Perjuanganku Tidak Sia-sia (Hari ke 3&4)
Bernama Dara Fidelya, biasa dipanggil Dara. Dara adalah seorang anak yang sekarang menginjak usia 14 tahun, di mana dia telah duduk di kelas 8 SMP. Dara sangat aktif mengikuti kegiatan di Sekolahnya.
Setiap hari Dara selalu pulang saat sore hari, bahkan saat langit sudah gelap. Rumah hanyalah tempat beristirahat bagi Dara. Sehingga lebih banyak waktu dia berada di Sekolah daripada di rumah.
Jarak rumah Dara ke Sekolah adalah 2,3km. Dia menempuh jarak tersebut hingga sampai di Sekolah menggunakan sepeda gayuh miliknya. Setiap harinya, ia pulang bersama dengan sahabatnya.
Dara mengikuti ekstra PASKIB, dan dia akan mengikuti lomba.
Suatu hari pada saat perjalanan pulang bersama dengan temannya.
"Sa, badanku rasanya kok cape banget ya" Ucap Dara kepada sahabatnya, Lisa.
"Ya... itu gara-gara kamu udah kebanyakan kegiatan di Sekolah, makanya" Jawab Lisa.
"Ohh iya mungkin" Angguk Dara sambil menggayuh sepedanya.
Saat sampai di rumah, dia langsung membersihkan dirinya dan langsung beristirahat. Dara terbaring, ia sudah tertidur lelap di kasur empuknya.
Ibu Dara datang ke kamar Dara, sesekali memeriksa keadaan anaknya itu. Ia mengelus rambut Dara, "Tidurnya lelap banget Nak, kamu pasti cape" berkata dengan nada bicara yang rendah.
Saat ibu Dara menyentuh badan Dara, ia mendapati suhu tubuh Dara yang panas. Ibu Dara langsung mengambil potongan kain kecil bersih dan mencelupkannya ke air bersih di sebuah wadah berukuran kecil. Ia memerasnya lalu menaruhnya di tubuh Dara agar suhu badannya menurun. Dari kecil, Dara adalah anak yang kebal penyakit. Oleh karena itu, ibunya sangat khawatir saat mendapati anaknya sedang dalam keadaan sakit.
"Cepet sembuh ya Anakku..." Sambil mengelus kepala Dara.
Keesokan harinya adalah hari Minggu. Di mana hari itu adalah hari Dara mengikuti lomba PASKIB. Lomba PASKIB dimulai pada pukul 13.50.
Suhu tubuh Dara masih belum menurun, kondisinya masih sakit, terpaksa dia tidak bisa mengikuti lomba PASKIB itu. Ibunya pun menemui pelatih PASKIB Dara dan mengizinkan Dara kepada pelatihnya untuk tidak mengikuti kegiatan lomba tersebut, karena dia masih sakit.
"Maaf pak, anak saya Dara tidak bisa mengikuti kegiatan lomba PASKIB karena dia masih sakit" Ucap ibu Dara.
"Ohh iya Bu, tapi sayang sekali Dara tidak ikut. Karena dia sangat bersemangat untuk mengikuti lomba ini. Tapi mau gimana lagi, Dara lagi sakit... jadi terpaksa gak ikut." Ujar pelatih Dara.
"iyaa." Jawab ibu Dara dengan menganggukkan kepalanya.
"Semoga Dara cepat sembuh ya Bu!" Seru pelatih Dara.
"iyaa, makasih ya pak." Sambung ibu Dara dengan senyuman tipis di bibirnya.
Dara masih terbaring di kasur empuknya. Dara membuka matanya, dan ia melihat ke arah jam di atas meja sebelah kasurnya.
"loh, sekarang udah jam 12 toh." Gumam Dara sambil mengumpulkan nyawanya.
Dara teringat...
"HAH SEKARANG HARI MINGGU? AKU KAN IKUT LOMBAA!!" Teriak Dara di dalam kamarnya.
Saat dia teringat hal itu, dia langsung bergegas mandi dan mengganti pakaiannya. Lalu ia mencari di mana ibunya berada. Saat bertemu ibunya, "Bu, aku minta tolong... tolong anterin aku ke tempat lomba ya Bu, Aku mohonnn" Bujuk Dara pada ibunya.
"Tapi kamu masih sakit Nak, jangan ikut lomba dulu." Jawab ibu Dara.
"Aku janji bakalan istirahat total pas lombanya nanti udah selesai, anterin aku ya Bu..." Rayu Dara.
"Beneran ya... anak Ibu gaboleh bohong, oke ayo Ibu anterin!" Rayuan Dara berhasil membujuk ibunya.
Lalu Dara sampai di tempat lomba pada pukul 13.45. Dia melihat teman-temannya yang akan menampilkan penampilan terbaik tim mereka. Dara pun langsung berlari kencang menuju di mana mereka berada.
Teman-teman Dara sangat senang Dara ada bersama mereka, dan akan mengikuti lomba bersama mereka. Karena Dara adalah seorang anak dengan kepribadian yang sangat rendah hati dan baik pada semua orang.
Tepat pada pukul 13.50 mereka tampil di tengah-tengah luasnya Lapangan. Dara sangat lega saat timnya sudah selesai menampilkan penampilannya, ia sangat senang. Beberapa jam usai tim Dara tampil, semua peserta diperintahkan untuk berkumpul di tengah lapangan untuk mengumumkan juara dan membagikan piala bagi tim yang mendapatkan juara.
Benar-benar tidak disangka, ternyata tim Dara mendapat Juara 1 Umum. Dara benar-benar bersyukur waktu itu. Karena perjuangan yang selama ini ia lakukan berbuah dengan hasil yang memuaskan. Dia bisa membawa nama baik Sekolahnya, dan itu adalah hal yang sangat hebat.
Dari sini nilai yang dapat kita ambil adalah kita harus berjuang untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Kita tidak akan mendapatkan apa yang kita inginkan, namun kita akan mendapatkan apa yang kita perjuangkan. Perjuangan belum tentu berakhir bahagia, tapi bahagia butuh perjuangan.
Salam Literasi!!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar