Pak Hafidz Guru Terbaikku
Aku adalah siswi madrasah yang sedang duduk di bangku kelas 8. Sejak kelas 7, aku mengikuti fullday bahasa Arab. Aku mengikuti fullday ini karena cita-citaku adalah menjadi guru bahasa Arab.
Di balik keinginanku tersebut, aku didampingi oleh salah satu guru bahasa Arab. Beliau bernama Pak Hafidz. Dari kelas 7, beliau memang menjadi guru bahasa Arab di kelas fullday-ku.
Pak Hafidz seorang guru yang murah senyum dan baik hati. Beliau selalu sabar mengajariku. Saat aku tidak paham dengan materi tersebut, Pak Hafidz selalu menjelaskan hingga aku memahami materi tersebut.
Pak Hafidz tidak hanya mengajar di kelas fullday, tetapi beliau juga mengajar di kelas lain, seperti kelas 7 dan kelas 9. Pak Hafidz terkenal sebagai guru yang paling sabar di madrasah. Banyak siswa yang menyukai beliau.
Menjadi guru Bahasa Arab adalah impianku. Setiap kegiatan fullday berlangsung, di tengah-tengah pelajaran, aku selalu bertanya kepada Pak Hafidz, "Pak bagaimana caranya untuk menjadi guru bahasa Arab?" Beliau selalu memberiku saran dan nasihat agar aku bisa menjadi guru bahasa Arab seperti beliau.
Pada suatu hari, Pak Hafidz berkata, " jika kamu ingin seperti saya, yaitu menjadi guru bahasa arab, maka tekunlah untuk mempelajari pelajaran yang kamu inginkan. Karena kunci dari kesuksesan adalah kecerdasan. Maka dari itu, belajarlah dengan giat dan capailah apa yang kamu inginkan."
Dari apa yang dikatakan Pak Hafidz, aku pun berfikir untuk terus rajin belajar agar apa yang aku inginkan tercapai. Pak Hafidz pun tak berhenti memberi aku semangat agar aku terus belajar untuk mencapai apa yang aku impikan.
Ketika melaksanakan ulangan harian, ketika anak-anak mendapatkan nilai seratus, sering kali Bapak Hafidz memberikan apresiasi. Apresiasi tersebut sering kali berbentuk membelikan muridnya jajanan di kantin sekolah. Hal tersebut membuat anak-anak gembira, dan menjadi lebih bersemangat dalam belajar.
Aku terkadang mendapatkan nilai yang rendah. Namun Pak Hafidz tak pernah memarahiku. Beliau tetap menyemangatiku. Hal tersebut membuat aku semakin percaya diri dan semakin giat belajar. Saya senang karena beliau tidak melihat dari sudut pandang nilai.
Kesabaran Pak Hafidz menjadi motovasi untuku. Maka dari itu aku akan terus belajar dengan giat agar cita-citaku tergapai. Bukan hanya Pak Hafidz yang menyemangatiku. Orang tua ku juga mendukungku dan mendoakanku.oleh karena itu aku akan berusaha semaksimal mungkin agar orang tuaku dan Bapak Hafidz bangga.
Bulan November adalah peringatan Hari Guru Nasional. Aku tidak punya banyak uang untuk membeli hadiah untuk Pak Hafidz. Maka dari itu, aku ingin mempersembahkan cerita ini untuk beliau. Semoga ceritaku ini bisa menang sehingga bisa menjadi suatu hadiah untuk Pak Hafidz.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar