Jiwa Seorang Anak Pramuka
Pramuka menjadi salah satu wadah yang dapat menciptakan bangsa yang mempunyai karakter dan juga bermartabat. Dalam Pramuka kita belajar mencintai alam, negara dan juga sesama. Gerakan Pramuka harus dipupuk sebagai wadah untuk membentuk nasionalisme dan patriotisme. Saling menghargai, menghormati dan membantu sesama adalah sikap yang harus ada dalam Pramuka.
Dalam Pramuka kita diajarkan pentingnya kebersamaan, kedisiplinan, kemandirian, jiwa korsa dan semangat pantang menyerah. Semangat yang terus berkobar, menciptakan suatu suasana persaudaraan yang hangat dan saling menghargai. Anak Pramuka diajarkan agar tidak panik ketika terjadi suatu hal yang tak terduga secara tiba-tiba.
Meskipun berbeda pangkalan, tetapi tetap satu, yaitu Pramuka Indonesia dan sebagai penerus bangsa yang berwibawa serta pecinta alam. Jiwa Pramuka tidak akan pernah luntur seiring berjalannya waktu. Kenangan manis yang pernah kita rasakan saat Pramuka tak kan dapat di beli oleh apapun. Begitupun dengan kenangan pahit yang tak akan pernah bisa kita lupakan. Bukan tentang suatu kemenangan tetapi tentang pengalaman, bukan tentang juara tapi tentang kerja keras dan kekompakan
Walau hujan badai dan teriknya sang Surya melanda, kami akan tetap berdiri. Kami anak Pramuka akan membuat bangsa ini berjiwa kuat dan disiplin, ditakdirkan menyatu dengan alam, itulah kami anak Pramuka. Lebih baik kalah di Medan pertempuran daripada menyerah sebelum berperang. Menjadi jiwa pemimpin merupakan tujuan dari Pramuka. Dalam Pramuka kami dididik untuk menghadapi kerasnya kehidupan dunia, karena kami sadar menjalani kehidupan yang bahagia banyak sekali yang perlu dikorbankan.
Kenangan selama mengikuti kegiatan Pramuka bukan hanya indah, bahkan lebih dari kata inda, dapat dibilang sangat-sangat berharga. Berharga tidaknya sebuah kenangan dapat dinilai dai kegunaan, manfaat apa yang telah kita peroleh dari hal tersebut, semakin banyak manfaat yang kita peroleh maka semakin berharga juga kenangan tersebut. Hanya segelintir orang yang sadar akan indahnya kenangan yang akan tercipta saat kita mengikuti Pramuka.
Tanpa mengenal kata gagal, kami tak akan pernah mengerti apa itu berhasil yang sesungguhnya. Sejatinya Pramuka itu mengajarkan kita agar berani mencoba dan tidak takut gagal. Bukan hanya kebersamaan yang diajarkan dalam pramuka, namun juga tentang harmoni perbedaan yang menyatukan ritme. Hujan terkadang datang disaat kemarau memintanya untuk pulang, namun Pramuka tetap setia bersama kepanduannya. Tak pernah menangis apalagi larut dalam kesedihan yang mendalam, Pramuka selalu ada meskipun diguyur gerimis bahkan hujan lebat sekalipun.
Salah satu drama terbaik dalam Pramuka yaitu yang memiliki prolog dan epilog kesucian pikiran, perkataan serta perbuatan. Dari Pramuka kita belajar arti pentingnya kehidupan, indahnya kebersamaan, hebatnya kekompakan dan pentingnya kedisiplinan. Kamu tidak sedarah, kami juga masih berbeda pendapat. Tapi kami, disatukan oleh Dasa Darma dan diikat oleh Tri Satya.
Menjadi anak Pramuka memanglah mudah, tetapi yang sulit ialah mempertahankan jiwa Pramuka. Rela menolong sesama merupakan cerminan diri dari anak Pramuka. Kesuksesan terbesar dalam hidup ialah terus bangkit di saat orang lain menyerah dengan kejamnya kehidupan dunia. Menjadi anak Pramuka berarti harus disiplin dan terus berjuang.
Biodata Penulis
Gusti Bagas Pratama lahir di Jember 11 November 2006. Dia sekarang duduk di kelas XI, yang ingin mengenal lebih jauh bisa menghubungi
Email: [email protected]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar