Batman, spiderman, ironman seorang superhero yang ku kenal, namun superhero satu ini bukan hanya ku kenal tapi juga ku sayang. Ayah.... superhero yang ada di hidupku. Sorot mata yang tajam, hidung mancung, brengos tipis dan wajah tanpa senyum itu berhasil membuat siapa pun yang melihat ayahku pasti akan bertanya 'Ayahmu galak yah?,'. Aku hanya tersenyum ketika mendengar pertanyaan itu. Galak? meninggikan suara nya saja aku tidak pernah mendengar. Ayahku selalu bersikap lembut dengan siapa pun, terlebih dengan aku anak perempuan semata wayangnya. Setiap hari nya aku selalu di sayang, di rangkul dan selalu di apresiasi hal hal kecil tentangku yang akan membuatku merasa senang. Sosok ayah yang akan selalu melakukan segala cara untuk terus membahagiakan anak perempuannya. 

     Suatu hari ayah mengajakku untuk ikut bermain bulu tangkis, tetapi aku menolaknya. Pada saat itu aku lebih memilih untuk pergi mengaji saja. Tepat pukul 10 malam, ketika aku sudah tertidur lelap ayahku pulang.Alih alih pergi beristirahat, ayahku malah bergegas mandi menggunakan air dingin. Selesai mandi, seperti biasa ayahku akan mendengarkan lagu lagu favoritnya yaitu lagu lagu zaman dahulu seperti milik Rhoma Irama yang berbunyi " langit sebagai atap rumahku dan bumi sebagai lantainya ". Ayah mendengarkan lagu juga selalu menggunakan volume yang keras, membuatku merasa terganggu dalam tidurku. Hal itu di sadari oleh ibukku, lalu ibukku bergegas ke kamar ayah dan memberitahu nya namun ternyata... Ayahku sudah tidak bisa apa apa, tak bisa bergerak, tak bisa berbicara dan tak bisa mengenali siapa pun. Pada hari itu, ayahku di nyatakan terkena stroke dan hari itu tidak akan pernah bisa aku lupa kan.

     Sekarang hampir 5 tahun ayahku sakit, setiap hari nya aku selalu merindukan pelukan hangat ayah. Sorot mata yang tajam kini menjadi tatapan yang teduh. Ayah... aku rindu diri mu yang dulu.