Hai, namaku Isna. Aku dilahirkan oleh Ibuku pada tanggal 18 Juni tahun 2009. Iya benar... Sekarang aku sudah berumur 13 tahun. Aku menuliskan cerpen yang berisi hal-hal tentang Ibu.

Ibuku telah melahirkan ku ke Dunia ini. Ibu sudah merawatku 13 tahun lebih. Dan Ibu merawatku dengan penuh kasih sayang, dan dengan penuh kesabaran. Hingga kini aku sudah berusia remaja.

Dulu waktu kecil, aku hanya bisa menangis, makan, bermain, dan tidur. Saat ini aku sudah menginjak usia remaja, di usia remaja ini tentu saja aku memiliki lebih banyak teman dan lebih banyak cerita. Jika memiliki masalah, terkadang aku menceritakannya kepada Ibuku. Dan Ibuku merespon ceritaku dengan hal-hal yang positif, aku sangat senang akan hal itu. Karena Ibuku bisa mengerti apa yang ku ceritakan.

Setiap hari Ibuku memasakkan masakan yang sangat lezat. Kalau dibandingkan dengan masakan restoran bintang lima pasti masakan Ibuku yang paling enak. Biasanya Ibuku mengolah nasi sisa kemarin untuk dimasak menjadi nasi goreng, dan rasanya begitu lezat. Hargai masakan yang dimasak oleh ibumu. Beberapa tidak punya makanan, yang lain tidak punya Ibu.

Aku sering kehilangan barang-barangku saat di rumah, karena aku begitu ceroboh. Setiap kali aku kehilangan barang, aku sudah mencarinya. Tetapi tetap saja tidak ketemu. Dan akhirnya aku selalu saja menanyakannya pada ibuku. Anehnya Ibuku selalu menemukan barangku yang hilang. Entah aku yang kurang teliti atau Ibu memiliki kekuatan tersembunyi untuk menemukan barangku yang hilang... hahaha.

Seringkali aku berbuat kesalahan. Tetapi, Ibuku tetap bersabar menghadapi perbuatanku. Ibuku menasehatiku dengan tulus, dan Ibuku selalu memaafkanku. Aku selalu terheran-heran, 'Kok bisa ya ada wanita yang sesabar itu.' . Ibuku juga selalu mengingatkanku untuk selalu melaksanakan salat 5 waktu. Karena itu adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Ibuku sangat mengkhawatirkan aku saat aku tidak bersamanya. Terkadang mereka tidak tidur. Tapi mereka khawatir dengan mata tertutup.

Pada suatu hari aku terbangun pada pukul 2 dini hari. Aku mendengarkan tangisan Ibuku. Aku langsung beranjak dari ranjang dengan mengendap-endap, lalu mengintip. Ternyata beliau melaksanakan salat tahajud di sepertiga malam, lalu mendoakanku. Aku langsung terdiam, karena mendengar dan melihat Ibuku menangis saat mendoakanku. Ibuku tidak tahu saat aku memperhatikan, aku memperhatikannya sampai selesai berdoa. Setelah Ibuku selesai berdoa aku langsung kembali ke tempat tidur dan berpura-pura tidak melihat apa-apa.

Ibuku sudah merawatku dengan sepenuh hati. Saat ini aku sudah besar bu... Sudah menginjak usia remaja. Engkau telah berhasil merawatku hingga saat ini. Aku memang tidak bisa membalas jasa-jasa yang telah engkau berikan. Tetapi aku berharap agar aku bisa membuatmu bangga akan hal-hal baik yang telah kulakukan. Aku sangat berterima kasih padamu. Do'a mu sangat bermanfaat bagi masa depanku. Debashis Mirda pernah berkata, "Jangan pernah menyakiti seorang wanita karena dia adalah ibu seseorang atau akan menjadi ibu dari seseorang. Bisakah kamu menyakiti ibumu?"

Hari ini tepat pada tanggal 22 Desember tahun 2022 adalah hari Ibu. Ibu adalah wanita terbaik selama hidupku. Orang yang selalu sabar menghadapi perbuatanku, selalu memaafkan kesalahanku, dan sudah membimbingku untuk berprilaku baik. Sekali lagi aku sangat berterima kasih padamu. Jangan sekali-kali kita menyakiti hati ibu kita, apalagi sampai membuatnya menangis. Karena Ibu lah yang bersama kita walau dalam kesulitan. Hormati Ibumu, karena menghormati wanita dimulai dengan Ibu. Untuk hari Ibu ini, aku tidak bisa memberikan kado apa-apa untuk Ibu. Tetapi yang bisa kuberikan untuk Ibuku hanyalah do'a terbaik. Selamat hari Ibu, untuk semua wanita terbaik.