Junkfood si Makanan Rendah Gizi
Memiliki tubuh yang sehat itu mahal. Karena ketika sakit kita harus mengeluarkan uang yang jumlahnya bisa sampai ratusan bahkan jutaan rupiah demi bisa sehat kembali. Kita juga akan kesusahan untuk melakukan segala aktifitas.
Berkarya membutuhkan tubuh yang sehat. Inilah yang sering dihiraukan oleh kebanyakan orang saat ini. Mereka terlalu fokus menjalani kehidupan tanpa memperhatikan kesehatannya.
Anak muda zaman sekarang juga banyak yang lebih menyukai junkfood dibanding makanan rumahan. Padahal junkfood menjadi salah satu alasan mengapa kondisi kesehatannya menurun. Sebenarnya mereka sudah tahu akan hal itu, tetapi malah menghiraukannya.
Salah satu akibat mengonsumsi junkfood adalah obesitas. Kata obesitas sudah pasti tidak asing lagi di telinga kita. Banyak sekali warna negara Indonesia yang mengalami kondisi ini. Obesitas adalah kondisi di mana seseorang mengalami penumpukan lemak akibat kalori berlebih. Tanpa kita sadari, junkfood-junkfood yang sering kita temui memiliki kalori yang cukup tinggi. Padahal rata-rata orang dewasa hanya membutuhkan 1.800 kilokalori setiap harinya. Namun karena junkfood, kalori yang dikonsumsi bisa berlebih daripada yang seharusnya.
Obesitas membuat seseorang terlihat lebih gemuk daripada orang normal. Hal ini tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan bahan bullyan. Banyak sekali kasus pem-bullyan yang berdasar pada perbedaan berat badan. Mereka yang mengalami obesitas akan dibully. Dengan kondisi kesehatan yang kurang baik, mereka harus menanggung kondisi mental yang kurang baik pula. Pem-bullyan juga akan berdampak pada kondisi kesehatan mental seseorang. Banyak orang yang mencoba bunuh diri karena hal itu.
Junkfood juga akan membuat kita menjadi pribadi pemalas. “ Kaum mager “, katanya. Bentuk tubuh yang gemuk akan membuat seseorang menjadi lebih pemalas. Tentu ini akan berdampak buruk pada kehidupan. Apa yang bisa kita dapatkan dari bermalas-malasan? Jangan hanya mengandalkan kemampuan berhalusinasi untuk menjadi kaya di masa depan. Bagaimana bisa kaya kalau setiap hari hanya rebahan, bermalas-malasan di rumah? Orang kaya memiliki prinsip, “ Time is money “ yang berarti, “ Waku adalah uang ”. Mereka sangat menghargai waktu dan menggunakannya dengan sebaik mungkin. Hal ini malah bertolak belakang dengan orang pemalas. Mereka asyik merebahkan diri dan bermalas-malasan setiap saat. Entah berapa banyak waktu berharga yang mereka sia-siakan. Padahal waktu yang mereka sia-siakan bisa saja digunakan untuk berkarya.
Berkarya tidak perlu yang terlalu berlebihan. Mulailah dari hal-hal kecil seperti hobi. Bagi kaum mager, bisa saja mengikuti lomba online seperti yang diadakan oleh sasisabu.id setiap bulannya. Banyak sekali lomba-lomba online yang bisa kita lakukan. Namun sebelum itu, kita harus memastikan tubuh kita selalu sehat. Makan makanan bergizi dan rajin berolahraga. Serta jangan lupa manfaatkan waktu sebaik mungkin. Dengan tubuh yang sehat, kita akan lebih bersemangat untuk menjalani aktifitas sehari-hari. Kita akan menjadi lebih bersemangat untuk menghasilkan karya-karya selanjutnya.
***
15 September 2023
Biodata penulis
Fitria Restunugraha, lahir di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 20 September 2009. Sedang menempuh pendidikan di MTsN 2 Jember. Duduk di bangku kelas 9. Dapat dihubungi melalui e-mail, [email protected]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar