencairkan ketenangan ku. Entah apa yang ku lupakan tuk kehormatanku saat itu.
“alma kehormatanmu menjadi perhiasan dalam dirimu”
Secuap isi surat itu berhasil membuat ku egois dalam menjaga iman yang telah ku dekap erat.
Drrrttttttt
Aku pun membuka laptop kecil ku tuk melihat email yang masuk
Salam halus ku dengar secara sepontan dari lelaki dari layar itu. Yah tebakanku salah ternyata bukan pesan yang masuk dan justru pesan suara telfon dari emailku.
“Waalaikumsalam, loh kamu kenapa bisa memiliki alamat email ku???” jawab ku
“kita satu kelompok di organisasi lo, jadi aku tau email kamu” jawab rachan
Iyah namanya rachan ardiansyah
“Oooo” singkatku
“maaf ganggu, saya cuma ingin kamu tau sebenarnya surat kecil itu bukan untuk yang bagaimana dan memang riki asal ambil dari salah satu surat dari buku mapel ku”
“iyah gaapa” ujar ku
“yaudah makasih yah Assalamualaikum”
“waalaikumsalam”
Tangis ku meledak seketika dalam kamar yang kebetulan saat itu aku sedang sendirian di rumah.
“apa yang saat ini aku pikirkan YA ALLAH, kenapa saat aku sudah menjaga perasaan ini dan sekali aku berikan pada seseorang Engkau buat tanpa arah” ledak ku
Memang aku belum pernah menjatuhkan perasaan ku pada lawan jenis. Baru saat ini aku menjatuhkan perasaan sehingga wajar aku benar benar terpuruk. Ayah bunda ku memang sangat tidak mengizinkan ku untuk berkontak dengan lawan jenis.
Di sisi lain sebenarnya memang surat kecil yang dibuat oleh rachan ditujukan untuk alma. Namun karena rachan tau alma benar benar menjaga kehormatan nya sehingga rachan mencoba membantunya.rachan diam diam mencari informasi dari teman teman alma di sekolah. Hingga pada ba’da maghrib rachan memberanikan diri bertanya pada kakak nya yang bernama fatih.
“kak, kakak pernah suka lawan jenis ngga?”
“kakak?”
“iya”
“em,,,, pernah tapi waktu itu abi tau soal ini dan akhirnya kakak di pindahkan dari sekolah yang dulu yang ada perempuan yang kaka suka”
“tapi kak kalo sempat kontak kontakan?”
“ga pernah, bahkan dulu hp kakak di sita oleh abi jadi dihapus kontak perempuannya”
“serius kak?”
“iyah lah, kenapa emang?. Jangan jangan kamu jatuh hati yah sama lawan jenis ?”
Rachan pun senyum malu dihadapan kakaknya. Tanpa bertanya fatih sang kakak pun tau yang dirasakan adiknya pada saat ini.
Hingga di sekolah ketika sedang ada rapat organisasi di aula untuk pembahasan program kerja. Bahkan rachan berusaha tak menampakkan wajahnya dihadapan alma. Karena menurut rachan cara ini efektif biar ga jatuh hati lebih dalam. Akan tetapi kenyataannya salah. Justru karena rachan melalui jalur berbeda dengan temannya rachan menjumpai alma yang sedang duduk di ujung taman sekolah.
“ah ada alma”gumam rachan
Karena ia sudah terlanjur melalui jalur yang jauh akhirnya rachan memutuskan untuk jalan dan melalui alma. Akan tetapi alma menyadari keberadaan rachan. Sehingga alma langsung pergi dan lari dari taman itu tanpa memperdulikan tali sepatunya. Akhirnya pun alma terjatuh dan melirih pedih.
“auuu” teriaknya sambil memegang kakinya yang terasa terkilir
Rachan dengan sigap mencoba menolong alma. Akan tetapi langkahnya terhenti karena ia ingat dengan usaha alma menjaga kehormatannya sebagai kaum hawa.rachan justru memilih pergi dan enggan menolong alma yang terjatuh dan melirih sakit. Akan tetapi rachan tak tinggal diam dan rachan lebih memilih meminta bantuan pada indah sahabat alma yang saat itu sedang berada di depan kelasnya.
