PENDIDIKAN BUMBU ORGANIK KESUKSESAN
Pendidikan merupakan usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar kita bisa secara aktif untuk mengembangkan potensi yang kita miliki, supaya memiliki kekuatan menggendalikan diri, kepribadian rendah hati, dan kecerdasan yang berakhlak mulia berprestasi. Pendidikan juga tidak hanya fokus pada pelajaran disekolah,seperti pelajaran matematika ataupun bahasa indonesia. Namun pendidikan norma perilaku dan kesopanan pun juga penting. Dalam menuntut ilmu juga tidak bisa dilakukan langsung sekali jadi.harus banyak yang terlibat dalam Pendidikan.
Artinya tidak sekali belajar,seseorang sudah pandai dan mahir, itu tidak. Kita belajar sebaiknya sedikit-sedikit asalkan secara terus-menerus. Ada pepatah jawa yang mengatakan”TRESNO JALARAN SAKA KULINA”. Tapi berhubung berkaitan dengan pendidikan maka kita anggap saja pepatah itu menjadi,”ISO JALARAN SAKA KULINA”. Jadi belajar yang baik adalah dengan cara terus menerus, meskipun hanya sedikit. ada juga pepatah sedikit demi sedikit lama – lama menjadi bukit.
Kita dilahirkan ke dunia ini bukan sebagai seorang pemenang namun juga bukan sebagai seorang yang kalah. Tetapi kita dilahirkan dengan kemampuan untuk memilih. Sehingga berlomba-lombalah untuk memilih apa yang kita lakukan untuk meraih kesuksesan.
Pendidikan sangat di butuhkan oleh semua orang mulai dari ia di lahirkan hingga ia tua. Sesuai dengan hadits Nabi yang berbunyi menuntut ilmu mulai dari buaian ibu sampai ke Liang Lahat. Tidak ada kata berhenti dalam menuntut ilmu, karena ilmu sangat di butuhkan dalam segala hal. Banyak peserta didik yang memiliki imajinatif berbeda-beda, melalui pendidikan mereka bisa menggali potensi mereka masing-masing sehingga bakat yang dimilki semakin memikat.
Ada sedikit cerita dariku,dari gubuk yang lusuh, sepasang mata kecil menatapku sangat awas. Pandangannya tidak terlepas dari sepetak sawah, tepat 10 meter di depan rumahnya. Sudah berapa lama gadis itu mengawasiku. Bukan gerak-gerik seorang petani yang melalukan aktivitas, tetapi perjalananku berseragam putih merah yang melintas dengan riang menikmati setapak demi setapak mencari ilmu. Sepasang mata kecilku terpejam sejenak dengan isi kepala penuh pertanyaan yang tak terungkap.
Ada alasan tersendiri aku selalu Semangat untuk terus melangkah menuju sekolahan sebagai ladang bumbu organik untuk belajar dan menuntut ilmu. Serasa tidak akan pernah padam jika kamu tahu bahwa pendidikan tersebut bakal ada untuk selamanya. Di sisi lain, ku menganggap bahwa guru yang mendidikku bagai bumbu organik yang setiap saat memberi bekal aneka rasa ilmu, yang akan membuatku mampu untuk lebih menikmati segala momen yang terjadi saat ini. Hanya dengan pedoman seperti inilah yang bisa menyeimbangkan hidup untuk menjalaninya dengan maksimal setiap harinya. Dan suatu saat kita menjadi seorang petani yang akan memanen kesuksesan dari bumbu organik yang kita peroleh.
Melalui proses pendidikanlah, kita akan menjadi lebih cerdas dalam mengatasi masalah sendiri, tidak mudah menyerah saat dihadang kesulitan, serta lebih tenang dalam menghadapi situasi yang sulit sekalipun. Seseorang baru bisa dianggap berpendidikan jika mampu memanfaatkan pendidikan itu untuk kebaikan dirinya sendiri dan juga orang lain. Jika pendidikan yang dimiliki hanya menjadi alasan untuk merendahkan orang lain, maka pendidikan tidak seharusnya diberikan kepadanya. Jadi, jangan pernah menjadikan pendidikan tinggi sebagai alasan untuk merendahkan, namun sebagai pengingat bahwa ada banyak hal lain yang belum kamu mengerti dan perlu diraih.
Pendidikan dapat dianalogikan seperti pohon. Jika yang dirasakan hanya akarnya saja, tentu akan pahit. Begitu pula dengan pendidikan, pada mulanya memang belajar merupakan suatu hal yang susah dan memerlukan perjuangan. Namun, ketika perjuangan itu terus dijalani, akan menghasilkan yang memuaskan, layaknya buah di pohon. Ketika sedang berada di sekolah, seseorang pasti akan diberikan banyak ilmu yang bermanfaat. Namun, semua itu belum tentu akan menjadi pendidikan bagi kita. karena, pendidikan sebenarnya adalah apa yang masih tersisa dan diingat dari segala hal yang kita pelajari, tidak hanya di sekolah, namun juga di kehidupannya sehari-hari. Pada saat di sekolah kita mempelajari banyak hal. Namun, tidak semua pelajaran tersebut teringat oleh kita sesuai pengalamanku. Tapi, pasti ada saja pelajaran yang teringat. Pelajaran itulah yang menjadi pendidikan bagiku dan membentuk siapa diriku sekarang ini.
Seorang guru tidak hanya bertanggung jawab untuk memberikan ilmu kepada setiap muridnya. Melainkan, guru memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan dan contoh yang baik di depan para muridnya, memunculkan ide dan menyemangati saat berada di antara para muridnya, serta memberi dorongan serta arahan agar muridnya tidak sampai salah melangkah. Seberat itulah tanggung jawab seorang guru terhadap muridnya hingga membuatnya pantas menyandang status pahlawan tanpa tanda jasa. Maka kenanglah jasanya seumur hidupmu letakkan posisinya pada Jantung Hatimu.
Terapkanlah toleransi pada sesama teman dan semua orang, baik antara lingkunganmu maupun tidak. Sebab, jika kamu dapat menerapkan toleransi, kamu telah menerapkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidak pernah memandang segala apapun itu secara sebelah mata. Maka, jika kamu memiliki ilmu pengetahuan, berlakulah seperti ilmu pengetahuan tersebut. Dan perlu kalian ingat Pendidikan adalah proses seumur hidup antara aku dan guruku melebarkan sayap sang kutu buku. Apakah? kita hanya menunggu, maka cepat rangkulah para guru karena beliau banyak ilmu yang mendarat untukmu, maka kesuksesan akan melingkari hidupmu.
Biodata Penulis :
G.Kinanti merupakan nama pena yang dimiliki oleh seorang penulis bernama asli Gusti Kinanti Al Khansa. Bisa dibilang bahwa ia merupakan salah satu penulis cilik yang produktif. Ia lahir di Malang pada tanggal 21 Desember 2014. Ia duduk di bangku kelas 2 SD Unggulan Al – Ya’lu Kota Malang. Hal tersebut terbukti dari berbagai hasil karyanya yang muncul pada setiap ajang Nubar dan lomba menulis setiap bulan. Karya yang dihasilkannya cukup beragam mulai dari kisah Fiksi, Non FIksi, hingga kalimat-kalimat yang menginspirasi mampu terpilih terbit di Majalah Literasi Indonesia. Ide yang dituangkan olehnya dianggap tidak biasa karena terkesan sangat unik dan mampu dipahami dengan mudah.
Untuk lebih akrabnya bisa melalui IG gusti_kinanti
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren kinan