Ulat dan Kupu-kupu
Seekor ulat duduk termenung menatap burung-burung yang beterbangan "Alangkah indah ada aku punya sayap. Tapi, badanku saja jelek begini," ucap Ulat, pelan.
"Hai, Ulat, apa yang kamu pikirkan?" tanya Kancil yang baru pulang dari mencari makan.
"Lihatlah burung-burung itu, Kancil. Mereka indah sekali. Mereka bisa terbang ke mana pun mereka suka."
"Benar sekali, mereka sangat indah. Tapi, kenapa kamu tampak
"Sedih?" tanya Kancil. "Tubuhku sangat jelek. Aku juga tidak bisa terbang seperti mereka," sahut Ulat.
"Kata siapa kamu jelek? Kamu sangat cantik, bahkan aku saja kalah cantik," ucap Kancil.
"Tentu saja kamu kalah cantik, Kancil. Kamu, kan, kancil jantan. Huh!" Kancil tertawa melihat wajah Ulat yang bersungut-sungut. "Begini saja. Aku ajak kamu ke temanku yang tinggal di tepi sungai."
"Boleh," sahut Ulat.
Kancil berjalan ke arah tepi sungai. Ulat duduk di punggung Kancil. Mereka akhirnya tiba di tepi sungai.
"Wah, mereka cantik sekali! Siapa mereka?" tanya Ulat, yang takjub menatap segerombolan binatang kecil dengan sayap warna-warni.
"Itu adalah kupu-kupu. Kamu nanti bisa seperti itu," kata Kancil.
"Jangan bercanda, Kancil," ucap Ulat. Kancil tidak jawab Ulat, lalu memanggil seekor kupu-kupu dan mengenalkannya dengan Ulat.
"Hai, Ulat. Aku Kupu-kupu. Sini, aku tunjukkan sesuatu," ajak Kupu- kupu.
Mereka bertiga menuju suatu pohon yang daunnya lebat dan hijau. Banyak ulat yang sedang makan daun-daun itu. Warna kulit ulat-ulat itu tidak jauh beda dengan si Ulat.
"Beberapa hari lagi, ulat-ulat itu akan menjadi kepompong. Lihatlah di sana, sudah ada ulat yang jadi kepompong. Tidak lama lagi, kepompong itu akan menjadi kupu-kupu seperti aku," jelas Kupu-kupu.
"Wah! Berarti aku bisa menjadi seperti kamu? Bisa terbang ke mana pun aku suka?" tanya Ulat, takjub. "Benar sekali! Sebab itulah, kamu. harus banyak makan agar bisa menjadi kupu-kupu yang cantik," jawab Kupu- kupu.
"Asyiiik! Aku akan jadi kupu-kupu, Kancill," teriak Ulat. Kancil tersenyum senang melihat temannya tidak lagi bersedih.
Pesan moral yang dapat dipelajari ialah jangan pernah mengeluh, sebab setiap makhluk hidup mempunyai keistimewaannya masing-masing yang dapat disyukuri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar