PARADOX Chapter 3. Part 2
Dictator
“Eaarlll Nerooo…!” seseorang berteriak di sebuah lorong. Orang itu berlari mengejar Earl. Menyadari ada yang sedang memanggilnya, Earl dan Ajudannya menoleh kebelakang.
“Ada apa, Jenderal?” Earl bertanya serius. Ia merasa khawatir karena melihat Jenderal Besarnya itu bermuka pucat dan berkeringat dingin.
Jenderal Besar (JB) menarik nafas berat. Ia berkata serius.
“Lapor! Beberapa tokoh ternama dari [klan Inventor] telah hilang!! Sampai saat ini pasukanku masih berusaha melacak keberedaan mereka!!”
Earl Nero V terdiam. Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. “Pada jam berapa mereka terakhir terlihat?”
“Orang-orang disekitarnya bilang kalau mereka hilang pukul 10.00! tepat setelah jam makan pagi!”
Suasana menjadi hening. J.B. kembali menggerakkan lidahnya.
“Dan… dan ada satu berita lagi, tuan…” suaranya menjadi serak. Pandangan matanya menjadi berat, ia seperti orang depresi.
“Bersamaan dengan hilangnya para tokoh klan Inventor. Kami pun mendapat laporan dari warga. Laporan yang sangat sulit tuk’ dipercaya…”
Ia menghela nafas. Earl dan Ajudannya kini menatap serius pada J.B.
“Seluruh Monster Bumi yang telah mengacaukan seluruh kota perbatasan telah lenyap… bersamaan dengan lenyapnya Distrik Baithend… kami pun awalnya tak percaya dengan laporan konyol itu. Hingga aku mendatangi langsung Distrik Baithend, dan melihat dengan mata kepalaku seluruh kota yang runtuh ditelan panasnya lahar Bumi…”
Earl Nero V dan Ajudannya benar-benar terkejut! Karena Distrik Baithend adalah salah satu kawasan Lab senjata militer. Banyak orang Jenius serta Aset-aset mahal yang ditempatkan di Distrik itu.
“A-apakah ada orang yang selamat dari kejadian itu?!! Atau apakah ada yang melihat langsung peristiwa kehancuran itu?! Bagaimana mungkin! Distrik itu amat jauh dari pegunungan berapi!!” Kali ini Ajudan ikut berteriak panik.
Earl berusaha tetap terlihat tenang. Meski sebenarnya ialah yang paling panik. “Berapa taksiran kerugian kita…?”
Pucat dan bertambah keringat. Jenderal sangat ketakutan. “Se-sekitar 1000kg emas, tuan…” suaranya berhenti. Jantungnya berdegup keras. Matanya menatap kebawah. Pada saat itu, Earl Nero V benar-benar murka! Wajahnya naik pitam dan ia mengeraskan suaranya.
“PENGAWAAL!! Cepat Eksekusi Jenderal bodoh ini!! Dasar kau tidak berguna! Bukankah seharusnya Distrik itu dijaga seketat mungkin?!!” Earl Nero V menatap tajam jenderalnya. Ia memang terkenal sebagai diktator yang kejam dan tidak bermoral.
“Ta-tapi tuan! Sa-saya sudah…!” dengan sigap, dua orang tentaranya mengikat mulutnya dan menarik bahunya. Ia diseret dan akan dibawa ke ruang eksekusi.
“HMPPH! HMMPHH…!” Jenderal itu meronta sekeras mungkin. Ia berusaha berteriak, namun kini harapannya telah hilang begitu Earl melotot ke arahnya. Ia diam tak berdaya dan pasrah dibawa dua orang prajuritnya…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
maaf tadi ada typo
bagus kak :D
ada saran gak?
sarannya.... lanjut :v