GURU PENERANG HATIKU
“Hormati gurumu sayangi teman itulah tandanya kau murid budiman”.
Sepenggal lirik lagu karya Ibu Sud dengan judul Pergi Belajar pun memberikan nasehat kepada kita, agar kita senantiasa selalu menghormati para guru. Kenapa? Lagi-lagi jawabannya karena guru adalah seorang pahlawan. Lalu, kenapa seorang guru disebut sebagai pahlawan? tentu saja, karena seorang guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga mentransfer nilai. bukan hanya nilai-nilai yang kita dapat saat ulangan, tapi nilai yang lebih berarti dan bahkan jauh lebih berharga, yaitu nilai kehidupan.
Sering dikatakan bahwa peran guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik. Memberikan nilai-nilai kehidupan, bukan sekedar memberi nilai 10 atau 100, bukan nilai A, B, C, D atau E. Diketahui atau tidak, disadari atau tidak dan diakui atau tidak, guru adalah sosok yang sangat mulia karena senantiasa menyumbangkan sebagian tenaganya, pikirannya bahkan waktunya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itulah guru disebut sebagai pahlawan, dan guru yang benar-benar memberikan nilai kehidupan dapat menjadi inspirasi bagi kita. Seperti kata orang bijak, anak-anak yang berhasil di masa depan adalah anak-anak yang diajarkan oleh orang tua dan guru-guru yang luar biasa, bukan karena sekolah yang besar dan terkenal. Maka dari itu, sudah sepantasnya sih guru menjadi sumber inspirasi. Karena, guru sudah mendapatkan label astronomi tertinggi dari orang tua kita yaitu sebagai sosok yang memiliki martabat tinggi, yang memiliki nilai tinggi, dan kehormatan yang tinggi pula.
Guru yang bagaimana sih disebut menginspirasi?
Simak penjelasan sesuai kata hatiku yah...sebenarnya, guru itu sudah bisa disebut sebagai sebuah sosok inspiratif dan cermin pribadi. Kenapa? Karena, gurulah yang memajukan dan mengarahkan hidup muridnya menjadi lebih baik. Guru sudah menggunakan ilmu pengetahuannya untuk kemajuan muridnya. Sebenarnya lagi, setiap kegiatan yang dilakukan seorang guru bisa menjadi sebuah inspirasi, dimulai dari hal kecil. Misalnya, berucap yang terjaga kejujurannya, memberikan nasehat dan motivasi belajar, selalu berbuat baik dan sopan akan menjadi sangat berarti bagi muridnya, tentu saja agar kita tidak kehilangan semangat dalam belajar. Jika sudah seperti itu, guru sudah tepat di posisi dirinya dalam keadaan yang istimewa di hati muridnya, karena gurulah yang akan diperhatikan, dicontoh dan diikuti oleh muridnya.
Betapa mulianya sosok seorang guru, tapi sayang sekali. Kata tak seindah kehidupan, harapan kadang tak selamanya sama seperti kenyataan. Saat kita mengalami kegagalan belajar, sosoknya bisa berubah menjadi figur arsitektur yang tanpa lelah saat fajar menjulang sampai terbenam, berkolaborasi membentuk dan membangun jiwa kita yang patah kembali kokoh dan pantang tumbang karena sentuhan arsitekturnya. Semangat kitapun bisa tegap kembali bagai menara menjulang tinggi. Guru adalah malaikat berjuta keragaman bakat ia bisa berubah menjadi petani, peternak, sastrawan, budayawan dan seniman. ia bukan hanya sebagai tukang didik, tetapi sebagai seniman. Ia bukan hanya mengajar, tetapi juga memberikan bekal inspirasi yang tak pernah mati sampai kapanpun karena sentuhanya sudah melekat di hati.
Guru adalah anugerah istimewa dari Allah bagi kita. Merekalah yang membangun mahkota cerdik dan membuat dunia menjadi lebih baik. mengajari kita pentingnya pena unik di bandingkan pedang yang terukir cantik. Karena guru adalah sosok yang lembut menyebarkan kasih sayang daripada kekerasan, bahkan untaian tanda tangan yang selalu aku kenang. Pandangan yang sangat menyejukkan bahkan lirikan tajam tah henti menghiasi hariku hingga mata terpejam. Diskusi menawan senantiasa di ajarkan bagai keluarga kerajaan, riang belajar dijadikan motto dalam kehidupan.
Aku di beri banyak pelukan dari banyaknya guru yang memiliki setiap keunikan. Matematika menjadi cookies kesukaan, menu tauge sehat sederhana menjadi kenikmatan, pelajaran sukar menjadi kemudahan karena guru senantiasa memberi sentuhan nyaman dengan senyuman. Tak diragukan lagi guru adalah Pahlawan kehidupan yang memerangi ketakutan, kebodohan, keangkuhan bahkan membasmi virus kemalasan supaya kita menjadi anak yang hidup cemerlang di masa depan.
Bahkan di era digital guru pun terus belajar untuk menjadi lebih baik akan arus kehidupan supaya tidak ketinggalan. Teknologi menantang telah berkembang dengan cepat yang manusia ciptakan. Serba canggih seperti Artificial Intelligence (AI). Tapi jika sosok guru sudah menjadi cahaya di hati, tak akan bisa terganti meskipun dengan canggihnya teknologi, karena guru punya rasa dan selera bahkan perasaan yang tidak bisa dibuat oleh teknologi, karena guru mempunyai perasaan simpati, empati dan toleransi. Tujuannya tak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, tapi membantu meningkatkan ketaqwaan dengan mengingatkan sholat lima waktu bahkan menyelesaikan masalah pertengkaran antar teman, bisa menjadi pendengar yang baik dan memotivasi supaya menjadi lebih percaya diri, yang semua itu tidak bisa dilakukan oleh Artificial Intelligence (AI). Maka dari itu ''guru adalah orang tua kedua bagi muridnya''. Jadi setujukan kalian kalau guru itu pahlawan penerang hati di masa sekarang dan masa depan nanti.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar