Namun ternyata itu salah, orang itu memang nyata bukan halusinasi semata. Tak lama setelah kejadian itu aku dipertemukan dengannya di kantin kampus. Ternyata dia adalah teman dari dari sahabatku.

"Ze kenalin ini temanku dari fakultas kedokteran", ucap sahabatku dengan penuh semangat.

Sedangkan aku hanya menatap orang itu tak percaya, kenapa wajahnya begitu mirip.

" Hai salken Geo Bastian ", ucap orang itu sembari mengulurkan tangan.

Jelas saja itu membuatku kaget untuk kedua kalinya, kenapa namanya juga mirip? batin ku bertanya. Setelah menatap wajahnya lama akhirnya aku mengalihkan pandanganku. Aku langsung pergi tanpa membalas uluran tangan tersebut. Jelas itu tidak sopan dan aku tau. Namun aku malah takut membuat mereka bingung kalau tiba tiba air mata ku turun. Keesokan harinya temanku menanyakan hal tersebut kepadaku.

" Ze kok kemarin pergi, kamu nggak suka ya sama kak geo apa gimana, aku jadi ngerasa bersalah? ", tanya nya.

" Eh nggak kok, a-aku kemarin ada urusan mendadak hehe maaf ya jadi gaenak sama kamu sama orangnya juga", ucapku tentu bohong kepadanya. Aku tak mau dia tahu alasan sebenarnya.

"Ooo begitu yaudah gapapa kok, lagian kamu main pergi aja kan aku jadi bingung" Ucap sahabatku Zerrin.

"Hehe maaf yaa", balas ku dengan wajah memelas.

" Iya iya gausah kaya gitu jelek tau, mending kita cari makan ke kantin", ajak nya.

"Let's Go", ucap ku dengan penuh semangat.

By: Naya