FIKRI NUR RAMADHAN

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
CERPEN

CERPEN "Rahasia Yang Menyiksa"

RAHASIA YANG MENYIKSA

Di pagi yang cerah seorang siswa SMP bernama Rizwan sudah berada di kelasnya.Seperti biasanya dia selalu berangkat lebih awal.Banyak siswa bilang dia anak yang cerdas dan rajin,karena dia mendapat rangking 1 di 3 semester secara berturut turut.Rizwan memiliki 2 sahabat yang sangat dekat dengannya,mereka adalah Mizan dan Fahri.Mizan sudah menjadi sahabatnya sejak SD.Mizan dan Fahri sangat tau rahasia yang dimiliki oleh Rizwan.

Rizwan bersekolah di SMP 8 JUARA,saat di kelas Ia selalu memperhatikan papan tulis.seolah Ia sebuah patung.Sebenarnya Rizwan memliki satu rahasia yang sangat dia takuti.Ternyata dia memiliki minus pada matanya,dia tidak mau mengakuinya.Sehingga saat di kelas dia tidak bisa membaca tulisan di papan tulis.Dia mengandalkan telinganya untuk mendengarkan perkataan guru agar dapat memahami pelajaran.Suatu hari saat pelajaran bahasa Indonesia di kelas,Rizwan berbisik kepada Fahri,“Aku boleh lihat buku catatanmu tidak?” lalu Fahri memberikan bukunya.Fahri heran kenapa Rizwan meminjam buku catatannya padahal tulisan itu ada di papan tulis.Saat jam istirahat,Fahri bertanya kepada Rizwan,”kamu tidak bisa melihat tulisan di papan tulis ya?” lalu Rizwan menjawab “Iya”.Saat itu juga Rizwan bercerita bahwa dia tidak bisa melihat tulisan di papan tulis sejak SD,”Sepertinya mataku minus” kata Rizwan.Selama bertahun tahun dia menyembunyikan itu dari orang tuanya.Rizwan selalu tersiksa karena matanya tidak bisa melihat dengan jelas.Ketakutan utamanya ketika dilaksanakan Ulangan Harian dan guru menulis pertanyaan di papan tulis.Bagaimana dia mengerjakan,melihat soalnya saja tidak bisa.Dia selalu meminta bantuan Fahri untuk melihat pertanyaan di papan tulis.

Itu semua masa lalunya 1 tahun kemudian,suatu hari kepala Rizwan sangat sakit tepatnya kepala bagian belakang.Lalu orang tuanya membawanya ke dokter mata karena orang tuanya diberitahu tetangganya agar membawa Rizwan ke dokter mata.Rizwan sangat ketakutan jika orang tuanya tau bahwa dia memiliki mata minus.Saat selesai diperiksa oleh dokter mata ternyata benar Rizwan matanya minus.Sehingga sekarang Ia memakai kacamata,orang tuanya memang marah tetapi semua itu hilang seiring berjalannya waktu.Sekarang Rizwan bisa melihat papan tulis dengan jelas dan Ia sangat bersyukur karena itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post