Seraya menangis Zea mengingat kenangan bersama kakaknya 6 tahun yang lalu. Pagi itu begitu istimewa bagi Zea, karena ia telah genap berusia 7 tahun. Tapi Zea terlihat murung dikarenakan kakaknya tidak ada dirumah. Gebast sedang menjalani pengobatan diluar kota. Itulah yang menyebabkan Zea terlihat sedih.

.

Walau usia nya saat itu masih kanak kanak namun Zea sudah terbiasa berada di rumah sendirian. Karena pada hari itu tidak ada orang di rumah, Zea berinisiatif untuk merapikan rumahnya. Agar ketika ayah dan kakaknya pulang, rumahnya telah rapi dan bersih.

.

Hari semakin larut, namun kakak dan ayahnya tak kunjung pulang. Setelah belajar Zea memutuskan untuk pergi tidur. Sebenarnya Zea kecewa, namun rasa kecewa itu kalah dengan keinginan Zea agar kakak nya cepat sembuh

.

Baru saja Zea memejamkan mata, terdengar suara langkah kaki dari ruang TV. Akhirnya, Zea pun keluar. Senyum di wajah Zea langsung mengembang, ia lari dan langsung memeluk kakaknya.Gebast membalas pelukan adiknya tersebut, dan berkata "Selamat ulang tahun adik kesayangan kakak, maaf kakak ga ngasi apa apa buat kamu" Ucap Gebast sambil menunduk.

.

Zea menggeleng keras seraya berkata "Nggak kak, kakak udah ngasih segalanya buat Zea"

"Zea cuma pengen lihat kakak sehat ga sakit lagi", lanjutnya. Gebast tersenyum setelah mendengar ucapan adiknya tersebut. "Kakak janji bakal jaga Zea sampai besar nanti" Ucap Gebast sembari tersenyum dan mengulurkan jari kelingkingnya. Zea pun mengikatkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking kakaknya. Mereka semua bahagia walau dengan cara yang sederhana.

By: Naya