Menahan Rindu, Aku Menulis
Oleh:Isna Ariefatul Muhimmah
MTsN 7 Kediri
Maret 2021, tepat setahun sudah semua kegiatan dialihkan dari rumah, salah satunya kegiatan pembelajaran. Pemerintah mengeluarkan kebijakan work from home guna menekan lajunya penyebaran virus corona yang pemicu utamanya adalah interaksi erat dan kerumunan.
Awalnya para siswa merasa senang dengan pembelajaran daring. Karena tak perlu bangun pagi untuk pergi ke sekolah, tidak ada istilah pulang sore, dan lebih enaknya bisa tidur siang di rumah. Selain itu, tugas yang diberikan oleh guru waktu pengerjaannya lebih fleksibel.
Dengan alternatif pembelajaran daring membuat para guru dan siswa tetap bisa melangsungkan kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran daring dilakukan melalui aplikasi yang berbasis internet antara lain, WhatsApp, YouTube, Zoom, E-Learning, Google Meet, Google Classroom, dan aplikasi belajar online lainnya. Para siswa dan guru diharuskan untuk mampu beradaptasi dengan perubahan pola pembelajaran. Namun tidak sedikit dari mereka yang kesulitan untuk beradaptasi dengan pola pembelajaran yang sekarang.
Tidak ada yang menyangka bahwa pembelajaran secara daring berlangsung cukup lama. Bahkan sudah satu tahun berlalu, namun hingga kini belum juga ada keputusan dari pemerintah untuk melaksanakn pembelajaran secara langsung di sekolah.
Ternayata belajar online yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lamban, lama kelamaan menimbulkan rasa bosan. Tidak sedikit diantara para siswa yang rindu suasana di sekolah, rindu belajar bersama teman dan guru di dalam kelas, rindu kegiatan yang dilakukan di sekolah seperti, apel pagi, ekskul, bimbel, solat dhuha dan dhuhur berjamaah di sekolah, jajan di kantin saat jam istirahat, dan masih banyak lagi. Selain itu, tak sedikit siswa juga rindu dengan berkumpul serta berinteraksi ataupun bergaul dengan guru dan teman mereka di sekolah.
Bukan hanya itu, selama belajar daring berlangsung, guru cenderung membagikan bahan ajar, materi, maupun tugas melalui media online. Tidak sedikit dari mereka, para siswa, kurang memahami materi yang diberikan dari guru. Ada siswa yang mencari referensi lain untuk sumber belajar. Apa pula siswa yang tidak paham namun dia tidak mencari cara untuk memahami materi itu, mereka hanya diam saja. Kemudian karena waktu pengerjaan tugas yang cukup fleksibel, sebagian dari mereka menunda untuk menyelesaikannya. Akibatnnya tugas-tugas mereka menumpuk, lalu mereka malas mengerjakan karena banyaknya tugas dan akhirnya diantara mereka memutuskan tidak mengerjakan tugasnya.
Begitu pula yang aku rasakan setelah cukup lama belajar daring. Aku adalah salah satu siswa MTsN 7 KEDIRI yang saat ini duduk di bangku kelas 8. Rasa bosan dan jenuh itu juga mnghamipiriku, rasa rindu juga melandaku. Aku rindu suasana di sekolah, rindu belajar dengan guru dan teman, rindu bersenda gurau dengan teman-teman, rindu menghabiskan jam istirahat di sekolah bersama teman-teman, aku juga rindu berinteraksi dengan lingkungan sekolah, dan aku rindu kegiatan-kegiatan yang di lakukan di sekolah.
Aku juga bosan belajar di rumah, tidak ada teman. Aku kesepian. Tak jarang aku menemui materi yang sukar dipahami, tugas yang sulit, dan koneksi jaringan yang tidak stabil. Hingga aku harus melibatkan ayah dan kakakku untuk mengatasi masalah yang aku alami.
Aku juga merasa jenuh karena harus di rumah saja. Mulanya aku bingung, aku harus apa untuk menghilangkan rasa jenuh. Aku mencari kegiatan-kegiatan yang bisa menghilangkan rasa jenuh, aku mencoba melakukannya, namun tidak ada yang sesuai dengan hatiku.
Kemudian aku mencoba ikut lomba menulis, aku merasa senang mengikutinya. Hingga setiap aku mengetahui lomba menulis dan tema yang kiranya aku mampu aku ikuti lomba itu, mulai dari karya tulis ilmiah, cerpen, puisi, essay dan opini. Lama kelamaan menulis menjadi hobi baruku. Aku paling suka menulis puisi, bagiku dengan menulis puisi bisa meluapkan emosiku. Aku menulis puisi di buku kecil yang selalu aku bawa kemana-mana. Jika seketika muncul ide langsung aku catat di buku kecil itu agar tidak lupa. Meski rasa bosan, jenuh, dan rindu itu tidak hilang, setidaknya sedikit terobati dengan aku menulis.
PROFIL PENULIS
Isna Ariefatul Muhimmah. Biasa dipanggil Isna. Namun, ada juga yang memanggilnya Reva. Dia tinggal di Jl. Kakak Tua Desa Kampungbaru Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Dia lahir di Kediri, 31 Agustus 2006. Saat ini dia sudah berumur 14 tahun. Hobinya adalah memasak dan membaca. Sosok yang menginspirasi Isna hingga memiliki hobi memasak adalah Juwita Salshadilla, yang merupakan putri sulung dari Iis Dahlia. Cita-citanya adalah ingin menjadi seorang guru.
Isna menempuh pendidikan pertamanya di SDN Kampungbaru 1. Isna merupakan salah satu siswa di MTs Negeri 7 Kediri. Karena memiliki hobi memasak dan membaca, Isna mengikuti ekstrakurikuler Tata Boga dan SBQ.
Ayah Isna bernama Ahmad Muhaimin dan ibunya bernama Choirun Nisa. Ayahnya adalah seorang petani dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Selain sebagai ibu rumah tangga, mendiang dari ibu Isna juga merupakan sosok pendidik, yaitu di TK Dharma Wanita dan TPQ di daerah setempat. Isna adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara. Nama kakaknya adalah Luthviyah Choirotul Muhimmah. Dia merupakan salah satu alumni MTs Negeri 7 Kediri. Karena kegigihan, ketekunan dan kecerdasannya, dia mendapatkan beasiswa S2 dan S3 di luar negeri dan sekarang menjadi salah satu mahasiswa di Universitas Teknik yang berada di Taiwan yaitu, National Taiwan University of Science and Technology (Taiwan Tech / NTUST).
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat, kakak..
iya makasih ya
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
terima kasih
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Keren
Kerreenn!
terima