Nikmati Kegagalan untuk Meraih Nikmatnya Kesuksesan
Namaku Tia, Aku adalah seorang siswa kelas 7 yang mencoba memberanikan diri untuk menjadi seorang penulis. Dulu, aku pernah menulis sebuah naskah yang berjudul A Dream..Naskah itu kukirim ke Sasisabu dan link lomba menulis siswa. Sayang, naskah tersebut tak lolos.
Hingga keesokan harinya, orang tuaku memarahiku dan aku pun dilarang untuk menulis. " Jika kamu hanya mendapatkan sebuah kegagalan, lebih baik kamu tidak usah mengikuti lomba menulis itulagi. Lebih baik kamu lebih fokus saja dengan pelajaranmu!" begitu ucap ibuku dengan nada emosi. Maka aku pun tidak memberanikan diri lagi untuk mengikuti lomba menulis.
Hingga suatu saat, aku ditanya oleh guru pembimbingku. "Mengapa Tia tidak mengikuti lomba menulis lagi?”. Aku pun menceritakan semua yang terjadi, Guruku hanya tersenyum dan menyemangatiku.
Setiap bulan, di madrasahku selalu saja ada siswa yang berprestasi dalam lomba menulis. Aku hanya dapat melihat mereka dan bertepuk tangan, sambil berfikir "Kapan aku bisa menjadi seperti mereka?" Lalu apakah waktu itu aku diam saja? Tentu saja tidak. Aku mencoba menulis kembali dengan tidak mengatakannya pada kedua orang tuaku. Aku membuat tulisan tersebut dengan sepenuh hati. Hingga pada apel pagi, pada saat pengumuman pemenang dibacakan, ternyata namaku masih belum terpanggil. Lalu aku bertanya dalam hati. “Apakah bakatku memang bukan di sini?" Setelah kejadian itu, aku pun untuk sementara waktu meninggalkan lomba menulis tersebut dan mencoba hal yang baru. Pada awalnya aku mencoba untuk mengikuti Olimpiade. Aku pun mulai belajar untuk Olimpiade tersebut, hingga saatnya Olimpiade tersebut dilaksanakan. Kata kegagalan pun kembali datang menghampiriku. Rasanya sedih sekali. Sepertinya aku memang tidak memiliki bakat di bidang apapun.
Beberapa hari pun berlalu dan aku merasa lelah sehingga tidak melakukan hal apapun. Lalu pada hari Jum'at, aku melihat sekumpulan anak PBB yang sedang latihan. Melihat nya aku mulai tertarik. Aku pun memberanikan diri untuk mengikuti ekskul PBB. Hal tersebut berjalan selama 3 bulan. Lalu pelatihku menawarkan lomba PBB yang diadakan di SMA Kalisat 1.Tanpa berpikir panjang, aku memilih untuk mengikuti lomba tersebut. Dengan dukungan orang tua serta doa yang kupanjatkan, aku mulai berlatih bersama teman-temanku. Hingga saatnya aku beserta teman-temanku menunjukkan apa yang selama ini kami usahakan. Hingga saat pengumuman pemenang, akhirnya tim kami mendapatkan juara ke 3.
Dengan kemenangan tersebut, akhirnya aku mulai tertarik untuk kembali ke dunia menulis. Walaupun masih tidak mendapatkan izin dari orang tua, aku ingin kembali menulis. Aku telah bertekad untuk mengikuti lomba menulis bulan ini. Aku akan membuktikan kepada orang tuaku bahwa prestasi itu tidak selalu berkaitan dengan olimpiade dan trophy.
Ada pepatah mengatakan "Semakin sulit perjuangan akan semakin indah saat mencapai kemenangan." Jadi, dalam kehidupan itu, kekalahan dan kemenangan adalah hal yang biasa. Jika kita terus berhasil, maka pelajaran apa yang dapat kita ambil di kemudian hari? Semua itu membutuhkan proses. Jadi nikmatilah prosesnya!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar