Alhamdulilah sekarang adalah hari menulis yang ke 60 hari. Waktu memang sangat tidak terasa sama sekali. Dari hari pertama sampai hari ke 30 saya membuat tulisan sederhana berbagai macam kegiatan sehari-hari yang saya lakukan dan tulisan lainnya yang mudah ditulis. Lalu dari hari ke 31 sampai hari ke 60 oleh penulis digunakan untuk menuliskan qoutes. Dan alhamdulilah berhasil serta sangat memuaskan.

Untuk memperingati atas kesuksesan bisa menulis 60 hari secara berturut-turut ini saya sengaja membuat acara secara sederhana yaitu memasak mie. Emang perlu dibuatkan acara segala? Mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal yang biasa. Namun bagi saya pribadi yang mengalaminya ini adalah pencapaian yang luar biasa, bahkan sebelumnya tidak sempat terpikirkan. Pembuatan acara ini juga dimaksudkan untuk mengapresiasi diri sendiri agar ke depannya bisa lebih baik lagi.

Pembuatan mie ini dilakukan saat malam hari sekitaran jam 19.30 atau sesudah salat Isya. Saya memilih waktu ini karena malam ini hujan dan menyebabkan dingin. Pernahkan menikmati mie yang masih mengepul saat cuaca dinging? Yaps, rasanya mantap betul atau istilah kerennya mantul. Itulah yang saya rasakan malam ini.

Mie yang saya buat adalah mie instan yaitu dari Mie Sedap kuah. Penulis sengaja mencari yang mudah supaya bisa segera cepat dinikmati. Ah dasar cowok mah maunya yang cepat aja ya? Hehehe. Mengenai cara memasaknya seperti biasa. Ah tidak usah saya jelaskan satu per satu karena yakin pastinya pembaca sudah tahu gimana cara memasak mie instan, apalagi calon ibu, wah mungkin sudah ahlinya dalam memasak mie.

Nah supaya mienya makin nikmat saya menambahkan satu telur. Pernahkan makan mie ditambahi telur? Emmzz pokok e mantap. Tak lupa dilengkapi dengan saos dan sambal. Wah pokoknya sampai cetar lidahnya. Satu lagi teh manis, serta saat makan ditemani lagu dj atau dangdut. Ah indahnya dan lengkap malam ini. Hehehehe.

Oh iya dalam artikel ini juga saya akan membahas beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh sebagian pembaca. Salah satunya, kenapa kok mau menulis secara tiap hari di blog sasisabu? Bukankah tidak ada tantangan menulis setiap hari untuk siswa? Agak banyak yang sering bertanya seperti ini. Baik akan saya jawab, memang iya tidak ada tantangan yang mewajibkan menulis tiap hari bagi siswa. Ini hanya kegiatan saya saja sehari hari untuk mengisi kegiatan yang kosong. Ya daripada digunakan sepenuhnya hanya bermain saja kan sayang, waktu malah terbuang secara percuma.

Kenapa kok kamu menulis di blog sasisabu tapi enggak mau ikutan pelatihan menulisnya? Pertanyaan ini memang wajar saja dilontarkan kepada saya. Sebenarnya bukan enggak mau ikutan pelatihan, tetapi salah satunya faktor keuangan. Ah itu mah alasan aja! Saya tidak beralasan kok, buat apa saya beralasan. Penulis bisa saja tinggal meminta ke orang tua. Ya itu bagi orang lain mungkin bisa. Tapi kalo saya yang minta saya enggak tega. Apalagi sekarang sedang dalam masa pandemi banyak hal lain yang harus dibayarnya. Masa iya saya juga harus membebaninya lagi. Mungkin sampai sini sudah paham. Tapi penulis tidak berserah diri. Saya juga sudah mulai menabung supaya keinginan kecil ini bisa segera terkabul, yaitu mengikuti pelatihan bersama kak Syaiful.

Tidak setiap orang memiliki keuangan yang cukup. Penulis bisa dibilang termasuk dalam keluarga dalam perekonomian yang sedang. Insyaallah keinginan mengikuti pelatihan pasti terwujud. Memang akan sulit menjelaskan bagi orang yang tidak paham betul dengan posisi kita sebenarnya. Kebanyakan orang hanya menilai dari luarnya saja, huh padahal itu adalah salah.

Untuk ke depannya, penulis.tidak akan menulis qoutes lagi tetapi insyaallah akan menulis puisi selama satu bulan penuh. Semoga bisa sukses seperti sekarang ini. Aamiin. Dan semoga bulan Februari nanti kendala keuangan bisa teratasi.

Bissmilahirohmanirohim. Semoga ke depannya selalu dimudahkan dan dilancarkan dalam berbagai urusannya. Aamiin ya Robbalalamin. Salam literasi!

Dayeuhluhur, 23 Januari 2021.

Beberapa foto hasil masakan yang berhasil dibuat.