IQRO PENERANG MASA DEPAN
Iqro’ berkali – kali berkumandang “bacalah “ketika Jibril as mendatangi Nabi Muhammad saw untuk membawa wahyu pertama. Saat itu, Jibril berkata kepada Nabi saw. Iqra’ (bacalah). Nabi pun menjawab, “Ma ana bi qarik (Saya tidak bisa membaca)”. Berkali-kali kalimat yang sama diucapkan baginda Nabi, “Saya tidak bisa membaca”. Akhirnya, Jibril memeluk baginda Nabi dengan erat hingga ia mampu membaca dan melanjutkan ayat tersebut, “Iqra’ bismirabbikal ladzi khalaq (Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan)” hingga ayat kelima.
Dengan tegas filosofi iqro’ sangat pantas di pakai sebagai ujung tombak budaya literasi kita, kata Literasi sangat sering terdengar di telinga kita tapi terkadang masih banyak yang belum mengerti apa itu Literasi? yachhh literasi bisa juga di artikan dengan membaca, menulis dan menangkap berbagai macam ide. Karena di negara kita budaya literasi masih sangat jauh tertinggal dengan negara lain, maka itu harus di gelorakan dari sejak usia dini. Hanya dengan budaya literasi kita mampu mengepakkan sayap untuk menjadi bangsa yang cerdas dan disegani oleh dunia. Membaca adalah jendela dunia, bermakna dengan membaca terbukalah wawasan dan pola piker kita yang mendunia. Semakin banyak buku kita dibaca, maka semakin banyak jendela yang kita miliki.
Generasi saat ini Kebanyakan tidak suka melakukan aktifitas membaca. Menurut pendapat mereka, membaca merupakan suatu aktifitas yang sangat membosankan dan Itu hanya membuang-buang waktu, mereka lebih suka melakukan hal- hal yang menarik lainnya, seperti tertawa dengan gadget, game online yang di rasa lebih asyik dari membaca ataupun mengikuti trend berjoget dan berpenampilan berlebihan di berbagai media sosial. Minat membaca zaman sekarang yang seharusnya dapat gencar justru ditinggalkan begitu saja oleh para kaum millennial. Dengan meningkatnya trend gawai (gadget), kemampuan literasi pun semakin lama semakin tertinggal.
Membaca adalah suatu kemampuan manusia yang terletak di mata. Kita sudah bisa membaca semenjak kecil akan mendapat banyak manfaat. karena, membaca pun tidak lepas dari kegiatan sehari-hari. Banyak penanda jalan yang menggunakan tulisan dan bayangkan jika kita tidak bisa membaca !!! mungkin kita akan tersasar karena tidak tahu arah jalan yang akan dituju. Sebenarnya sangat mudah, semua itu hanya sesuai kemampuan membaca kita yang mampu menangkap dan menyampaikan informasi ke otak dan menyuarakannya lagi dengan tulisan yang disebut literasi. Literasi tentunya sangat penting bagi kita yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Kita harus memiliki kemampuan literasi tersebut untuk menangkap pelajaran dan menjawab soal-soal dari guru. Kemampuan literasi tersebut dapat ditingkatkan dengan membaca buku-buku yang sesuai usia kita, bisa berupa novel anak atau buku cerita yang memiliki pesan positif bahkan ensiklopedia sejarah dan dunia.
Untuk meningkatkan minat membaca terkadang memang sangat sulit untuk dilakukan sendirian meskipun kita mempunyai sarana yang lengkap baik itu buku bacaan cetak maupun digital, menurutku yang paling penting itu kolaborasi antara hati kita dengan Ibu dan Bu Guru harus saling bersatu sebagai jembatan penyemangat yang mengalir menimbulkan minat aktifitas membaca buku sepanjang waktu, aku masih mengingat ketika aku masih TK, aku sangat sulit belajar membaca karena aku masih sangat tertarik dengan dunia riwa – riwi dan bermain sepanjang hari. Terkadang Ibuku juga sibuk bekerja dan belum menyadari apa itu pentingnya literasi. Alhamdulillah tersadarkan oleh pandemi. Pandemi menyatukan hatiku, Guruku dan Ibuku untuk menggemakan literasi. membudayakan membaca setiap hari. Hasil yang sangat menakjubkan yang aku dapati, kreatifitas berbuah prestasi bertubi – tubi menghiasai hati.
Banyak cara yang digunakan Ibu dan Guruku untuk meningkatkan minat bacaku. Aku di motivasi untuk membaca buku setiap hari, membaya nyaring bahkan mendongeng ku lalui, selain ku baca buku pelajaran di sekolah. Perpustakaan mini di kelas juga mampu membuka jiwa atraksi non fiksi. Beberapa fitur – fitur di ponsel pintar milik kita pun bisa digunakan sebagai alat mencari ilmu dan informasi dengan asik kita nikmati. Banyak aplikasi membaca yang dapat kita gunakan di waktu senggang untuk menambah kegiatan.
