Berkarya... Berkarya memiliki arti lebih mendalam yang bukan sekedar kerja. Bekerja adalah melakukan kegiatan berdasarkan rutinitas yang menghasilkan gaji ataupun upah, sedangkan berkarya berarti mengeluarkan semua kemampuan demi menciptakan sesuatu yang baik dan memiliki dampak sosial. Berkarya juga memiliki arti mengerjakan suatu pekerjaan sampai menghasilkan suatu yang bermanfaat bagi semua orang. Karya tersebut dapat berupa benda, jasa, atau hal yang lainnya. Berkarya adalah bagian penting dari menghargai hidup dan menjiwai kehidupan. Artinya seseorang yang berhasil membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi sekitarnya juga dapat disebut seniman.

Bicara soal berkarya, dulu waktu aku masih duduk di bangku taman kanak-kanak aku sangat tertarik tentang semua hal berbau karya tulis, karena sebelum tidur ibuku sering membacakan aku sebuah buku dongeng. Aku sempat bercita-cita ingin menjadi penulis sebuah buku dongeng, namun kata ayah menjadi penulis sebuah buku itu sulit dan membutuhkan keterampilan khusus. Karena kegemaranku yang suka menulis itu aku sering sekali mendapatkan nilai sempurna ketika disuruh membuat cerita karangan, sampai pada waktuitu di jam istirahat aku dihampiri oleh guruku bernama ibu Lilik, beliau memberiku tawaran untuk mengikuti lomba puisi menggantikan temanku yang menjadi perwakilan sekolah. Mendengar hal itu tentu saja aku merasa sangat bahagia, karena mimpiku yang teringin tampil di depan banyak orang, bisa dibilang keahlianku dalam berbicara di depan banyak orang terbentuk pada saat berada di taman kanak-kanak.

Seminggu setelah aku ditawarkan mengikuti lomba puisi itupun berlalu, hari demi hari aku terus berlatih sampai tidak mengikuti jam pelajaran. 1 hari sebelum lomba aku merasa tidak yakin dan rasa percaya diriku tiba-tiba saja menghilang, namun aku di beri pesan oleh guruku yang masih aku ingat sampai sekarang bahwa “semakin kamu tidak percaya diri akan semakin besar peluang untuk kalah”. Hari dimana lomba itu tiba, aku bersiap-siap lalu diantar oleh bunda menuju tempat lomba dan bertemu guruku yang sudah lama menunggu disana, ternyata aku mendapatkan nomor urut 9 yang masih lumayan lama, aku memutuskan untuk berlatih sebentar dan tiba saatnya aku untuk tampil. Awalnya semua baik-baik saja namun dipertengahan aku lupa dialog dan membuat aku terdiam sejenak, sambil menatap kearah bunda aku terus mengingat-ingat dialogku, dan untung aku mengingatnya.

Setelah selesai lomba aku dan bunda memutuskan untuk pulang dan meninggalkan guruku disana karena pengumuman pemenang lomba belum kunjung di umumkan. Setelah selesai Shalat Dhuhur bunda mendapat telepon dari guruku bahwa aku memenangkan juara harapan 1 lomba puisi dan hadiahnya diwakilkan oleh guruku. Aku betul-betul senang dan tidak menyangka bahwa aku dapat memenangkan lomba itu, karena ini adalah pengalaman pertamaku mengikuti lomba dan aku langsung menang walaupun harapan satu. Pada saat upacara hari Senin, namaku diumumkan di depan untuk di beri apresiasi karena sudah mendapatkan juara, dan sampai sekarang pialaku masih terpajang di sekolah TK ku.

Di era modern seperti sekarang ini banyak pemuda-pemudi bangsa yang telah menyumbangkan karyanya untuk tanah air, bahkan sampai ada yang mencetak rekor muri. Namun tak jarang juga banyak pemuda yang menyalah gunakan sebuah karya, seakan-akan karya tersebut seperti tidak memiliki arti di mata mereka. Semoga kita tidak termasuk dalam aksi pemuda yang menyalahkan karya, dan semoga juga kita semua dapat menghasilkan karya terbaik dan dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Kampung Asa, 10 Juni 2023