Menjadi Remaja Anti Pergaulan Bebas
Menjadi Remaja Anti Pergaulan Bebas
Beberapa waktu lalu, ada berita ramai mengenai para remaja. Ratusan remaja hamil di luar nikah, dan meminta dispensasi nikah. Tidak salah lagi, kalau mereka terjebak dalam pergaulan bebas. Ada banyak faktor yang membuat para remaj salah pergaulan dan terjebak dalam masalah ini. Yaitu; rendahnya kontrol diri, rendahnya kesadaran diri remaja terhadap bahaya pergaulan bebas, nilai-nilai keagamaan yang cenderung kurang, dan masih banyak lagi faktor lainnya.
Saat masa remaja, semua pasti mengalami pubertas. Masa pubertas adalah masa perubahan fisik, sikap atau perilaku, dan pematangan orang reproduksi. Perubahan sikap pada remaja seperti; memberontak, cenderung untuk meniru, mencari perhatian, mulai tertarik pada lawan jenis, dan sebagainya. Tertarik pada lawan jenis juga dapat memicu adanya pergaulan bebas. Awalnya, sama-sama suka, tatap-tatapan, lama-lama pacaran, pegangan tangan, dan terjadi hal yang kelewatan.
Informasi dari internet dan media sosial mungkin juga memengaruhi gaya hidup remaja zaman sekarang. Media sosial bagai dua mata pisau, jika remaja dapat menyaring apa yang remaja dapatkan, maka itu akan bermanfaat bagi diri kita, sebaliknya, jika kita tidak dapat menyaring apa yang kita dapatkan, maka akan menjadi boomerang bagi remaja. Para remaja lebih primirif pada berita-berita yang ada di media sosial. contohnya, gaya berpacaran para artis yang mengumbar kebesaran di depan umum. Maka, para remaja berpikir bahwa hal itu boleh dicontoh dan dilakukan.
Apalagi hampir semua remaja sekarang memiliki gawai yang mempermudah dalam mengakses berita-berita. Dan mereka lebih banyak beraktivitas menggunakan gawai alih-alih melakukan kegiatan positif seperti mengikuti kajian Islam, membaca buku, dan masih banyak hal lain yang bisa dilakukan.
Emosi remaja belum stabil, karena itu kadang remaja kehilangan arah. Remaja butuh pendamping agar tetap lurus dan tidak tersesat. Siapa lagi yang terdekat, kalau bukan orang tua? Orang tua juga harus ikut serta dalam masalah ini. Mungkin, banyaknya remaja yang salah pergaulan karena kurang diperhatikan oleh orang tua. Remaja juga butuh dukungan untuk beraktifitas positif. Misalnya mengembangkan hobi atau bakat yang di punya. Atau pun belajar sesuatu yang baru.
Ada banyak cara untuk menjauhi masalah pergaulan bebas ini. Seperti; Mendekatkan diri kepada Tuhan, menerima diri sendiri, memperbaiki hubungan dengan keluarga, selektif dalam memilih teman, melakukan hal positif saat waktu luang, dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan.
Untuk remaja, mari berkarya bersama dan berprestasi untuk investasi masa depan yang cerah!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar