SUKA CITA RAMADAN DI MASA KORONA
SUKA CITA RAMADAN DI MASA KORONA
Oleh. Inaya Hasyatul Ilma
Ramadan merupakan bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh seluruh umat Islam. Ramadan sendiri memiliki banyak makna. Secara filosofi bulan Ramadan bermakna bulan ujian untuk bersabar baik secara fisik maupun mental. Umat muslim dapat menghapus segala dosanya dengan berpuasa di bulan. Bulan Ramadan juga mempunyai makna bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan. Banyak sekali kebahagiaan yang menyertai datangnya bulan Ramadan.
Di bulan Ramadan terdapat banyak sekali keistimewaan. Salah satunya adalah pahala pada bulan ini dilipat gandakan. Setiap muslim yang melaksanakan amal kebaikan pada bulan Ramadan, maka pahalanya akan dilipat gandakan. Di bulan ini juga terdapat amal ibadah yang istimewa. Di antara ibadah istimewa tersebut adalah salat Tarawih, Zakat Fitrah, dan sedekah makanan untuk orang yang berbuka puasa. Pada Bulan Ramadan juga terdapat satu malam yang sangat istimewa. Malam itu adalah malam Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
Setiap bulam Ramadan saya menyiapkan banyak agenda. Tadarus Qur'an salah satunya. Dulu saya pergi ke masjid bersama teman teman untuk tadarus bersama. Kami berjalan beriringan sambil bercerita. Banyak hal yang kami ceritakan mulai dari menu sahur sampai nanti ingin berbuka menggunakan lauk apa. Setelah sampai masjid kami bergantian melantunkan ayat ayat suci Al-Quran. Kami sangat senang karena bisa tadarus bersama.
Ketika waktu buka puasa tiba, saya akan membantu ibu menghidangkan makanan untuk berbuka. Biasanya kami akan membuat kolak kacang ijo. Saya bahagia karena bisa menghabiskan waktu sebelum buka untuk memasak bersama. Setelah berbuka kami akan pergi ke masjid untuk menjalankan shalat tarawih bersama. Shalat Tarawih sendiri merupakan shalat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan.
Dulu setiap seminggu sekali akan ada buka bersama di Masjid. Dan itu membuat saya sangat senang. Karena saya dapat berbuka bersama dengan warga setempat. Selain bukber biasanya juga diadakan pengajian. Sambil menunggu waktu buka puasa tiba kami akan mendengarkan pengajian terlebih dahulu.
Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa memenuhi serambi masjid. Ada yang mendengarkan pengajian, ada juga yang ingin mendapatkan makanan.
Ramadan kali ini mungkin akan berbeda dengan sebelumnya karena korona. Pandemi Covid-19 yang meharuskan kita untuk tetap dirumah dan menjauhi kerumunan mengakibatkan kegiatan Tarawih dan sebagainya sulit untuk terlaksana. Meski begitu itu tidak akan mengurangi rasa Bahagia saya dalam menyambut bulan Ramadan. Dalam hitungan hari bulan Ramadan akan tiba. Saya telah mempersiapkan semuanya untuk menyambut bulan Ramadan. Mulai dari list kegiatan yang akan saya lakukan, sampai target untuk khatam 30 juz. Selain itu saya juga mempunyai target untuk menghafal 1 juz Al-Quran
Saya juga berdiskusi dengan teman sesama OSIS untuk mengadakan event dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Mulai dari acara pembagian takjil hingga lomba lomba daring yang bertemakan bulan Ramadan. Di bulan Ramadan ini kami juga berniat untuk mengeratkan tali persaudaraan antara ekstrakurikuler satu dengan lainnya. Dengan mengadakan event bersama maka itu dapat mempererat tali persaudaraan kita.
Saya juga sangat bahagia karena pada bulan Ramadan nanti, saya dapat berkumpul dengan saudara saudara ku. Kakak saya yang di Jakarta insyaallah akan pulang begitupun dengan kakak saya yang di pondok. Maka dari itu saya akan benar benar memanfaatkan bulan ini untuk mengobati rindu sekaligus untuk mempererat tali persaudaraan.
Ramadan kali ini memang sangat berbeda dengan Ramadan sebelumnya. Namun berkah yang terdapat pada bulan ini tetap sama tidak akan berubah. Begitupun dengan kebahagiaan dan keceriaan pada bulan ini. Kebahagiaan yang saya dapatkan pada bulan ini tidak berubah, bahkan saya mendapatkan banyak kebahagiaan. Karena pada bulan Ramadan kali ini saya bisa menyambutnya bersama keluarga baru saya, yaitu OSIS. Meski Ramadan kali ini berbeda dengan sebelumnya namun berkah dan kebahagiaan yang terdapat pada bulan ini tetap sama.
BIODATA PEMULIS
Penulis adalah Inaya Hasyatul Ilma yang lahir di Tulungagung pada 21 September 2007. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara, putri dari Bapak Mahfud Efendi dan Ibu Siti Nurningsih. Saat ini penulis adalah siswa kelas tujuh dan aktif di OSIS MTsN 5 Tulungagung. Penulis bisa dihubungi melalui WA: 082140089570 atau [email protected]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar