Namaku Maira Zahra (2)
Langit mulai gelap, bulan mulai menampakkan dirinya. Suara jangkrik membuat kesunyian malam hilang. Maira bersama keluarganya sedang makan malam, Salim bercerita tentang sekolahnya.
Disela-sela bercerita Salim teringat sesuatu,”Bentar ya ,Bu, Pak, Dek,” katanya sambil berlalu ke kamarnya.
Salim kembali dengan membawa sebuah kain putih,“ Ini dek, kemarin pas kakak pulang kakak keinget kamu yang cuma punya kerudung satu jadi kakak belikan dengan uang kakak sendiri, dipakai ya dek,” kata Salim sambil menyerahkan kerudung putih pada Maira.
Maira melihatnya dengan bingung, Ini seperti yang dikenakan oleh Lia. Gumamnya dalam hati.
Bapak akhirnya buka suara,” Terima pemberian kakakmu itu Maira, itu juga untuk kebaikan.” Kata Bapak.
Maira masih terdiam. Ia teringat perkataan Lia, sahabatnya.
“Kamu gak gerah pake itu Lia?” Tanya Maira saat melihat Lia yang sedang memperbaiki kerudungnya.
Lia memakai kacamatanya kembali,” Kalau sudah terbiasa sih ndak gerah Maira, kenapa kamu ndak pakai kerudung seperti aku saja? Orang cantik seperti kamu itu bagus pakai kerudung, kamu juga bisa lebih terjaga.” Jelas Lia.
“Oi, Maira mau tak?” Tanya Salim memecah lamunan Maira.
Maira sadar dia berpikir mana baiknya,” Insya Allah mulai besok Maira mulai pakai kerudung bang.” Ujarnya penuh keyakinan.
Bapak yang mendengar itu sangat senang,” Nah, ini baru putri Bapak, pakai kerudung itu saat keluar rumah, ada tamu dan lain, jangan kau pakai kerudung cuma saat mengaji.” Ucap Bapak.
Maira nyengir mendengar itu. Dia memang hanya memakai kerudung saat mengaji saja.
“Oiya, sepertinya ada lagi pak yang pengin kita bahas,” Ibu Hanifa mengingatkan.
Dahi Bapak mengkerut, “Apa ya bu, saya lupa?” Tanya Bapak bingung.
“Bapak ini, baru tadi kita bicarain ini bapak sudah lupa, ituloh pak sekolahnya Maira,” ujar Ibu Hanifa mengingatkan.
Bapak seperti sedang mengingat-ingat,” Oiya, bapak lupa Maira mulai besok kamu sekolah di SMP MELATI ya, bapak sudah daftarin kamu, mulai besok kamu bisa berangkat,” jelas Bapak.
Maira terkejut, “Besok pak? Serius? Tapi, seragam dan perlengkapannya kan belum dibeli,” kata Maira penuh semangat.
“Kamu ndak usah khawatir, kakakmu sudah membelinya,” jelas Ibu Hanifa.
Maira memeluk Kak Salim, Ibu Hanifa, dan Bapak,” Makasih ,Pak, Bu, Kak, Maira senang sekali.” Katanya sambil menangis.
******
Pagi yang cerah, secerah wajah Maira saat berangkat ke sekolah. Maira ditemani Lia.
Lia tersenyum melihat sahabatnya itu,” Hari ini aku senang ,Mai, karena kamu sudah mau memakai kerudung,” katanya sembari tersenyum hangat.
Maira memang sudah mengenakan kerudung sekarang, meskipun gerah tapi dia berusaha menyesuaikan diri,“Hehehe, iya ni ,Ra.” Jelas Maira.
Tak terasa mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah SMP MELATI, mereka memasuki gerbang sekolah tersemakt. Lia masuk kelas sedangkan Maira pergi ke kantor Kepala Sekolah, setelah menemui Kepala Sekolah Maira diantar ke kelas 7C. Maria masuk bersama Kepala Sekolah, seisi kelas riuh melihat Maira yang sangat anggun, seragamnya rapi, roknya panjang menutupi auratnya ,dan kerudung putih dengan panjang seperut.
Seorang laki-laki paruh baya berkacamata menyapanya dengan hangat,” Anak-anak jangan berisik Pak Dani mau berbicara,” jelas guru berkaca mata itu.
Kepala Sekolah yang bernama Pak Dani berterima kasih,” Selamat Pagi anak-anak kali ini kalian mendapat teman baru, silahkan mengenalkan dirimu,” Pak Dani mempersilahkan Maira untuk mengenalkan diri.
“Halo teman-teman, Assalamu’alaikum namaku Maira Zahra lebih akrab dipanggil Maira, mohon bimbingannya. Salam kenal !” Maira mengenalkan diri dengan penuh semangat.
******
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar