KAPAN BERJUMPA?
Pertanyaan yang selalu muncul di pikiran saya adalah kapan saya bisa berjumpa dengan teman-teman dan guru. Tak terasa sudah setahun genap saya dipisahkan oleh virus corona.
Suasana yang berbeda sangat terasa. Terutama bagi siswa. Yang dulunya membuka buku tulis sekarang membuka handphone. Yang dulunya bertanya kepada guru, sekarang bertanya kepada Mbah Google.
Tepat pada tanggal 2 Maret 2020, terdapat pemberitahuan yang membuat semua murid bersorak gembira, tak terkecuali saya. Pemberitahuan itu berisi bahwa sekolah yang akan diliburkan selama 2 minggu.
Pada awalnya saya sangat bahagia. Awal-awal libur saya sangat menikmatinya. Saya menghabiskan waktu dengan bermain dan mencari tau hal baru. Namun setelah 2 minggu murid tidak diperbolehkan masuk sekolah, saya mulai merasa bosan.
Lama kelamaan rasa bahagia itu berubah menjadi rasa rindu. Rindu akan sekolah, guru, dan teman-teman pastinya. Selain rindu, saya juga selalu bertanya tanya, “kapan saya bisa masuk lagi?”.
Sebelum virus corona datang, semua murid pasti sangat mengharapkan datangnya hari libur. Saya termasuk salah satunya. Namun sekarang semua murid mengharapkan masuk sekolah lagi.
Pembelajaran daring merupakan hal baru untuk saya. Bahkan tak sedikit juga teman saya yang kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Banyak kendala yang dialami murid selama PJJ. Salah satunya adalah tidak adanya gadget untuk belajar. Karena sekarang semua serba online jadi benda yang wajib kita punya adalah gadget. Namun tak sedikit juga murid yang punya.
Hal itu yang menyebabkan mereka kesulitan dalam melakukan pembelajaran daring. Selain itu tak sedikit juga murid yang tidak mengerti materi yang dijelaskan melalui PJJ. Bahkan, terdapat juga guru yang hanya memberikan soal tanpa memberikan materi terlebih dahulu.
Selain kesulitan dalam pembelajaran jarak jauh, murid juga bosan karena tidak bertemu dengan teman-teman. Rindu pasti akan melanda mereka. Suasana kelas yang sangat ramai akan selalu mengingatkan mereka tentang indahnya masa sebelum virus corona datang. Suara bel sekolah yang selalu mereka tunggu akan selalu terdengar oleh mereka.
Sekarang mereka hanya bisa bertemu melalui layar handphone. Melihat wajah-wajah yang sangat dirindukan tanpa bertemu. Rindu akan semakin terasa ketika hari ulang tahun guru datang. Yang biasanya heboh menyiapkan segala surprise untuk guru.
Sekarang saya hanya bisa mengucapkannya melalui ketikan saja. Namun saya selalu berdoa agar bapak ibu guru selalu diberikan kesehatan agar mereka bisa selalu memberikan ilmu kepada kami.
Selain teman, guru juga akan sangat dirindukan. Orang tua kedua saya ketika di sekolah. Orang yang selalu memberikan saya ilmu. Di saat kita berbuat salah mereka lah yang akan menegur kita. Guru lah yang selalu sabar menghadapi segala tingkah laku saya.
Sekarang untuk bertanya saja kita memiliki gengsi yang sangat tinggi. Dikarenakan sudah sangat jarang sapa menyapa. Namun sebenarnya rasa rindu sangat lah besar kepada mereka. Rindu dengan suara mereka, rindu dengan sapaan mereka, dan semua yang mereka berikan kepada saya. Semua itu sangat membekas di hati dan pikiran saya. Seperti orang tua dan anak yang telah lama tak bertemu. Seperti itu perasaan saya ketika telah lama tak bertemu dengan bapak ibu guru.
Hari guru tahun kemarin menjadi hari guru yang sangat berbeda untuk saya. Biasanya saya akan upacara bersama dan memberi kejutan spesial untuk para guru. Namun hari guru tahun kemarin saya hanya bisa memberikan ucapan selamat melalui aplikasi Whatssap. Meskipun begitu saya tidak akan pernah berhenti mendoakan mereka. Saya ingin selalu melihat senyuman mereka walau hanya melalui layar handphone.
Saya selalu bertanya kapan kita bisa bertemu lagi. Namun jawabannya tetap sama, “menunggu virus corona hilang, Nak”. Sedangkan sekarang virus corona semakin merajalela. Bahkan sekarang terdapat virus corona jenis baru.
Saya sangat ingin bersua lagi dengan teman-teman dan semua guru. Bercanda ria dan tertawa bersama seperti dahulu kala. Semoga saja musibah ini segera usai. Akhirnya kami bisa hidup normal kembali.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar