Saya adalah seorang siswi yang duduk di bangku kelas 8. Mulai dari kelas 7, saya mengikuti kegiatan literasi yang diadakan di madrasah. Saat kelas 7, saya ditawari untuk mengikuti kegiatan literasi oleh guru Bahasa Indonesia. Guru tersebut bernama Bu Yuni.

Saat pertama kali diajak, saya langsung tertarik untuk mencobanya. Walaupun dalam hati sebenarnya saya merasa ragu karena saya masih belum bisa menulis dan tidak ada yang mengajari saya untuk menulis. Akhirnya, saya memutuskan untuk belajar menulis sendiri saat jam pelajaran Bahasa Indonesia. Saya sengaja memanfaatkan waktu luang karena saya sering selesai terlebih dahulu saat mengerjakan tugas dari Bu Yuni.

Beberapa waktu kemudian, madrasah ternyata mengadakan acara Pelatihan Sasisabu. Untuk menambah wawasan saya, akhirnya saya memutuskan untuk mengikutinya. Saya belajar banyak sekali saat Pelatihan Sasisabu. Bahkan beberapa teman saya sudah ada yang berhasil menerbitkan bukunya. Hal tersebut membuat saya semakin bersemangat untuk menulis. Saya ingin bisa seperti mereka.

Pada awal Februari, tema lomba menulis akhirnya rilis. Saya sangat bersemangat untuk mengikuti lomba tersebut. Ternyata bukan hanya saya yang bersemangat, teman-teman saya juga mengikuti lomba menulis tersebut. Setelah naskah saya selesai, Bu Yuni bertanya di kelas, "Adakah yang sudah menyelesaikan naskah untuk lomba bulan ini?" Saya dan teman-teman saya yang sudah menyelesaikan naskah pun mengangkat tangan.

Di sela-sela jam pelajaran, saya bertanya kepada beliau, "Bu Yuni, saya sudah menyelesaikan naskah saya. Namun saya masih ragu untuk mengirimkan naskah tersebut." Beliau menjawab, "Jika kamu masih ragu, nanti boleh mengikuti bimbingan. Nanti kita revisi naskahmu bersama-sama. " Mendengar jawaban Bu Yuni, saya merasa senang. Saya senang karena bisa mendapatkan bimbingan menulis.

Akhirnya kegiatan bimbingan pun dilaksanakan. Selain mendapat bimbingan tentang cara menulis yang baik, saya juga dibimbing untuk merapikan naskah dan tulisan saya. Beliau sangat sabar dalam membimbing saya. Tak lama kemudian, akhirnya naskah saya selesai direvisi. Bu Yuni menyarankan kepada saya untuk segera mengirim naskah tersebut ke link lomba.

Sesampainya di rumah, saya langsung mengirim naskah tersebut ke Sasisabu dan link lomba. Sebelum mengirim naskah, saya berdo'a agar naskah saya bisa menang. Di sisi lain, saya pasrah. Yang terpenting saya sudah berusaha dalam membuat naskah tersebut. Menang atau kalah, saya akan terima karena itu sudah menjadi kebiasaan dalam perlombaan.

Pada saat pengumuman pemenang lomba menulis, saya pasrah dengan naskah saya sendiri. Kemenangan akan saya terima dengan senang, dan kekalahan akan saya terima dengan ketabahan. Saat saya membuka pengumuman tersebut, banyak sekali siswa MTs Negeri 2 Jember yang berhasil, dan pada akhirnya saya menemukan judul naskah dan nama saya terdapat pada pengumuman tersebut. Saya merasa sangat senang dengan kemenangan tersebut.

Saya tahu, di balik kemenangan tersebut, ada guru yang sangat berjasa bagi saya. Bu Yuni yang selama ini telah membimbing saya dengan sangat sabar. Saya juga sangat senang mengikuti bimbingan dengan beliau.

Melalui tulisan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bu Yuni. Semoga beliau sehat selalu agar bisa terus membimbing saya dan teman-teman saya. Semoga literasi di madrasah saya semakin maju. Semoga keterampilan menulis yang sudah diajarkan oleh Bu Yuni akan berguna bagi masa depan saya.