“indah, saya minta bantuan boleh?”
“apa???” jawab indah terkejut
“alma sedang jatuh di dekat taman belakang sepertinya kakinya terkilir”
“kenapa ga kamu bantu”
“saya tak ingin merusak kehormatannya”
Tanpa berpikir panjang indah langsung menysul alma yang memang benar sedang duduk merintih sakit di bawah pohon mangga. Tanpa bertanya apa pun indah langsung membantu alma menuju UKS sekolah mereka untuk diperiksa oleh dokter. Dokter pun meminta indah untuk mengantarkan alma pulang ke rumahnya. karena kaki alma yang bengkak sebab terkilir itu.
Selepas indah mengantar alma pulang tak sengaja indah melihat rachan dengan motor gede nya.walaupun rachan cowok religiuos rachan juga punya hobi motor seperti cowok pada umumnya. Pada saat rachan menyadari indah melihatnya di belakang mobil indah rachan pun memberi kode agar indah merahasiakan ini dari alma. Tak ada cara lain indah pun menuruti rachan.
Alma yang mencoba memijat kakinya dan mengingat ngingat kejadian tadi membuat alma semakin membenci rachan. Karena alma tak mengetahui sebenarnya rachan membantunya untuk menjaga kehormatannya.
Ketika malam tiba dan seluruh isi dunia tertidur di situlah rachan terbangun untuk sholat tahajud yang dilakukannya secara rutin. Dalam sholatnya itu rachan tak hentinya menyesal tetapi ada rasa kepuasan tersendiri dalam dirinya hingga tanpa sadarair mata rachan meluncur begitu hebat.
Akhirnya pun rachan memutuskan untuk melakukan sholat istikharah juga untuk meyakinkan bahwa menjaga lebih baik dari pada merawat. Maksudnya menurutnya cara dia menjaga kehormatan alma itu sudah benar walaupun membuat alma marah kepadanya karena sikapnya.
Setelah rachan benar benar yakin dengan keputusannya rachan pun duduk terenung sembari menulis puisi dan tentunya mengenai alma.
Hingga berakhir kata puisi itu “alma aku mencintaimu dengan menjaga kehormatan mu”
Setelah itu pun rachan merasakan sakit yang begitu teramat di bagian dadanya disertai dengan batuk yang begitu keras dan terasa sangat pedih. Hingga terdengar oleh fatih sang kakak dan kemudian fatih melihat dada rachan mengeluarkan darah dengan hebat. Kemudian fatih berteriak memanggil abi dan umi untuk membawa rachan ke rumah sakit.
Akan tetapi sang abi lebih memilih untuk memanggil dokter saja ke rumah. Setelah dokter sampai disana dokter pun langsung memeriksa rachan dan akhirnya penyakit rachan pun tertera yaitu radang paru paru stadium 4 dan dokter pun memfonis rachan tak akan lama lagi.
Umi rachan pun sangat shok dengan hal ini. Hingga sempat tak sadarkan diri dalam beberapa menit. Ketika rachan sadar ia memanggil manggil alma dengan lirih namun bisa tertangkap dengan jelas oleh fatih yang berada disampingnya. Rachan meminta fatih untuk menghubungi alma agar datang karena rachan telah mengetahui penyakit yang dideritanya saat ini. Memang sangat minim harapan tuk sembuh dalam stadium 4 ini.
Ketika alma dihubungi oleh fatih dengan email rachan alma tak memberikan sambungan itu karena masih terasa sesak untuk dikenang apa yang dilakukan rachan padanya.
Saat istirahat tiba. Indah menerima sambungan masuk dari rachan akan tetapi yang bicara adalah fatih dan fatih mencoba bicara pada indah agar mau membawa alma bertemu rachan.
