DIARY ANAK PERTAMA
Terlahir menjadi anak pertama tidaklah mudah, terlebih lagi anak perempuan yang akan memikul beban berat dari sebuah keluarga. menghabiskan waktu untuk mengurus segala pekerjaan rumah dan diselipi dengan belajar, mungkin dari beberapa anak hal itu sudah biasa, begitupun dengan aku. Hidup dalam keluarga yang sibuk dan cukup keras, terkadang membuatku tertekan, hanya saja bahu harus ku perkuat demi diriku sendiri dan keluarga.
Ingin menangis tapi untuk apa?! Menangis hanya bisa meyembuhkan sesaat saja, datang dan rapuh lagi. Tidak mudah menjadi anak pertama dan seorang perempuan, memikul segala beban keluarga dan adik adiknya. Berusaha supaya ia menjadi sosok yang bisa dibanggakan dalam segala hal suatu saat nanti. Orang tua yang sangat menginginkan keberhasilan anak pertamanya ini, untuk menjadi pembuka jalan bagi adik adiknya.
Terlahir menjadi anak pertama seakan akan melatih mental yang luar biasa, dituntut untuk menjadi ini dan itu. Hingga lupa bahwa ia harus mencari kebahagian untuk dirinya sendiri bukan hanya untuk orang lain.
Siapa pun kalian, yang menjadi anak pertama, terus kuatkan bahu kalian. Jadilah sosok anak pertama yang bisa dijadikan panutan bagi adik adiknya, suatu saat nanti lelah kalian akan terbayarkan oleh usaha kalian sendiri. Tidak usah mengeluh, jalani saja ya, kita pasti bisa!
Sepatah kata dari anak pertama mu ini:)
Jember, 2 September 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat kakak...
Maaciii