*WARNING!!! sebelum baca, baca bab 1 dulu ya... soalnya ada perubahan di bab 1. Selamat Membaca!!!*

FLASH BACK...

Matahari bersinar terang menusuk kulitku.

Aku berteduh sebentar di pohon yang rindang, mengelap keringatku yg bercucuran. Yah… hari ini panas nya sangat menyengat dari hari hari biasanya. Maklum, sudah masuk musim kemarau, tapi ini lebih baik dari pada kehujanan.

Kenapa aku berpikiran begitu? Yah… Memang, sebelumnya musim hujan, hujan turun terus menerus setiap hari, sehingga setiap aku berangkat sekolah pasti bawa payung, pernah saat itu aku kelupaan tidak membawa payung, hingga aku pulang kehujanan. Jarak antara rumahku dan sekolah hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja. Jadi tidak seperti kebanyakan anak lain yang diantar jemput oleh orang tuanya. Jalanan juga jadi sepi karna hujan hingga membuatku tak nyaman.

Akupun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

Saat sudah sampai rumah, aku masuk dan mengucapkan salam, dan langsung merebahkan diri di kamar. “Aliyya, cepat ganti bajumu, sholat, lalu segera bantu ibu untuk menyiapkan makan siang!” teriakan umiku membuatku terpaksa bangkit dari kasurku yang empuk, mengganti bajuku dan lekas mengambil wudhu.

{-oh ya, sebelumnya aku belum memperkenalkan diri! Yah… seperti yang kalian baca di sini, namaku adalah Aliyya, umurku 11 tahun, lalu selengkapnya kalian baca saja cerita ini sampai akhir, nanti kalian juga mengerti^^. Ok ok, kembali ke cerita}

Setelah sholat, aku pun bergesas keluar kamar dan membantu bundaku memasak, tiba tiba adik laki laki ku yang baru saja pulang sekolah menghadangku, dia bernama Fatih “kak, tadi ada teman kakak yang bernama Tika tadi menitipkan amplop.” Ucap Fatih sambil menyerahkan sebuah amplop berwarna putih. Dan akupun mengambil amplop yang dipegang Fatih, dan mengucapkan terima kasih.

Hmmm… untuk apa ya dia mengirimku surat segala… padahalkan nanti kita ketemuan lagi… batinku keheranan. Lalu akupun membuka amplop dan mendapati 2 surat dan 1sebuah foto yg sudah sedikit usang. Aku menoleh kea rah ummi yg sedang mengaduk ngaduk masakannya, “Umi… aku kekamar sebentar ya… mau baca surat.” Ummi menoleh ke arahku “Kenapa gak disini saja?” Aku hanya tersenyum dan menggeleng gelengkan kepala. Setelah dipersilahkan, akupun lekas membaca surat dari Tina yg isinya…

---Hei Aliyya, kamu dah liat belum surat dari Ina? Yup!! Nanti Ina bakalan datang berkunjung lho… eh, kamu masih ingat kan Ina? Sepupuku itu… yg pernah main sm kita bareng pas kita masih umur 7 tahun… yh, nanti kita sambut Ina bareng bareng yuk! Ohya! Maaf ya, aku gak bisa kasih kabar ini langsung, kamunya udah pulang duluan soalnya, untung ketemu adikmu, Fatih. Jadi sekalian aku nitip surat… dari pada harus ke rumahmu… he he he… ohya! Ku tunggu nanti sore ya di depan rumahku… Daaah…

---Tina---

Akupun membuka surat dari Ina, yah… kurasa tidak perlu kuceritakan apa isinya, ya… hanya sekadar Tanya kabar biasa…

Akupun membalikkan kertas surat dan dibelakangnya terdapat sebuah foto yg sedikit usang. Terlihat 3 anak kecil tersenyum ceria menghadap kamera, yah… aku tau foto ini, saat itu kami bertiga (Aliyya, Tina, Ina) ingin difoto oleh ayahnya Ina. Kami bertiga merapat dan tersenyum ceria, hanya saja kejadian setelah itu…

Aku terdiam, terhenyak. Melihat foto lebih teliti dan ada seseorang di belakang pohon besar yang kami buat latar di foto itu. Wajahnya tak terlalu jelas tapi kalau foto ini masih baru pasti jelas. Pikirku.

Tiba tiba… “ALIYYAAA!!! Boleh gak tolong ummi sebentar?!” ummi teriak kepadaku sehingga membuatku kaget dikala serius.

“IYA UMMIII…” Balasku juga dengan teriakan. Aku bergegas menuju ummi, dan meninggalkan surat dan foto itu tergeletak begitu saja di meja. Tampaku sadari… angin sepoi sepoi dari arah jendela menerbangkan fotonya dan terselip di bawah bawah.

BERSAMBUNG…

Assalamualaikum!

Halo Teman lama... disini masih ada gak ya? tapi keknya sudah diganti deh sama yg baru^^

yh... smg msh ada yg kenal nayah lah walau 1^^

BTW, Gimana lanjutan cerita nayah? bagus gak?

maaf ya bila di tulisan ada kesalahan kata alias typo!!!^^

maaf ya... upnya lama banget, soalnya nayah jg mondok, jadi g sempet( sbnrnya ada faktor malasnya juga...)

insya allah nayah lanjutin cerpen yg lain juga^^

see you later!

Wassalamualaikum!!!