Hanum Nuril Ibadiyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
5 Petualang|| semua gara-gara Mami??

5 Petualang|| semua gara-gara Mami??

Sudah beberapa menit aku melamun, memandangi langit senja yang begitu indah, bagiku senja telah mengajarkan banyak hal, senja memang tak selalu indah, tapi senja mengajarkan bahwa sesuatu yang indah pun akan pergi dan dia akan kembali lagi pada waktunya.

Oiya perkenalkan, aku Elvira, lengkapnya Elvira Sasyha. Aku anak tunggal dari seoeang direktur perusahaan terbesar di Jakarta.

"Sayang.. kamu kenapa kok akhir2 ini sering melamun??" Tanya Mami tiba-tiba, sehingga membuatku sedikit kaget.

"Eh.. Mami.. sejak kapan Mami disini?" Tanyaku kaget

"Barusan" (Terdiam)

"Mami akhir2 ini sering lihat kamu melamun, Mami jadi khawatir, memangnya kamu lagi ada Masalah ya El?" Tanya Mami lagi

"Ehm.. enggak kok Mami, Elvira baik2 aja" jawabku singkat

Sebenarnya aku tidak satu dua kali saja melamun, aku sejak kecil memang sudah sering melamun, tetapi aku berusaha menyembunyikannya dari kedua orangtuaku.

Sejak kecil aku selalu merasa kesepian karena tidak memiliki teman, teman-teman di sekolah selalu menjauhiku, entah apa sebabnya, aku juga tidak mengerti. Katanya sih karena aku anak orang kaya dan manja, dan mereka takut karena nanti aku bakalan sombong ke mereka.

Padahal sebenarnya aku tidak pernah punya niatan untuk menyombongkan diri kepada siapa-siapa, ya.. karena aku tahu bahwa harta yang aku miliki, hanyalah sementara dan pasti akan di kembalikan lagi pada sang pencipta.

"Sudahlah sayang, kau tidak tidak perlu bersedih, karena tidak memiliki teman, kamu kan udah punya mami dan papi.. Mami dan Papi kan orang kaya da siap ngasih apa aja yang kamu mau, asal kamu bahagia dan gak sedih lagi.. oiya kamu mau beli es krim? Biar gak sedih, kita beli Es Krim aja yuk.." rayu Mami

"Mami....., Mami tau gak, harta emang selalu bisa membuat kita bahagia, tapi.. teman lebih dari segalanya, teman yang selalu menghibur kita, saat sedih dan sendiri, selalu membantu ketika kita kesusahan, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kita. Namun aku belum pernah merasakan hal yang seperti itu.. " "Memang aku punya Mami dan Papi yang selalu siap membahagiakanku dengan harta, tapi Mami dan Papi tidak pernah membahagiakanku dengan memberi waktu sejenak padaku, Mami dan Papi selalu sibuk dengan urusan dunia..." kataku sedikit kesal

"Sayang.. kamu kok ngomong gitu sih?? Mami dan Papi cari uang kan buat kamu..." kata Mami mengelak

"Mami.. yang aku butuhkan bukan harta, tapi waktu yang begitu berharga, aku berfikir kalau aku punya teman, aku pasti bisa menghabiskan bersamanya, dan aku gak merasa kesepian meskipun Mami dan Papi lagi sibuk" jelasku lagi

"Berati kamu menganggap teman lebih istimewa daripada Mami atau Papi gitu?!"

Entah tiba-tiba aku merasa kesal dengan pertanyaan Mami barusan. Dan aku langsung bangkit dari kursi yang ada di halaman rumahku berjalan menuju kamarku yang berada di lantai dua.

"Elvira..." teriak Mami memanggilku, aku tidak menghiraukannya, karena sudah terlalu kesal.

"BRAAKK!!" Terdengar suara pintu yang sengaja aku tutup agak keras, demi melampiaskan amarahku

_"Ckckck... Elvira selaly saja begitu. Kasihan juga kalau dia terus-terusan tidak punya teman dan selalu menyendiri, bisa-bisa dia terkena depresi..."_ bisik Mami dalam hati

Senja berganti menjadi malam, cahaya rembulan di temani bintang cantik dan berkelap kelip menghiasi malam ini.

_Ya.. langit malam kali ini begitu indah, tapi mengapa hatiku terasa sangat hampa?_ Aku bingung, untuk apa lagi hidupku ini, orang-orang tak ada yang mau mempedulikanku, hanya Papi dan Mami yang mungkin bertemu hanya setiap makan malam, yang lamanya tidak sampai 1 jam.

"Sayang.. makan malam yuk.." ucap Mami di balik pintu kamar "Mami kali ini masak ayam kecap kesukaanmu lho..." Lanjut Mami

Aku masih terdiam, sambil memandangi langit malam.

Mami menghampiriku..

"Elfira.. kalau memang kamu ingin mempunyai teman, Mami akan dukung kamu, dengan syarat, kamu harus merubah kebiasaanmu," kata Mami, Aku sedikit penasaran dengan apa yang di ucapkan Mami barusan

"Selama ini, kamu selalu tidak dapat menahan emosi, dan kamu terlalu egois, mungkin karena sejak kecil Mami selalu memanjamu"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post