“maa buruan siap siap kita izin pulang “
“hah? Ngapain”
“kita harus ketemu rachan dia lagi sakit”
“paling sakit batuk dia”
“iyah batuk!!! Sampek radang paru paru”
alma yang saat itu memegang beberapa buku novelnya langsung menjatuhkan tanpa memperdulikan beberapa orang yang menanyai nya untuk buru buru pulang.
Hingga perjalanan ke rumah rachan pun alma tak ada hentinya menangis dan menyalahkan dirinya.
“udah alma ini bukan salah kamu, emang ini udah takdir maaa” rayu indah
“ga ndah ini juga salah gue” sambil menangis
Ketika mereka berdua sampai di rumah rachan sudah nampak ramai dengan seluruh keluarga rachan. Itu lah yang membuat alma semakin berfikir kemana mana. Fatih yang melihat alma dan indah yang bahkan tak pernah menjumpai mereka kecuali foto mereka di email mereka langsung menyuruh alma masuk dan menemui rachan. Rachan yang terlihat sedang memeluk beberapa lembar kertas itu langsung teralihkan dan menatap alma.
“almaa” lirih rachan
Alma hanya bisa menangis kemudian mencoba duduk disamping rachan dengan sedikit jarak.
“ maafin aku rachan”
“ ga maa bukan salah kamu. Aku juga mau izin ke kamu buat ke luar negeri buat berobat”
“iyah rachan hati hati, aku tunggu kamu sampai kamu kembali ke indonesia”
Setelah mereka melepaskan semua dalam benaknya kecuali rasa cinta masing masing. Mobil abi rachan pun siap untuk mengantar rachan dan keluarganya menuju bandara.
“sebelum pergi aku nitip ini ke kamu maa”
“apa ini?”
“ baca kalo kamu udah dapet kabar dari aku ntah baik atau buruk”
“jangan bicara gitu rachan”
Rachan tersenyum dengan memaksakan keadaan tubuh nya yang memang lemah itu. Hingga akhirnya rachan dan keluarganya masuk mobil dan mobil itu seketika telah pergi dari pandangan beberapa kerabat rachan yang ada di sana termasuk alma dan indah.
Perjalanan pulang alma tak pernah berpaling dari laptop kecilnya dan mengamati email rachan. Hingga akhirnya deringan suara terdengar dari laptop perempuan berhijab syar’i itu.
Lagi lagi suara salam yang sangat halus namun lebih terdengar lemah itu ada disebrang sana.
“Waalaikumsalam rachan, kamu sampai mana???”
“aku ada di pesawat, ingat jangan lupa baca dairy ku yah”
“iyah rachan”
Seketika itu rachan tersenyum sangat manis dan menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Di saat itu dokter rachan memeriksa rachan karena fatih merasakan tak ada suara bincang lagi dari rachan yang sedang menghubungi alma.
“inna lillahi wa inna ilaihi rajiun” ucap dokter itu.
“rachannnnnnnnnn” suara alma dari laptop yang masih ada dalam pangkuan rachan pun terdengar cukup nyaring dan lantang.
Seketika abi dan umi rachan pun ikut histeris di samping rachan begitupun fatih yang saat itu telah memegang laptop rachan dan bicara jika rachan telah tiada pada alma.
Alma hanya diam dan menangis akan tetapi ia lebih memilih untuk bergegas mengambil dairy kecil dari suratnya yang memang dari rachan untuknya. Saat itupun alma semakin menangis menjadi jadi dan indah pun tak tinggal diam langsung memberhentikan mobilnya disamping jalan dan merangkul alma setelah membaca surat rachan yang ternyata ingin memilihnya menjadi kekasih sejati dan bukan hanya ingin duniawi.
“tunggu dan sabar lah bidadari yang akan memberikan kehangatan di dunia dan akhiratku” ~ dear alma
Kurang lebih seperti itu lah surat awal yang dibuat rachan dan berakhir
“alma aku mencintaimu dengan menjaga kehormatan mu”
TAMAT.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kak FB:)
seru kak ceritanya
Kayak cerita wattpad mik..