Zaman sekarang sudah sangat berbeda dengan zaman dulu. Dengan canggihnya teknologi, banyak anak muda yang tertarik dengan hal-hal buruk. Seperti melakukan hubungan intim sebelum menikah. Hal ini tentu sangat disayangkan untuk generasi penerus bangsa.

Pergaulan bebas berawal dari ketertarikan dengan lawan jenis. Setelah itu, mereka saling menyatakan perasaannya dan mulai berpacaran. Pacaran bukan kata yang asing lagi di zaman sekarang. Bahkan banyak anak muda yang menganggap pacaran sebagai tolak ukur laku tidak lakunya seseorang. Pacaran sudah seperti hal yang sangat lumrah terjadi di Indonesia. Padahal di dalam agama Islam, pacaran merupakan suatu perkara yang diharamkan. Seperti yang dijelaskan di dalam Alquran surah Al-Isra [17] ayat 32, yang artinya:

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra [17]:32)

Dari surah di atas, tentu sangat jelas bahwa pacaran itu hal yang diharamkan karena telah mendekati zina. Namun banyak anak muda beragama Islam yang tidak peduli akan hal itu.

Terjadinya pergaulan bebas juga memiliki beberapa faktor, salah satunya kurangnya pengawasan orang tua. Orang tua tentu sangat berperan dalam tumbuh kembang anaknya. Termasuk pergaulan anaknya. Tidak sedikit orang tua yang tidak peduli dengan lingkungan pergaulan anaknya sendiri. Mereka memberikan kebebasan kepada anaknya untuk bergaul, tanpa dibatasi. Ini berdampak pada gaya bergaul anaknya. Bisa saja anaknya menjalin hubungan dengan lawan jenis tanpa diketahui oleh orang tuanya. Dari hubungan inilah yang akan menjadi awal masalah dari pergaulan bebas.

Mari mengambil contoh dari banyaknya siswi SMP dan SMA yang hamil di luar nikah, di Kabupaten Ponorogo. Ini salah satu dampak dari pergaulan bebas. Bagaimana nasib mereka sekarang? Mereka terpaksa harus menikah dini dan berhenti sekolah. Ini sangat menyayangkan bagi mereka. Waktu yang seharusnya dihabiskan untuk belajar dan mengejar cita-cita malah dihabiskan untuk merawat kandungannya. Tentu saja mereka juga memiliki cita-cita yang ingin dicapai, sama seperti kita. Namun, mereka terpaksa untuk menunda cita-citanya akibat telah melakukan pergaulan bebas.

Pemerintah sudah melakukan berbagai cara untuk menangani kenakalan remaja saat ini. Namun apalah artinya jika masih banyak remaja yang tidak peduli akan hal tersebut. Mereka tidak berpikir panjang tentang dampak yang akan mereka terima kedepannya.

Dengan banyaknya kasus pergaulan bebas yang sampai ke tahap hamil di luar nikah, tentu menyadarkan kita akan jahatnya pergaulan zaman sekarang. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menyadarkan remaja-remaja di sekitar kita akan dampak dari pergaulan bebas. Mari kita lindungi diri sendiri dari pergaulan bebas. Pilihlah pergaulan yang sehat dan menuntun kita ke jalan yang benar. Batasi diri dari interaksi dengan lawan jenis. Abaikan pacaran di umur yang terlalu muda, fokuslah untuk mengejar cita-cita. Karena waktu itu sangat berharga dan tidak dapat diputar kembali. Maka, gunakanlah waktu dengan sangat baik untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.

***

Jember, 14 Februari 2023

Biografi penulis

Fitria Restunugraha, lahir di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 20 September 2009. Sedang menempuh pendidikan di MTsN 2 Jember. Duduk di bangku kelas 7. Dapat dihubungi melalui e-mail, [email protected].