Iman Fahroji

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MULAI MENGAYUH DAYUNG

BAB I

MULAI MENGAYUH DAYUNG

Hari ini adalah hari pertamaku menuju sekolah baru SMAN 69 JAKARTA, aku kan menempuh masa masa SMA di sini. SMAN 69 JAKARTA berada di Pulau Pramuka, yah berarti setiap hari aku harus menyebrang menggunakan perahu kecil ke sekolah yah aku sudah terbisa degan ini, sejak aku di SMP aku selalu menyebrang, bangun jam 04.00 WIB shalat subuh, lalu aku mandi dan bersiap menunggu kapal di dermaga.

***

Ini adalah hari senin, dimana aku menjalankan ospek hari pertama, aku bertemu banyak teman baru yang dari berbagai pulau, mulai dari Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Pari, Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Lancang dan bahkan ada yang dari daerah Jawa.

“permisi boleh kenalan?”

“ yah tentu saja”

“Perkenalkan namaku AYU WINDA CANTIKA aku berasal dari Pulau Tidung, salam kenal yah” sambil melemparkan senyum manis di bibirnya

“oh ya namaku Saka Putra Samudra bisa di panggil saka aku berasal dari Puau Panggang. Oh ya aku panggil kamu winda atau ayu?”

“winda juga boleh”

“oke, winda”

Winda pun kembali memperkenalkan dirinya ke yang lain dengan senyum dan lesung pipinya yang manis. Tiba tiba senja datang dari belakang ku.

“waaasssaapppp brooo, tumben mau kenalan sama cewek, biasanya kan lu introvert” celetuknya

“emm gimana yah, gw mau mencoba hal baru”

Nama aslinya adalah PUTRO AGUNG SENJA PRATAMA biasa di panggil SENJA, dia adalah temanku dari SMP yah teman satutunya yang aku miliki. Dia memiliki kepribadian yang ceria dan happy virus buatku. Dia sudah ku anggap seperti kakak kandungku sendiri aku juga sering membagi keluh kesahku dengan nya.

Ospek hari ini pun terasa lebih cepat karena aku mulai membuka diri dan mulai ber interaksi dengan banyak orang. Dan pembagian ruang ospek pun sudah di muali, aku kebetulan satu ruanagn dengan winda, gadis manis yang memiliki lesung di pipi.

***

Ke esokan paginya, aku duduk di bangku baris saf ke dua kebetulan aku datang paling awal jadi keadaan kelas masih sepi dan aku bebeas untuk memlih tempat duduk ku.

“Wah aku keduluan nih sama saka!”

Sepertinya aku mengenali suara itu, ya, suara gadis yang pernah aku ajak bicara di awal ospek. Setelah ku perhatikan ternyata benar itu adalah winda, ku lihat dari raut wajahnya di sangat ceria hari ini.

“ Eh ada winda, mau duduk bareng?”

sambil tersenyum aku menawarinya duduk di sebelahku

“Serius? Boleh nih?”

Ia bertanya memstikan, bisa ku lihat lagi lesung di pipinya.

Aku hanya menjawab dengan anggukan di kepalaku. Menandakan aku bilang ya.

Mulai dari hari itu aku mulai berteman dengan dia, hari demi hari aku lewati di hari ospek ku ini, sampai akhrirnya pembagian kelas pun tiba. Dan sangat kebetulan sekali, diriku, senja dan winda satu kelas yaitu berada di kelas X MIPA 4.

Hari pertama pemebelajaran pun di mulai, aku mengenalkan winda kepada senja.

“ winda kenalin ini temanku Senja di teman ku dari aku SMP”

sambil melempar seyum ke pada winda

“Halo aku senja, senang bisa berkenalan”

Sapa senja kepada winda

“ hai aku winda, apakah kita satu kelas?”

“ sepertinya begitu”

“Wah seneng banget bisa satu kelas sama senja, semoga kita bisa akrab yah”

“ iyah aku juga seneng kok, apa lagi kamu manis” gombalnya.

