NGABUBURIT BERSAMA PEDUT

Oleh : Gilang Langit Romadhon Aji

Tak terasa sebentar lagi Ramadan tiba. Tepatnya 3 hari lagi memasuki bulan Ramadan. Entahlah akan seperti apa Ramadan tahun ini aku lalui, yang jelas aku bahagia sekali dengan datangnya bulan suci ini.

Kalau ingat Ramadan tahun lalu di saat pandemi Covid-19, sangat menyedihkan. Karena, aku tidak boleh salat tarawih maupun tadarus di musala. Kami sekeluarga salat tarawih berjamaah di rumah. Begitu pula dengan tadarus, kami tadarus di rumah.

Aku suka sekali jika bulan Ramadan tiba. Kami sekeluarga selalu makan sahur bersama. Setelah sahur, aku dan kakakku menunggu azan subuh. Lalu, kami salat subuh berjamaah di rumah. Ayahku menjadi imamnya. Aku dan kakak bergantian untuk azan dan iqamah.

Kami boleh jalan-jalan pagi, kalau sudah salat subuh. Aku jalan-jalan pagi di sekitar rumah. Tidak boleh jauh-jauh. Dengan memakai sarung yang ditutupkan ke muka, seperti ninja. Aku suka sekali. Siang hari, aku mengantuk sekali. Kalau biasanya aku tidak suka tidur siang, di bulan puasa, aku selalu tidur siang.

Yang tidak kalah seru adalah saat sore hari. Aku suka ikut ibuku berbelanja. Biasanya ibuku belanja makanan di bazar makanan. Karena aku sudah kuat puasa penuh satu hari, maka aku boleh membeli apapun yang aku mau. Dengan catatan, harus aku makan. Tidak boleh dibuang. Namun, kadang aku puasa setengah hari.

Sambil menunggu azan magrib berkumandang, aku ngabuburit sambil memilih-milih makanan kesukaanku. Sosis bakar, kolak pisang, burger, buah-buahan, dan es teh adalah kesukaanku. Kadang-kadang ibu membeli banyak makanan, untuk dikirim ke musala ataupun dibagi-bagikan di jalan.

Ibu dan ayahku tergabung dalam PEDUT (Paguyuban Dusun Tirtoasri). Kegiatannya selama bulan puasa adalah membagi-bagikan makanan. Aku sering ikut mereka, karena temanku banyak yang ikut juga. Saat ibu dan ayahku sibuk, aku bermain bersama teman-temanku.

Di sore hari menjelang buka puasa, anggota PEDUT berkumpul di pinggir jalan raya. Cukup dekat dengan rumahku. Mereka akan membagikan makanan kecil atau takjil untuk penguna jalan raya yang melintas.

Selain bagi-bagi makanan, PEDUT juga mempunyai banyak kegiatan lainnya, yaitu memberi santunan anak yatim, menyumbangkan kitab suci Al Qur’an di masjid, bagi-bagi sembako, membersihkan lingkungan, membangun rumah untuk orang miskin, dan lain-lain. Pernah aku ikut membagikan sarung dan baju koko untuk imam dan takmir masjid. Tak sengaja ternyata aku membagikan ke kakekku sendiri, karena kakek adalah imam di masjid.

Uang yang terkumpul di PEDUT didapat dari orang-orang yang beramal. Ada yang dari luar negeri juga. Saudara kami banyak yang bekerja di Hongkong, Korea, Arab, Singapura, dan lain-lain. Merekalah yang banyak menyumbang. Uang itu untuk dibagi-bagikan pada orang yang kurang mampu. Setelah tarawih, Ibuku kadang sampai malam di rumah tetanggaku, untuk membungkus sembako, ataupun makanan yang akan dibagi-bagikan besoknya.

Aku ikut membantu ibuku. Meskipun, aku kadang rewel. Kalau aku rewel, ibu selalu menghiburku.

Ramadan tahun ini sepertinya masih dalam masa pandemi, tapi aku masih berharap bisa tarawih bersama-sama teman-teman di musala.

Pandemi cepatlah berlalu, agar aku bisa menjalankan ibadah puasa seperti tahun-tahun lalu yang menyenangkan. Salat tarawih dan tadarus di musala bersama teman-temanku.

Ya Allah jauhkanlah Covid -19 dari muka bumi ini. Semoga saja tahun ini aku bisa menjalankan salat tarawih dan tadarus di musala ya Allah. Aamiin...

Profil

GILANG LANGIT ROMADHON AJI

Ia lahir pada 24 Juli 2012 di Jember, anak kedua dari dua bersaudara. Mempunyai hobi mengedit video. Bercita-cita ingin jadi youtuber dan penulis. Siswa kelas 2 di SDN Andongsari 04, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Menetap di Jember, ia pun membuka diri untuk bekerjasama. Ia dapat dihubungi di :

Email Ibu : [email protected]

WA Ibu : 085334716807

FB Ibu : Alif Shappire Msi Tirtoasri

Blog : gilanglangitromadhonaji.sasisabu.id