Benar-benar Merindu
Benar-benar Merindu.
Giska Abelita
SMKN 3 Tanjungpandan Belitung
Pagi ini aku terbangun dari tempat tidurku. Aku pun merasa bosan karena sudah hampir 1 bulan sekolahku diliburkan. Ini trjadi karena adanya penyebaran virus yang mematikan yaitu virus covid 19 yang biasa kita sebut dengan corona. Virus ini tidak memandang siapapun bisa terjangkit atau tertular,dan juga bisa mematikan bagi orang yang mempunyai imun yang lemah seperti kakek, nenek, anak kecil dan ibu hamil. Virus ini melanda seluruh dunia yang mengakibatkan seluruh sekolah dan kantor diliburkan sampai waktu yang belum ditentukan. Aku tidak bisa sekolah lagi secara normal tidak tau sampai kapan.
Aku rindu sekolahku yang dulu menyimpan banyak kenangan yang aku lalui. Aku juga rindu teman-teman sering mengerjakan tugas bersama, bercanda, berbagi cerita, ke kantin, dihukum, diomelin guru saat tidak mengerjakan tugas. Aku lalui semua itu bersama mereka. Aku juga rindu guruku saat menerangkan pelajaran. Aku rindu itu semua. Tapi..dengan keadaan seperti sekarang, sekolah secara secara online atau daring. Aku tidak bisa lagi melakukan semua itu.
Sekolah secara online tentu saja tidak sama rasanya dengan sekolah tatap muka. Sekolah online atau daring juga tidak semudah apa yang dibayangkan. Pada sekolah tatap muka, pelajaran diterangkan oleh guru. Aku memperhatikan dan langsung mengerti. Sekarang, sekolah online atau daring, guru memberi tugas dan materi tanpa menerangkan. Aku sering kali tidak mengerti apa yang dimaksud dengan soal atau pertanyaan dari tugas yang diberikan. Inilah yang membuat aku bosan dan malas untuk mengerjakannya. Tugasku akhirnya semakin menumpuk.
Hari demi hari berlalu. Aku sekolah secara online dan terus berlanjut. Setiap pagi setelah aku bangun dari tempat tidur, makan, mandi, akupun segera absen sebelum absen ditutup melalui WAG kelas sesuai mata pelajaran sampai menunggu tugas yang diberkan oleh guru. Ya, seperti itu lagi berulang kembali hingga akhirnya ada pengumuman dari wali kelasku bahwa sekolah akan dibuka kembali. Aku pun merasa senang dan berharap bahwa itu akan menyenangkan seperti dulu Lalu aku menyiapkan apa yang kuperlukan untuk kembali bersekolah.
Akhirnya hari itu pun datang dan aku pergi sekolah. Tetapi kenyataanya tidak seasik dulu. Jadwal sekolah dibagi sekelas menjadi dua dan harus mematuhi protokol kesehatan yaitu jaga jarak,cuci tangan,memakai masker. Aku juga selalu membawa handsenitizer. Asyik, aku bisa bertemu sahabat, guru dan ruang kelasku lagi. Walaupun memang agak repot karena harus mematuhi protokol kesehatan. It’s ok, yang penting bisa kembali ke sekolah.
Tetapi.... itu tidak berkunjung lama. Sekolah kembali diliburkan karena virus corona semakin merajarela. Aku kembali sekolah online atau daring lagi. Aku kembali merasa bosan dan rindu sekolah.
Hari demi hari berlalu. Tak terasa sudah satu tahun virus covid19. Rinduku semakin kuat terhadap sekolahku. Aku ingin kembali sekolah normal bukan secara online.
Aku selalu berdoa agar corona cepat hilang dari bumi ini. Sekarang tugas ku adalah jaga kesehatan agar terhindar dari virus ini dan kembali ke sekolah seperti dulu. Rasa rindu ini semakin berat. Aku menjalani hari-hari dengan kebosenan.
Aku kangen semua hal yang bersangkutan dengan sekolahan. Suara bel, kantin, guruku, temanku, bahkan aku kangen tempat dudukku dikelas. Candaan selalu mewarnai kelasku yang aku sayang. Aku juga rindu dengan cinta monyet dan rasa penuh debar ketika aku naksir seseorang dikelas lain yaitu, kakak kelasku sendiri misalnya. Aku rindu juga ketika aku jadi mak comblang temanku di kelas.
Semua keasikan itu tidak kujumpai sekarang. Dan aku rindu. Benar-benar merindu.
Tentang Penulis:
Giska Abelita, Lahir ditanjungpandan,belitung 15 mei, 2005.Bersekolah diSMKN 3 Tanjungpandan keahlian atau jurusan Tata Busana.Hoby aku menari.Yang sedang kugemari adalah menulis.
Penulis bisa dihubungi melalui via telepon 081930088232 dan email [email protected] instagram iamgiskabelita
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar