Akhir Dari Perjalanan Prakerin
Dulu 8 Februari 2021, kami berempat memulai prakerin di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjar. Waktu itu rasanya tidak menentu, antara bahagia dan malu. Bahagia karena akan mendapatkan pengalaman yang baru. Malu karena takut bertanya dan yang lainnya sebagainya.
Tidak terasa sekarang adalah hari terakhir kami melaksanaan prakerin karena sudah dua bulan lebih. Tentunya sudah banyak pengalaman dan kenangan yang kami terutama saya dapatkan diantaranya bekerja dengan canda dan tawa bersama pegawai lainnya.
Pastinya kami akan merasa rindu dengan suasana Kantor Satpol PP Kota Banjar. Bukan hanya rindu dengan suasananya yang hangat dan menyenangkan saja tetapi juga dengan suasana kerja dan amanatnya. Ada satu ungkapan kalimat yang sampai saat ini masih saya ingat.
"Di saat bekerja kamu harus disiplin dan utamakan kejujuran. Jangan pernah berkhianat kepada atasan karena kejujuran tidak bisa dibeli oleh siapa pun."
Mungkin kata ini yang paling saya ingat ketika awal melaksanakan prakerin atau PKL. Saat masuk, saya ditempatkan di Ruangan Satlinmas atau Satuan Perlindungan Masyarakat. Saya bekerja pertama kali melubangi kertas dengan menggunakan perporator. Bukan hanya satu lembar tapi lebih dari 500 lembar. Hal ini dimaksudkan untuk arsip agar tidak hilang dan mudah ditemukan kembali ketika saat membutuhkan data. Mungkin inilah pengalaman pertama saya saat prakerin.
Memang bekerja adalah impian dari semua orang. Sama halnya dengan anak SMK. Kebanyakan ingin langsung bekerja ketimbang untuk kuliah. Dengan berbagai macam alasan salah satunya dari sektor biaya.
Selain akan merindukan suasana kerja di kantor. Kami juga akan rindu suasana istirahat bersama. Biasanya kami selalu membeli makanan yang pedas seperti Mie ayam, cilok, seblak, dan makanan ringan lainnya sambil bersantai dan menikmati angin sore di Kantin Kantor Satpol PP Kota Banjar.
Bukan hanya itu saja. Sepertinya kami akan rindu dengan pengalaman membuat laporan prakerin. Membuat laporan itu tidak semudah seperti membalikan ketelapak tangan. Sangat sulit dan memerlukan ketelitian yang hars benar-benar ekstra.
Bahkan kami harus membuat laporan sampai satu minggu lebih. Bukan hanya harus teliti terhadap isi laporannya saja. Tetapi juga isi dari laporannya yang harus sesuai dengan keadaan dan tidak boleh mengarang. Mungkin saat itu kelompok kita sedang di uji dan alhamdulilah pengerjaan membuat laporan bisa selesai secara tepat waktu.
Saya berharap kelompok kami bisa sukses di saat waktunya nanti. Banyak sekali pelajaran yang saya petik ketika prakerin. Semoga apa yang sudah saya ceritakan ini bisa membangkitkan teman teman pelajar semua dalam berjuang menggapai keinginannya.
Salam literasi!
Dayeuhluhur, 1 April 2021.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar