GURU ADALAH ORANG TUA KEDUA
GURU ADALAH ORANG TUA KEDUA
Graciel Ariesty
.
Guru adalah sebuah profesi yang mulia karena di tangan merekalah masa depan ditentukan. Guru juga dianggap sebagai pahlawan pembangunan, karena di tangan mereka akan lahir pahlawan –pahlawan pembangunan yang kelak mengisi ruang – ruang publik di negara Indonesia termasuk juga menyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan di negeri ini. Tanpa guru mungkin kita tidak bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang banyak serta beraneka ragam, mungkin saja kita akan dekat dengan kebodohan atau kemunduran karena zaman terus berkembang dan teknologi juga semakin pesat. Jika kita tidak mendapatkan pengetahuan yang banyak, bisa saja kita akan tersesat dalam ketidaktahuan atau bisa juga wawasan yang terbelakang.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa karena guru lah kita bisa menulis, membaca, mendapatkan informasi dan belajar serta menjadi murid yang kreatif dan berfikir positif. Menjadi guru tentu tidaklah semudah yang kita bayangkan yaitu tinggal mengajar dan dapat bayaran, tetapi menjadi guru adalah pekerjaan yang sulit. Dalam pengalaman saya disekolah, saya bisa melihat bagaimana sabarnya seorang guru ketika menghadapi teman-teman sekelas saya yang nakal dan usil. Guru tidak memarahinya tetapi memberikan nasehat yang baik agar mereka berubah, dan itu tidak hanya satu kali ataupun satu orang saja, tetapi hampir setiap kelas. Terkadang saya juga iba melihat bagaimana lelahnya guru menghadapi situasi ini. ia tidak hanya dipusingkan dengan waktu untuk mengajarkan dan fokus saja dengan materinya tetapi ia juga dihadapkan dengan kenakalan-kenakalan remaja.
Guru adalah orang tua kedua setelah mama dan papa, kenapa? Karena guru tidak hanya mengajarkan semata tetapi mereka juga memberikan kasih sayangnya kepada kita. Ia juga bangga dengan prestasi dan pencapaian kita, ia memberikan perhatian yang banyak selayaknya anak-anak kandungnya juga. Bagi saya pribadi, guru adalah sama dengan orang tua kandung kita yang harus kita hormati dan sayangi karena mereka memiliki peran yang sama hanya saja berbeda situasinya. Jika mama dan papa memberikan perhatian dan mencurahkan kasih sayang serta memberikan perlindungan kepada kita ketika kita berada dirumah, maka guru mengambil peran yang sama ketika kita berada disekolah. Guru menjadi pelengkap dari semua ilmu pengetahuan karena kita menyadari bahwa semua ilmu tidak bisa kita dapatkan dari orang tua dirumah, dan itu hanya bisa kita dapatkan disekolah melalui perantara guru. Jika demikian, apakah kita harus membuatnya kecewa? Apakah kita boleh menghardik dan mencaci makinya? Jadi, sudah sepantasnya kita memperlakukannya sama dengan orang tua kandung kita.
Jasa guru kepada kita tidak bisa terbalaskan meski kita membayarnya dengan materi. Uang SPP yang kita berikan tidaklah seimbang dengan apa yang diberikan kepada kita. Sebelum mengajar, guru harus menempuh pendidikan di perguruan tinggi minimal 4 tahun dan kemudian ia menyiapkan materi pelajaran dan menyiapkan caranya agar kita lebih mudah memahami materi tersebut. Tentu itu tidak seimbang bukan? Apalagi guru menghadapi permasalahan yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya tetapi karena kelalaian siswa itu sendiri seperti tidak menangkap pelajaran dengan baik. Saya masih ingat ketika sekolah di taman kanak-kanak seorang ibu memarahi guru karena anaknya belum bisa membaca dan menulis. Jika menulis tulisannya dianggap jelek oleh ibunya. sehingga ibu tersebut datang kesekolah terutama keruang kelas menghardik guru dan mengatakan bahwa gurunya tidak pintar. Saya sangat kecewa dengan sikap tersebut, karena saya tahu ibu guru sudah melakukan usaha yang maksimal sedangkan kemampuan setiap anak tentu berbeda-beda,
Terima kasih guru untuk semua jasa dan pengorbanan yang diberikan kepada kami, semoga ilmu yang bermanfaat yang guru berikan menjadi amalan yang baik dan pahala yang terus mengalir hingga nanti.
PROFIL PENULIS
Graciel Ariesty. Lahir di Pariaman, 19 April 2009. Siswa Kelas VIII SMPN 1 Pariaman. email :[email protected]. WA. 081266180137
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar