CERITA HUJAN
Bagaimana kabarmu hujan ?
Lama kita tak berjumpa.
Kau turun tanpa diundang, pergi tanpa disuruh.
Hujan, ingin rasanya aku memeluk mu erat erat, tapi rasanya juga tak mungkin bisa.
Kau adalah anugerah yang tuhan turunkan untuk tanah bumi, kau yang membuat alam tersenyum setiap kau melintas.
Tiap tetesan air yang kau jatuhkan pada hamparan tanah seakan akan beribu manfaat yang kau taburkan.
Kau telah mengembalikan cahaya senyuman pada tanah dan makhluk hidup ini.
Kekuatanmu untuk menjatuhkan isi mu itu sangat lah berharga hujan !
Yang ku rindukan adalah tetesan air mu yang memberikan aroma pada tanah.
Bagiku, itu adalah tanda bahwa ia merasa bahagia akan kehadiranmu.
Hidung ini sudah lama tak mencium aroma itu, dan tiba tiba kau datang.
Betapa gembira riang hidung ini.
Ku duduk di sebuah teras depan rumah, sembari menyelesaikan tulisan pena ku.
Ku lihat langit di atas sana, terlihat sebuah gumpalan awan mendung dan tetesan airmu itu.
Memandangmu sembari mengukir tulisan di kertas putih.
Mendengar suara tik tik tik di telinga ku, merdu sekali.
Spontan aku menghentikan tangan ku yang sejak tadi menulis. Ku tatap se tatap tatapnya, air yang jatuh dari langit itu. ku pegang erat erat anugerah itu, ingin sekali ku berlari di halaman rumah. Menikmati rahmat tuhan yang jatuh itu. Tapi itu tak ku lakukan, aku hanya bisa menatapnya sembari berdoa agar hujan ini menetap lebih lama. Tak ada suaru gemuruh dari langit, hanya ada suara rintikan hujan yang jatuh di atas genting sana. Irama nya yang indah bak menentramkan hati. Seolah olah masalah hidup hari ini sudah lenyap dibasuh oleh hujan ini. tapi nyatanya tuhan berkehendak lain dari yang ku inginkan. Dia turun hanya sebatas lewat, tidak lebih. Hanya sekedar membasahi pelataran tanpa membasahi dedaunan dan akar akar nya. Tidak apalah, mungkin hari esok dia akan kembali lagi untukku.
Oh tuhan kuasa mu sungguh luar biasanya, terima kasih kau sudah memberi ku waktu untuk menikmati kuasamu hari ini. aku tak tahu bagaimana aku harus membayarnya, aku hanya bisa bersyukur dengan pemberianmu, thank you Allah.
~ Ira Maulina
Doc:Jember, 09 Oktober 2020
Kenangan tulisan lama
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar