Nama : Iman Tri Nopiansah

Kelas : 11 OTKP

Sekolah : SMKS Hikmah Kota Banjar

Tugas ke : 4

Dalam mengerjakan tugas kewirausahaan yang keempat, saya mengunjungi salah satu pedagang yang menjual berbagai makanan ringan. Salah satunya adalah seblak. Bagi kaum hawa dan pencinta seblak lovers sudah pasti sangat mengrtahui makanan ini.

Pemilik warung seblak bernama Teh Usi. Lahir di Ciamis, 11 Juni 1982. Beliau mulai merintis usaha berdagang seblak mulai dari tahun 2019 lalu.

Teh Usi ini memiliki jiwa pedagang yang luar biasa. Kenapa liar biasa? Karena tekad dan semangatnya yang benar benar membara patut diacungi jempol.

Teh Usi bercerita awalnya saat berdagang mengalami berbagai kesulitan. Hal ini terjadi lantaran baru pertama berdagang. Ada beberapa kendala yang disampaikannya, seperti bahan membuat seblak agak lumayan mahal, ditambah suami tidak bisa menghantarkannya belanja karena harus bekerja.

Kendala selanjutnya banyak orang yang atau pedagang yang merasa makanan seblak bisa merusak kesehatan atau menyebabkan berbagai penyakit. Hal seperti itulah yang terkadang membuat mentalnya menjadi menurun.

Untuk mengatasi hal ini Teh Usi sering bertukar fikiran dengan suaminya agar bebannya sedikit berkurang. Beliau juga tetap terus berinovasi dari hari ke hari.

Mengenai motivasi berdagang, karena Teh Usi sangat ingin membantu meringankan beban suaminya dalam hal keuangan keluarganya. Teh Usi tidak ingin selalu menjadi beban bagi suaminya terus menerus. Motivasi inilah yang membuatnya bisa berdagang hingga saat ini.

"Menjadi perempuan itu harus taat kepada suami dan jangan membebaninya. Seharusnya juga para perempuan sejak kecil itu didik untuk mengeloti bidang yang disukainya. Supaya jika sudah menikah bisa berpenghasilan dan tidak terlalu membebani suami. Intinya jangan semuanya tergantung dari suami." Teh Usi.

Dayeuhluhur, 3 Maret 2021.

Bahan dan alat membuat seblak.