***

Setelah berkenalan dengan teman kelas yang lain tiba tiba kelas menjadi hening di karenakan datang seorang guru, yang tak lain adalah wali kelas yang akan membimbing kami untuk satu tahun kedepan.

“hai semuanya perkenalkan nama ibu MAWAR FITRI RAHAYU panggil saja ibu dengan sebutan ROSE, saya akan menjadi wali kelas kalian untuk satu tahun kedepan, saya harap kalian semua bisa menjadi kelas dan murid teladan di sekolah ini Bu Rose melemparkan senyumnya, matanya menyipit menandakan bahwa bu Rose sedang senyum dengan tulus.

“oke sekarang giliran kalian yang memperkenalkan diri yah, di mulai dari depan sini” seru bu Rose

Teman teman kelas pun mulai memperkenalkan dirinya namun Senja tak henti memandangi Winda sambil tersenyum. Sampai tiba saat giliran Senja, namun dia masih fokus dalam lamunan nya. Dan aku pun menyenggol nya

“senyum winda cantik yah”

gumamnya yang terdengar sampai sampai satu kelas menoleh ke arah nya, ia pun terkejut saat sadar bahwa dirinya sedang menjadi pusat perhatian di kelas.

“maaf bu, tadi saya ngelantur. Ada apa yah?”

ujarnya dengan muka polosnya, lantas satu kelas tertawa karena tingkahnya Senja, bahkan samudra dan winda pun ikut tertawa.

“kamu ini saya suruh perkenalkan diri malah bengong liatin cewek” bu rose tiba tiba nyeletuk di tengah tawa murid murid

“ iya bu maaf, saya kurang fokus” jawab nya sambil malu Krena wajahnya sudah merona

“ya sudah, lanjutkan perkenalan nya, awas jangan ngelantur lagi yah” tegurnya sambil tertawa.

Dan kita pun hanya menghabiskan seharian di sekolah untuk perkenalan dan pendekatan kepada wali kelas. Bu rose sangat ramah dan pengertian dan juga beliau memiliki paras yang cantik, tentu saya hal ini menjadikan bu rose sebagai guru idaman setiap siswa dan siswi berkat keramahannya

***

Tak terasa waktu menujukan pukul 15.20 WIB menunjukan bahwa siswa di perbolehkan pulang. Saat aku beranjak dari tampat duduk winda mengajak ku dan senja untuk pulang bersama, bukan apa kalo Winda pulang sendiri dia takut ada fans nya yang mengikutinya wajar saja winda sangat cantik dan pintar, pria mana yag tak suka padanya, aku pun suka padanya namun itu hanya sebatas teman semata.

“makasih yah udah mau anterin aku ke depan asrama”

sambil menunjukan senyum yang memperlihatkan dimple dan gingsulnya.

“iya sama sama” jawab ku dengan kaku

“sama sama cantik, pagi mau aku jemput gak? Soalnya rumah kujuga deket sini” jawab senja

“ehh... gak usah gak papa. Aku bisa bareng effa kok” winda sambil senyum

“jangan senyum mulu dong, aku diabetees nih kamu manis banget soalnya” jawab si raja gombal senja

“hehe yaudah aku masuk duluan yah, bye bye” sambil melambaikan tangan nya.

Keesokan harinya kita mulai belajar semua mulai sibuk belajar menunjukan ambisi mereka untuk menjadi peringkat pertama. Aku yang baru datang pun bengong melihat satu kelas yang kemarin banyak bercanda sekarang hening dan hanya membaca buku, termasuk senja, bukannya merendahkan, tapi tumben aja seorang senja yang biasanya cerewet tapi ini hanya diam dan membaca buku pelajaran.

tumben senja baca buku pagipagi kayak gini - monologku

setelah aku mengintip apa yang senja baca di buku paket kimia kelas sepuluh tersebut ternyata senja sedang membaca buku komik naruto di balik buku paket kimia. Aku pun menghela kan nafas kasar akibat tingkah temanku yang satu ini. Tak lama kemudian winda datang dan langsung duduk kemudian langsung membaca buku paket kimianya. Aku pun terheran heran dengan tingkah kelas ini.

