Secret Necklace of Strength Bab 1
Perkenalan
Akhirnya… hari ini tiba juga batinku sambil bersenandung riang. Akupun mempercepat langkah kakiku untuk pergi ke sekolah, tidak sabar rasanya…
(Hallo, namaku Fira, aku bersekolah di sd … , sekarang aku kelas 6 dan hampir lulus. Aku mempunyai 5 sahabat, namun di kelas selanjutnya, kelas 7, kami harus pindah ke sekolah yang berbeda. Penasaran dengan kisahku? Simak terus y…^^)
Saat sudah sampai kesekolah, terdapat 4 Bus besar terparkir di halaman sekolah ku. Yup! Kelas 5 dan 6 mengadakan piknik! Akupun langsung berlari menuju 4 Bus besar itu dan mengintip, apakah ada orang di dalam.
Tiba tiba…
“DOR!!! Ohayou Fira-san >
Aku terpelonjak, kaget. Akupun menoleh kebelakang. “Nesy-san! Jangan mengejutkanku!” kataku sambil melotot setelah tau itu ulah siapa. Sedangkan temanku yang bernama Nesy hanya tertawa melihat pipiku menggelembung. (oh ya, Nesy adalah temanku, sekaligus sahabat^^. Orangnya dia itu sangat periang, manis, jika tersenyum terlihat lesung pipi, namun kadang kadang dia juga suka jahil, dan dialah yang mempererat hubungan persahabatan kami. Dia juga seorang keturunan orang japan, jadi wajar saja dia memakai kosa kata japan)
“Nesy! Itu tidak lucu!” ucapku kesal karna melihat Nesy tertawa terbahak bahak. Kemarahanku berhenti, Tiba tiba seseorang memanggil kami dari kejauhan. “Fira, Nesy!” kami menoleh, dan didapatinya sahabat mereka yang bernama Reith. (Reith adalah salah satu dari 5 sahabatku, dia bersifat kalem (g kalem kalem amat si, yh… bisa dibilang agak pencari masalah. Caper! gg canda^^), kutu buku, dan tentu saja dia pintar! Reith bukanlah penduduk asli sini, dia asal Kairo, Mesir. Bahasa nya juga sudah lancar, karna sudah 3 tahun tinggal di indo, dia pindah karna perkerjaan ayahnya)
“ada apa Reith?” jawabku menoleh, kulihat dia kecapekan, berkeringat seperti habis bermain kejar kejaran, padahal masih pagi.
“kamu dikejar di Gowr ya? Gara gara kamu lari saat melihatnya jadinya dia mengejarmu, seharusnya kau tetap diam santay.” Ujar Nesy menebak sambil tersenyum lebar. (Gowr, dia adalah anjing penjaga dan pelacak seorang polisi, sekaligus ilmuan sejarah. Namanya kak Neth. Sebenarnya itu anjing milik ayahnya, namun karna ayah nya dibunuh saat kak Neth masih kecil, sekarang ia tinggal bersama kakek neneknya.)
“Benar Reith? Kau dikejar anjing kak Neth? Si Gowr” tanyaku memastikan. Ini mengingatkan ku pada saat kejadian itu, saat pertama kalinya untuk Reith bertemu anjing galak.
“Heh! Jangan ngaco ya! Aku itu hanya berlari saja!” ujar Reith gusar, terlihat sekali bahwa dia berbohong, terlihat sekali dari mimik wajahnya.
“Dih, bohong… Tadi saja yang ngusir anjingnya saja Zen kok, sedangkan kau lari terbirit birit, iyakan Zen?” ujar Ivan yang muncul sambil tersenyum (Ivan adalah sahabatku yang pertama sejak kami bersahabat dia memiliki ciri2 rambut hitam dan mata biru savir yang terang, sifatnya pemberani, suka jahil, periang seperti Nesy, Ivan juga sepupu dari Nesy, Bedanya ibu Nesy berasal dari Japan, Sedangkan ibunya Ivan berasal dari Rusia. Tapi kadang kami terganggu oleh 2 saudara itu, karna jika kejahilan mereka bersatu… Wah, bisa gawat! Mereka akan bisa saja akan bekerja sama demi mengganggu orng lain, yah… walau begitu mereka selalu bisa lolos dari amukan orng lain yang mereka jahili. Entah bagaimana caranya)
“Iyain” jawab Zen singkat. (Zen, orangnya itu pemberani, gak banyak bicara, kuat, selalu paling depan ketika sahabatnya dalam masalah, dan ciri cirinya itu rambutnya hitam, mata ruby darah yg menambah khas sifatnya yg dingin, Yah… mungkin itu saja, dia orangnya dingin sekali sih… Oh ya! Zen itu keturunan orang Turki dan Indo! Ayahnya orng turki, ibunya orang indo)
Reith menyengir, “serah! Lagian kau hanya diam saja, lagian yang mengusir Gowr itu Zen bukan kau! Kenapa kau yang sok sokan?”. Sekarang gantian Ivan lah yang menyengir, merasa tersinggung.
