Ghaziyyah Alkays

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hafidzoh Qur'an

Hafidzoh Qur'an

----------------------------------

Di sebuah kota kecil, ada seorang gadis kecil yang sangat rajin membantu ibunya. Dia anak tunggal, tak lagi memiliki ayah, karena ayahnya telah tiada. Suatu hari, ketika sedang membereskan kamar, ia melihat sebuah kertas kusam. Dan ia pun membacanya dengan seksama. Dan isi dari surat itu adalah, impian ayahnya.

“Aku ingin…keluarhaku dan aku bisa masuk ke syurga. Akan tetapi.. apakah pahalaku cukup?. Kuharap anakku..bisa masuk ke syurga… agar kelak jika aku berada dineraka..anakku bisa menyelamatku”.

Tiba-tiba ia meneteskan air mata dan membasahi isi kertas itu, ia sangat membendung jutaan rindu pada sosok ayah.

“Afifah sayang…”

Aku bernama Afifah, aku hanya tinggal berdua dengan ibu, ayah telah meninggal. Sedih rasanya saat-saat mengingat ayah. Ayah meninggal saat kebakaran di kantor ayah. Waktu itu,aku berumur 11 tahun dan sekarang umurku 12 tahun. Sudah 2 tahun ayah sudah tidak ada disampingku setiap saat. Setelah sehari kepergian ayah, Ibu selalu menangis dikamarnya. Aku sangat sedih, saat melihat ibu berlinang air mata. Kenangan bersama ayah, tak pernah sedikitpun aku lupakan.

“Iya Ibu,,”Kataku sambil menghapus air mata.

“Loh, kenapa kamu menangis sayang…?”Tanya Ibu.

“Aku baca isi kertas ini bu…”Kataku sambil menyerahkan kertas yang telah kusam.

Tiba-tiba ibu berlinang air mata, sambil mengelus rambutku.

“Ibu..bolehkah aku bertanya”Kataku dengan nada lirih.

“Iya sayang…silahkan”Jawab Ibu.

“Bagaimana caranya agar kita bisak masuk kes syurga”Tanyaku.

“Kamu harus banyak beribah kepada Allah dan berbuat baik nak”Kata Ibu sambil tersenyum

“Ibu…aku pernah mendengar ceramah dari seorang ustadz. Ustadz itu bilang seperti ini,

“Barangsiapa yang menghafal Al qur’an hingga 30 juz,dan menjadi seorang hafidz dan hafidzah qur’an. maka di akhirat kelak, ia akan memakaikan mahkota dan jubah yang lebih mulia disbanding yang ada didunia”. Begitu kaat Ustadz nya Bu, apakah aku juga bisa seperti itu bu?”Kataku.

“Bisa sayang…asalkan kamu berusaha dan rajin ibadah”Ucap Ibu sambil tersenyum mengelusku.

“Insya Allah aku bertekad untuk bisa menjadi hafidzah qur’an”Kataku sambil mengepalkan tangan.

“Masya Allah…insya Allah,ibu selalu berdoa untukmu anakku”Kata Ibu sambil menyeka air mata.

“Iya bu”Kataku sambil memeluk ibuku.

Esoknya…

Ketika alarm jam weker telah berbunyi….aku beranjak dari kasurku untuk menunaikan sholat shubuh. . selesai sholaat shubuh,aku melihat qur’an yang terlihat sudah lama. Karena al qur’an itu peninggalan dari ayah.

Tanpa menunggu lama,langsung kuambil al qur’an yang berada di rak ruang tamuku. Aku pun membacanya dan menghafalnya dengan konsentrasi.

Aku punya kegiatan mengaji dan menghafal qur’an, dimasjid dekat dengan rumahku. Aku rutin mengaji setiap shubuh,ashar dan maghrib. Di setiap sela-sela aku mengaji, aku juga rajin membantu ibu. Guru ngajiku pernah memujiku, ia bilang.

“Masya Allah…Afifah. Kamu hafalannya cepat dan bagus sekali. Ibu doakan kamu bisa tamat 30 juz, dan menjadi seorang hafidzah qur’an”Kata guru mengajiku.

“Alhamdulillah…Terimakasih Ustadzah”Ucapku tersenyum

Suatu hari, setelah mengaji waktu shubuh. Ustadzah ngajiku mengobrol denganku cukup lama.

“Afifah…”Panggil Ustadzah.

“Iya Ustadzah, ada apa?”Tanyaku keheranan.

“Kamu mau rutin ngaji sama Ustadzah nggak?, setiap selesai sholat”Kata Ustadzah tersenyum.

“Mau dong…Ustadzah!”Ucapku kegirangan.

“Masya Allah…hebat nih, anak tazah”Ucap Ustadzah tersenyum lebar.