Banyak kosakata sulit yang dilemparkan Guruku ke Otak manisku menjadi rasa penasaran mencabik – cabik indera mungilku untuk selalu membuka buku, dan mencari tahu arti di ponsel pintarku. Semua itu beliau lakukan untuk membantu menonjolkan sifat kreatifku. Memancing fun writingku untuk terus mempertajam kosakata dan kemampuan menulisku selalu di lakukan oleh Guruku dan Ibuku.
Tantangan menulis essay MediaGuru pun menjadi tantangan rutinku, karena sebelum menulisnya aku di tuntut wajib untuk membaca, sehingga tak terasa memiliki rasa kehausan yang amat sangat untuk membaca sebanyak – banyaknya dari sumber bacaan. Mencoba menemukan beberapa berita, kosakata sampai cerita yang dapat kita susun dari kata sederhana sampai tersusun menjadi kalimat bahkan paragraf yang istimewa, untuk kita sajikan sebagai menu para pembaca.
Karena itu mari kita manfaatkan energi kita untuk membaca dan menulis, dengan membaca dan menulis kita menjadi generasi cerdas, unggul dan beradap. Banyak pengetahuan ilmu dan pengalaman yang kita dapat, selain membaca buku, membaca Alqur’an juga perlu untuk mendapat pahala. Iqra’ merupakan satu istilah yang dipopulerkan Alquran (QS. al-‘Alaq: 1-5). Dalam kajian Ulumul Quran, ayat ini merupakan ayat pertama yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad saw. Ayat ini diturunkan pertama kali disebabkan oleh kondisi masyarakat Arab ketika itu yang buta huruf (ummi), termasuk baginda Nabi saw. Kemampuan andalan masyarakat Arab saat itu yakni hafalan. Bahkan, hingga saat ini kemampuan hafalan masyarakat Arab tidak dapat diragukan lagi.
Bayangkan, Alquran yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad saw pada periode awal hanya disimpan dengan menggunakan metode hafalan. Padahal, Alquran terdiri dari 30 Juz, 114 surat, yang Keseluruhannya mampu dihafal oleh para penghafal Alquran. Sebab itu, iqra’ merupakan tiang untuk mencerdaskan umat manusia dengan membaca. Dengan membaca akan melahirkan ide dan gagasan-gagasan baru yang kreatif.
Membaca adalah proses memberikan arti kepada dunia. Maka, dengan gemar membaca akan melahirkan generasi yang belajar. Membaca adalah kaki kita meskipun kita membaca dengan indera penglihatan. Semakin kita gemar membaca maka kita memperoleh kaki yang kokoh dan kuat. Membaca bukan hanya mencerdaskan, tapi juga mendapatkan pahala dari sisi-Nya. Sebab itu, iqra’ (bacalah). Dengan membaca akan dapat membuka “jendela dunia” dan menerangi masa depan kita. Amin.
Profil Penulis:
Gusti Kinanti Al Khansa, lahir di kota Malang 21 Desember 2014. Saat ini ia bersekolah di SD Unggulan Al – YA’LU, kelas 2. Aktif menulis cerita dan membaca buku adalah kegiatan rutinya.
Penulis pernah menjadi salah satu redaktur pernak – pernik di Majalah CimuCiku. Hingga saat ini, penulis adalah salah satu pemenang lomba menulis buku antologi.
Berjudul:
(1) Serunya Hobiku, (2) My Lovely Pet, (3) Liburan Paling Seru, (4) Bapak Ibu Guru Kami Rindu Belajar dan Bertemu, (5) Kami, Buku, Dan Perpustakaan, (6) Untuk Indonesia Sebuah Kisah, Cita – cita, dan Harapan, (7) Jasa Guru Membekas Di Hati (8) Seribu Impian Sejuta Harapan (9) Latina dan Negeri Para Robot (10) Pramuka Muda Berkarya (11) Aku Berpuisi Maka Aku Ada (12) Kisah Inspiratifku Membaca Buku (13) Aku Berwisata Aku Bahagia (14) Aku Suka Kuliner Nusantara (15) Kisah Inspiratifku Membaca Buku (16) Merdeka (17) Keluargaku Tercinta.( 18 ) Dari aksara Menjadi Karya. (19) Guruku Pahlawanku (20) wujudkan Impianmu. Memiliki karya Buku Tunggal Diari Virtual.
Penulis juga aktif dalam olimpiade matematika, science Nasional maupun International. Berhasil mendapatkan beberapa medal Diamond, Gold, silver, Bronze anda Merit award. Aktif di berbagai kegiatan literasi, juara 1 cipta puisi Read Aloud Jateng, juara 2 Read Aloud BIP Gramedia. Kekuatan semangatnya adalah Doa dari Ibu dan teacher is my Inspiration and my super hero. Guru bagai kupu – kupu mozaik warna dalam setiap tutur kata yang mengandung makna, kusambut jasamu dengan suka cita, kuhargai dirimu sebagaimana engkau barang berharga yang bersinar di mataku.
Untuk lebih akrab bisa melalui:
email [email protected]
Instagram: gusti_ kinanti
Alamat web:
http://gustikinantialkhansa.sasisabu.id/
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren...