Pondasi yang Runtuh
Katanya,rumah adalah tempat pulang terbaik
Tempat untuk menumpahkan segala keluh kesah
Tempat dengan beberapa cangkir teh manis bersama obrolan-obrolan manis sebagai pelengkapnya
Tempat dengan peluk hangat yang menentramkan
Tapi,bagiku semua itu hanya khayalan
Dengan pulang justru membuatku lemah
Aku lebih suka kesana kemari
Menikmati apapun asal luka-luka itu tidak mengusik pertahananan yang susah payah ku rajut
Pondasi rumahku bukan lagi tak kokoh
Tapi sudah runtuh
Bersama penghuninya yang memilih jalan hidup masing-masing
Meninggalkan suka duka yang hanya bisa aku kenang
Tapi aku berterima kasih sekarang
Karena reruntuhan pondasimu
Aku bisa berdiri sekuat ini
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi keren ini, Kak. Semangat selalu....