“Oiya, Ustadzah mau tawarin nih, kamu mau ikut lomba tahfidz 3 juz nggak?”Tanya Ustadzah.

“Mau dong Ustadzah”Ucapku semangat.

“Oke… nanti Ustadzah daftarin yaa”Kata Ustadzah sambil mengelus kerudung ku.

“Oke tazah!”Ujarku semangat.

“Eh, jangan lupa untuk menghafal, krterianya harus juz 29,28,27. Juz 30 tidak boleh”Kata Ustadzah.

“Kenapa nggak boleh juz 30 tazah?”Ujarku sedih.

“Karna, juz 30 sudah rata-rata pada hafal, lagi pula juz 30 kan pendek-pendek”Kata Ustadzah tersenyum.

“Oke Ustadzah”Ucapku tersenyum.

Esoknya….singkat cerita, aku pergi bersama Ustadzahku, ke perlombaan tahfizh. Alhamdulillah saat aku lomba, dan dites oleh para dewan guru, aku bacaannya lancar dan juga tartil. Kemudian, saat-saat pengumuman pemenang lomba, aku sungguh deg-degan sekali. Dan ternyata aku juara 1, aku terharu sekali, dan aku langsung memeluk Ustadzah, dan Ustadzah memberiku pesan untuk aku dimasa depan nanti. “Hafalkan lah al qur’an terus menerus, jangan sampai menyerah. Jadilah seorang hafidzah qur’an”. Kata-kata motivasi itu, selalu ku ingat sampai dewasa.

5 tahun berlalu…

Tak terasa…tubuhku mulai dewasa…dan ibu yang semakin tua, ya sekarang umurku genap 18 tahun, kemarin adalah hari yang sangat menyenangkan, aku sudah menyelesaikan 30 juz. Ya,aku telah menjadi seorang hafidzah qur’an. Saat telah selesai di tes oleh para guru-guru ngaji, Alhamdulillah aku lulus tes 30 juz !. sungguh terharu sekali dan sontak aku berlari memeluk ibuku yang berlinang air mata.

“Ibu ! , aku sudah menjadi hafidzah qur’an !”Ucapku sambil terisak.

“Masya Allah…iya nak…selamat ya Afifah sayang…”Ucap ibu tersenyum walau berlinang air mata.

“Iya Ibu”Kataku sambil lebih erat memeluk Ibuku.

Saat aku selesai memeluk ibu, a…aku melihat Ayah !, tapi aku tidak percaya. Kemudian aku mencoba untuk memanggilnya.

“Ayah!, Ayah!”Teriakku gembira.

“Anakku…terimakasih kadonya…”Ucap Ayah tersenyum.

“A…apah ini ayah?”Tanyaku tak percaya.

“Iya sayang…ini ayahmu. Terimakasih sekali atas kadonya sayang…”Ucap Ayah tersenyum lebar.

“Kado apa Ayah?”Tanyaku bingung.

“Insya Allah, kelak diakhirat kamu akan memberikan ayah,dan ibu mahkota yang lebih mulia disbanding yang ada didunia”Ucap Ayah sambil tersenyum.

“Betulkah Ayah?”Ucapku berbinar.

“Iya sayang…kita tidak bisa berlama-lama lagi sayang”Ucap Ayah terbata-bata.

“Kenapa Ayah?...Ayah?, Ayah!?”

Seketika Ayah sudah lenyap begitu saja sontak aku berteriak lebih kencang.

“Ayah!!”

Jleb!, ternyata itu hanya mimpi. Dan sekarang aku berada di taksi selesai terima sertifikat lulus 30 juz, dan menjadi seorang hafidzah qur’an.

“Kamu bermimpi tentang Ayah ya nak?”Tanya Ibu.

“Kok Ibu tau?”Tanyaku heran.

“Kan tadi kamu ngigau, coba ceritaiin donk mimpinya”Kata Ibu.

“Oke, Ibu”Kataku.

Kemudian aku menceritakan kembali mimpi yang kualami dari awal hingga akhir. Kemudia Ibu berlinang air mata saat aku menceritakan mimpiku.

“Terimakasih nak, atas semua kebahagiaan ini”Kata Ibu sambil meneteskan air mata.

“Iya bu, sama-sama”Ucapku.

“Aku sayang Ibu Ayah”Kataku dalam hati.

----------------------------------

Terimakasih Teman-teman, yang telah membaca Ceritaku. Aku minta maaf bila ada salah didalam cerita ini. Wassalamu'alaykum 😘

~ Salam hangat Kays ~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚ sediih... Bagus lho

02 Oct
Balas

Makasih banyakk, ☆*:. o(≧▽≦)o .:*☆

02 Oct



search

New Post