“Sudah sudah. Tidak usah bertengkar, lagian yang mengusir gugu Zen, bukan kalian. Diam dan lari itu sama saja, yang beda itu mengusir…” kataku melerai. Mata Safir dan Gold langsung menatamku tajam, seolah olah berkata Bukan urusanmu!. Aku memasang senyum palsu, dan melirik si mata Ruby, si pemilik mata Ruby hanya mengabaikanku. Aku mendengus kesal, yah… Kurasa masalah ini akan panjang jika tidak seegera diselesaikan.
“Eh! Udah udah, kita langsung naik bus saja, memilih tempat duduk.” Nesy melerai.
“Tinggal pilih duduk belakang saja, gitu kan gampang.” Kataku. Nesy langsung menatapku tajam. Aku tersenyum kecut.
“Ah… sudah lah, tidak ada gunanya berantem denganmu, lebih baik aku ke shirly saja. Nesy, kau tau dimana Shirly?” Tanya Reith bertanya ke Nesy. (Shirly, adalah seorang kutu buku, pendiam, jarang senyum, tapi rada pemarah^^, dan keturunan orang korea. Dan tentu saja dia bukan orang asli sini. Matanya berwarna ungu, dengan tipe rambut hitam gelap. Aksesoris jepit kupu kupu berliannya selalu terjepit di rambutnya, jika ada yang mau memegang jepitnya itu, dia akan marah, katanya jepit itu turun temurun dari leluhurnya)
“Shirly kayaknya ada di perpus, lagian ini juga masih jam 06.30” jawab Nesy
Reith mengangguk mengerti dan berlari masuk ke dalam sekolah.
“Good Luck Nesy!” kataku berbisik sambil mengacungkan jempol ke arah Nesy. Nesy mengedipkan matanya.
Murid murid sudah banyak yg berdatangan, ada juka kak Neth yg ikut serta dalam perkemahan kali ini, bersama anjing nya, Snow (well, Snow itu milik kak Neth sendiri, Sedangkan Gowr, milik mediang ayahnya. Jan ketuker plis)
“Pagi kak Neth! Eh? Snow ikut juga ya?” Sapa Nesy Sambil mengelus kepala Snow
“Pagi juga Nesy! Yah… mungkin kau berpikiran bahwa seharusnya Di bus tidak boleh membawa hewan kan?! Tenang saja, aku nanti akan membawa mobil sendiri” ujar kak Neth menganggapi dengan senyuman. Sedangkan Nesy hanya meng-Ohhh…
Kak Neth mendekatiku dan berbisik, “Besok, saat malam tiba, kita akan coba menelusuri Hutan itu, Mencari informasi tantang portal itu, bagaimana?”
Aku menoleh dan mengangguk antusiasis sambil memegang kalung zamrud yg kupakai.
“Anak2! Ayo segera masuk ke bus, sebentar lagi kita akan berangkat ke gunung Earwil Grezegler!!!” teriak para guru kepada murid muridnya agar segera bersiap siap.
Aku menoleh, dan berpamitan kepada kak Neth “Dah dulu ya kak, see you later!” teriakku dan menggandeng tangan Nesy, menyuruhnya masuk dan mencari sahabatku yg lain.
Setelah bertemu, kami menaiki bus nomer 4 dan tentunya kursi paling belakang, plus paling panjang.
Bus no 1 dan 2 untuk kelas 5, sedangkan kelas 6 menaiki bus no 3 dan 4. Perjalanan kali ini cukup jauh, karna memakan waktu 1 setengah jam sampai ke sana.
Kami bercerita cerita apa saja, yg penting ada topic! Bahkan sifat jahil Ivan dan Nesy pun bangkit kembali, membuat suasana bus ramai. Ya… sekalian untuk mengusir rasa bosan lah.
Tapi sesuatu yg aneh terjadi saat aku sedang melihat lihat pemandangan alam sekitar…
BERSAMBUNG…
Maaf jika cerpen tidak terlalu menarik, dan maaf jika banyak kesalahan atau lebih tepatnya typo.
tidak boleh terinspirasi y... klo mau terinspirasi bilang Nayah dulu.
soalnya cerpen kali ini butuh berminggu minggu buatnya.
Dan sebenernya Nayah Bab 2 dah hampir slese, cuma gtw jg post kapan (terlalu sibuk dengan dunia RL)
OK, segitu dulu, nantiin cerpen baru nayah y :)
dan semoga sifat mager tida tumbuh
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakannya!!! semangat y!!! jangan karna puasa kamu jadi sok sokan malas :)
Segitu dulu info dari nayah!
Wassalamualaikum!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
wii >< mangats lanjutinnya
Arigatou... kamu juga semangat y :>
Semangat kak ( ╹▽╹ )