Apa yang terjadi? Apakah ada ujuan? Tapi ini kan masih awal KBM – gumamku

Senja yang baru menyadari kehadiranku pun mulai menegurku dan aku langsung bertanya padanya, apa yang terjadi.

“loh ?.... kamu gak liat group chat semalam? Apa kuota kamu abis?” tanya senja

“HP ku di sita emak, katanya aku gak boleh main hp lagi, soalnya di suruh fokus pelajaran” jawabku memelas

“ohh... gitu” timpalnya

“trus gimana? Ada apa di group chat?” tanya ku lagi

“ hari ini ada mapel kimia, kata kaka kelas guru kimia kita galak. Katanya sebelum masuk kelas kita bakal di tanya tanya dulu kalo salah kita gak di izinin masuk”

Penjelasan senja membuatku terngaga akan penjelasannya. Kalau begitu kenapa dia bisa sesasantai itu baca komik? Namun aku hanya terdiam dan meminjam buku paket senja karena aku tidak bawa buku paket soalnya gak tau kalau jawal diririm di group chat.

Dan aku pun mulai membaca baca buku paket kimia ini, tak lama kemudian guru kimia kita masuk, alangkah kagetnya kita ternyata gru kimia itu bu Rose. Dan rumor tentang guru kimia kita galak tuh cuman kabar burung belaka. Satu kelas pun matanya tertuju pada senja

“ kok malah natap ke aku?” tanya senja

“kamu boongin kita?” kata Effa yang nampak kesal pada senja

“ kan aku kata kaka kelas” cicit senja

“gara gara kamu kita ngelakuin hal yang sia sia.” Rini mendengus kesal

“ hus gak ada kata sia sia dalam belajar, justru ibu seneng kalian sudah belajar di pagi hari” tutur bu Rose sambil senyum

“tuh denger.....” kata Senja

“ kamu juga salah senja, seharusnya kamu tanya duu kebenerannya sama ibu, supaya gak jadi kesalah pahaman. Jangn asal menyebarkan yah. Takut HOAX” jelas ibu Rose

“iya bu maaf” sambi menunjukan wajah bersalahnya.

“Ya sudah kareana kalian sudah membaca materinya jadi ibu hanya menugas kan kalian mencatat yah”

“iya bu...” jawab kami serentak

Dalam keheningan tiba tiba bu Rose mecahkan ke heningan di kelas kita denagan pertanyaan

“ oh ya..... kita belum buat struktur kelas yah? Kita bikin sekarang aja yah takut lupa”

“baik bu” kita jawab dengan singkat dan serempak

Pemilihan ketua kelas pun berlangsung dengan tegan karena yang menjadi kandidat ketua kelasnya adalah Winda, Rini, Fandu dan yang mencengangkan adalah nama ku sendiri terpampampang di sana entah siapa yang mengusulkan nama ku. Namun Winda lah yang menjadi ketua kelas poin nya selisih sangat jauh dariku. Dan aku senang saja dan semoga winda menjadi pemimpin yang amanah, aamiin.

***

Hari pertama pembelajaran pun terkesan mengasikan bagi ku karena di sini sangat hangat dan aku menyukainya, aku, Senja dan Winda pun semakin akrab, dekat dan berteman baik.

***

Di hari yang sama aku ada pertemuan anggota baru jurnalistik, yah aku mengikuti ekskul ini karena cita citaku yang ingin jadi wartawan.titik kumpul anggota pun berada tak jauh dari kelas ku. Aku kaget ketika melihat Winda juga ada di ekskul ini.

“loh Winda kamu ikut jurnalistik juga?” tanya ku menghampirinya

“iya nih aku mau daftar jadi duta literasi” jawab nya sambil menunjukan senyumnya

“wah keren dong, aku yakin kamu bakal terpilih” jawabku antusias

“kamu sendiri, mau aftar di bidang apa?” tanya nya kepadaku

“aku ingi mendaftar mading club. Kerena cita citaku mau jadi wartawan”

Jawabku sampai mataku terbenam dalam senyumanku.

