Holy Mardwini Zega

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Membawa Jauh

Suatu ketika di sore hari yang damai, aku duduk di teras rumah memandangi beberapa orang yang masih lalu lalang di depan rumah.

Suara-suara gelak tawa ku dengar di rumah-rumah tetanggaku. Tampak gadis kecil sedang melucu seraya menggerakan tubuhnya memberikan penghayatan pada cerita yang ia bangun sendiri.

Atau seorang ibu yang baru saja lewat memegang pergelangan tangan anaknya yang tak mau pulang sehabis bermain.

Aku juga menemukan pemandangan indah dimana sosok ayah sedang menimang-nimang anak balitanya dengan penuh kasih sembari bernyanyi lembut.

Hal itu membuatku menutup mata seerat mungkin, sekelabut bayangan membuatku hampir menangis. Merasakan kerinduan yang asing karna kenangan itu tlah ditinggal bertahun-tahun.

Hingga suara motor milik ayah berhenti di depan rumah, suara yang amat bising yang mengakhiri kedamaian itu.

Tak ada sapaan atau senyuman manis serta tangan yang berniat mengacak rambutku gemas, yang ada hanyalah suara ketus dan berat menyuruhku untuk masuk ke dalam rumah.

Aku menurut, sebelum masuk aku menatap senja yang mengabur akibat kelopak mata yang dipenuhi jejak air mata.

aku merasa dibawa jauh oleh angan masa lalu yang pada akhirnya membenturkanku keras kembali pada kebisingan yang nyata.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post