“ATTENTION GUYS, TOLONG BERBARIS DENGAN RAPIH DAN BARIS SESUAI CLUB YAH!” teriak kaka kaka yang meneriaki agar kami berbaris

“BAIK KAK!” jawab kami serentak

Hari ini aku menambah banyak kenalan baru, dan aku mulai bercengkrama dengan mereka, aku tak dapat menahan senyum di bibirku sampai akhir acara. Aku sungguh senang dengan hari ini, semoga kebahagiaan ini akan selalu ada sampai aku lulus di sekolah ini.

***

Tak terasa sudah satu bulan aku sekolah dam menjalani ekskul ekskul yang aku ikuti ulai dari jurnalistik dan pramuka. Tugas tugas yang di berikan guru padaku juga ku selesaikan dengan baik. Dan aku bersyukur bahwa nilai nilai ku tidak buruk.

***

“hari ini kita ulangan matematika yah” ucap pak Samsul

“kok dadakan sih pak?” protes Senja pada pak Samsul.

“ saya sudah bilang kemarin. Tapi kamunya tidur di kelas saya.”

Sontak saja hal tersebut membuatku tertawa kecil kepada temanku ini

“ kok kamu gak bilang sih Saka?” tanya nya pada ku

“yah lo nya gak nannya sih” jawabku usil

“au ahh. aku Males sama kamu” sambil menunjukan muka kesalnya.

“iyah maaf, aku lupabilang kekamu” sergahku

“untung Senja tuh pria yang baik hati, tampan, tidak sombong dan berakhlak yang baik, jadi aku maafin dehh” tuturnya.

Kami pun mulai mengerjakan ulangan, sesekali Senja menatap ke kertas jawaban ku namun aku menghalanginya dengan menjentil jidat nya yang lapang. Seketika aku pun tertawa melihat ekspresinya snja yang lucu. Dan aku baru menyadari ada seseorang yang menatap kami. Yah yang pasti itu pak samsul.

“kalian jangan bercanda yah. Ini ujian kalian, saya bakal kasih hadiah misteri jika lainya di atas 95 ke atas”

Sontak saja hal itu membuat anak ambisius dan anak yangingin hadiah menginginkan niai yang tinggi itu. Hal itu membuatku terfokus pada soal ujianku.

Waktu pun berjalan dengan cepat, aku mengumpulkan nya terakhir, dan semua jawban langsung di koreksi di depan meja pak amsul.

“oke saya akan mengoreksi ini, dengan seksama, jadi tolong diam dan jangan ribut. Terutama kamu Senja”

“lah kok saya pak?” jawabnya terheran

“ soalnya kamu yang paling ribut di kelas ini”

“iya pak maaf”

Waktu berjalan dan saampai pada waktu dimana hasil ujian di bagikan.

“sebelum saya bagikan, saya mau ke ruang guru terlebih dahulu untuk mengambil hadiah yang saya janjikan”

sambil jalan keluar pak Samsul menuju ruang guru yang tak jauh dri kelasku. Tak lama pak samsul kembali membawa buku panduan belajar matematika 3 buah.

Dan langsung saja pak Samsul membagikan hasil ulanagn nya ke murid murid betapa terkejutnya aku ketika nilaiku mendapatkan 98 nilai tertinggi di kelas sontak saja yang lain iri terhadapku.

Ternyata Winda juga mendapatkan nilai 96 dan Rini mendapat 95 kami bertiga mendapatkan hadiah spesial yang di janjikan oleh pak Samsul.

“ boleh aku liat?” tanya senja

“tentu saja” jawabku sambil tersenyum

“lah... cuman lupa nulis satuannya aja? Kalau kamu nulis satuannya nilai kamu seratus dong saka?” tanyanya yang melengking membuat perhatian kelas menuju padaku dan senja

“iya sih, tapi jangan keras keras ngomongnya” jawabku terkekeh pelan

“wah keren banget loh Saka, congrats yah” Winda datang menghampri dengan senyumnya yang menawan.

“iya terima kasih yah Winda” balasku

“eh sabtu ini kamu ada acara gak? Kita belajar bareng yuk! Nilai ku kecil nih aku mau belajar bareng kalian” ajak Senja

“aku sih free, kalau Saka bisa gak?” jelas Winda

“ayok. Di RPTRA aja yah, biar enak” jawab ku

“okeh fiks, sabtu yah jam 09.00 pagi” jelas Senja

Aku dan Winda mengangguk se irama.

***

Pada hari sabtu kita melakukan belajar bersama sambil bercanda dan mendengarkan penjelasan masing masing. Dan di sana juga kedekatan kami sangat akrab dan sampai smpai kami belajar bersama sampai pukul 15.00 dan kami pun pulang ke rumah masing masing. Terkecuali winda dia tidur di asrama selama ini

***

Pada hari senin, setelah pelajaran selesai dan waktu menunjukan untuk pertemuan ekskul. Aku dan Winda pergi ke pertemuan jurnalistik, dan ternyata itu membahas tentang duta literasi, jelas saja Winda sangat antusias karena dia memeng ingin ikut ajang ini. Namun katanya kurang satu pasang lagi untuk mengikuti latihan dan di kirim untuk tanding di tingkat kabupatenatau kota.

“terimasih yang sudah hadir di ruangan ini saya sangat berterimaksasih pada kalian, tujuan saya untuk mengadakan pertemuan ini adalah untuk mencari sepasang duta litersi tambahan dan saya akan menyeleksi nya”

Winda pun menatapku dan aku pun menoleh padanya, aku tau apa yang dia maksud, dia ingin aku ikut. Dan aku pun mencoba semampuku untuk masuk duta lterasi.

Hari berlalu begitu cepat dan pengumuman akan di umumkan besok, dan akan di umumkan di mading sekolah. Jujur aku tak terlalu berharap pada ajang ini, namun jika aku lolos aku akan berusaha sekuat dan semampuku.

***

Hari pengumuman pun tiba, namun aku tak melihat madin karena mading penuh dengan gerombolan siswa yang membaca mading jadi aku memilih untuk pergi ke kelas, sesampai nya di kelas tiba tiba Winda memanggilku sambil berlari,

“loh kok kamu gak seneng sih? Kamu belum liat mading yah?” tanya nya

“seneng kenapa? Aku belum liat mading soalnya tadi ramai” jawab ku

“ihh... kamu lolos duta literasi!”

Tuturnya sambil jingktak jingkrak dan menggenggam tangan ku

“jangan bercanda Winda, mana mungkin aku menang!” tuturku

“ih seriusan, kalo gak percaya ayok ikut aku” sambil menarik lenganku

Aku pun berjalan di samping winda menuju mading sekolah, yang sekarang sudah tidak ramai lagi

“tuh liat kalau gak percaya” tutur winda dengan semangat

Aku tak menyangka aku bisa lolos, tapi aku akan tetap berusaha untuk mengharumkan nama sekolah dan keluarga.

“ini beneran win? Aku gak di prank kan?” kataku yang masih tak percaya

“ih beneran Saka, masa sih aku nge prank kamu, emang nya aku yutuper apa”

Kata winda sambil mendengus namun masih terlihat imut.

“kalau gitu, kita bakal sering latihan bareng?” tanyaku pada winda

Winda pun hanya mengangguk sambi memakan roti kemasan yang baru iya buka, dan aku pun hanya ber ‘oh’ ria.

Setelah itu kami pun kembali ke kelas kami karena bel sudah berbunyi, sesampainya di kelas, kita pun langsung duduk dan tak sedikit juga yang mengucapkan selamat kepadaku dan Winda yang lolos menjadi salah satu duta baca di sekolah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus, banget kak

23 Jul
Balas



search

New Post