Belajar dari Kesalahan
Prestasi bisa kita dapatkan di mana saja dan kapan saja. Apabila menginginkan sebuah prestasi, maka kita harus mengikuti lomba ataupun Olimpiade. Sebenarnya, untuk saat ini kita memiliki banyak sekali kesempatan untuk mengikuti Olimpiade, entah itu online atau pun offline. Namun, tidak semua olimpiade bisa kita menangkan. Kita bisa berusaha untuk memenangkan Olimpiade, dengan cara yaitu belajar terlebih dahulu. Dengan niat di dalam hati serta berbekal pengalaman dan pengetahuan, kita akan mudah untuk mengerjakan soal-soal Olimpiade. Olimpiade tidak harus selalu kita menangkan. Namun, apabila kita memenangkan sebuah Olimpiade maka kita akan lebih bersemangat untuk mengikuti Olimpiade lagi. Prestasi juga tidak hanya dengan mengikuti Olimpiade. Contohnya aku, aku mengikuti lomba menulis di laman media guru Indonesia. Media guru juga memberikan banyak sekali kesempatan untuk mengikuti lomba menulis nya, yaitu dengan diadakannya lomba menulis setiap bulan dengan tema yang berbeda-beda. Hal tersebut lah yang membuatku tertarik untuk mengikuti lomba menulis setiap bulannya.
Aku adalah seorang siswi MTs Negeri 2 Jember, saat ini aku sedang duduk di bangku kelas 8. Saat aku masih duduk di bangku kelas 5, aku tidak mempunyai prestasi apapun. Karena saat itu, aku tidak pernah mengikuti lomba atau Olimpiade. Aku dianggap murid yang tidak bisa apa-apa oleh guru di sekolahku. Walaupun aku mengikuti sebuah Olimpiade saat itu, aku tetap kalah. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti mengikuti Olimpiade, walaupun ada temanku yang mengajak, aku tetap menolak ajakan tersebut dan memilih untuk beristirahat dari perlombaan ataupun Olimpiade. Selama aku tidak mengikuti Olimpiade, aku memutuskan untuk menjadi murid yang biasa saja, yaitu dengan tidak menjadi terlalu rajin dan jarang untuk mengikuti Olimpiade.
Satu bulan pun berlalu, aku mulai merasa lelah dengan keadaanku saat itu. Ingin rasanya untuk kembali mencoba untuk mengikuti Olimpiade lagi. Namun, di sisi lain aku tersadar, bahwa aku memang tidak diperlukan di sekolah. Dari situ, fikiranku mulai berperang hebat. Aku kebingungan dengan situasi ku pada saat itu. Hingga saat waktu istirahat, salah satu guru menghampiriku dengan heran. Guru tersebut adalah wali kelas 3, yang bernama Bu Indah. Bu indah bertanya kepadaku, "Ada apa? Sepertinya kamu kebingungan?" Aku mencoba untuk menyembunyikan keadaanku dengan berkata bahwa aku baik-baik saja. Namun, kebohongan tersebut tidak dapat menutupi kebenarannya, bu Indah berkata kepadaku, "Tidak, kamu menyembunyikan sesuatu kan? Memang nya ada apa? , kalo kamu ada situasi yang ingin diceritakan. Kamu juga boleh berbagi cerita dengan Bu indah" Mendengar perkataan Bu indah, aku merasa bisa bercerita situasi ku saat itu dengan beliau. Akhirnya bu Indahlah yang mendukungku pada saat itu, aku bercerita panjang lebar dengan Bu indah.
Satu minggu kemudian, Bu indah menyarankanku untuk mengikuti Olimpiade lagi dan melupakan masalah yang aku fikirkan. Aku yang masih meragukan kemampuanku untuk mengikuti Olimpiade lagi, hanya bisa terdiam. Di sisi lain, aku merasa tidak enak apabila menolak ajakan dari Bu indah. Akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti ajakan beliau, Bu indah sangat membantuku untuk mempelajari soal-soal Olimpiade. Hingga saat pengumuman pemenang Olimpiade dilaksanakan, aku dinyatakan meraih juara ke-2. Aku tak percaya dengan kemenangan tersebut, Bu indah adalah seseorang yang paling senang dengan kemenanganku. Akhirnya, namaku disebutkan oleh kepala sekolah pada saat upacara. Aku merasa sangat senang dengan hal tersebut.
Saat ini aku sudah berada di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu SMP/ MTs. Di madrasah, aku mempunyai banyak sekali kesempatan untuk berprestasi, salah satunya aku mengikuti lomba menulis yang diadakan oleh media guru Indonesia. Aku tidak sendiri mengikuti lomba menulis tersebut, ada banyak siswa-siswi yang mengikutinya juga. Di balik prestasi yang aku dapatkan di MTs, ada satu guru Bahasa Indonesia yang sangat berjasa bagiku. Beliaulah yang menemaniku untuk mempersiapkan naskah lomba.
Teman-teman, sebenarnya di sekeliling kita ada banyak sekali orang yang mendukung kita untuk berprestasi, salah satu nya adalah guru. Guru adalah seseorang yang paling pertama untuk mendukung dan membantu kita di saat ingin berprestasi. Tidak ada guru yang tidak menginginkan peserta didik nya untuk mencapai prestasi sebanyak-banyaknya. Apabila kita mempunyai prestasi, cita-cita juga akan lebih jelas. Tentu saja untuk masa depan kita sendiri. Untuk kalian yang saat ini juga sedang berjuang untuk mendapatkan prestasi, sesulit apa pun itu, janganlah sekali-sekali menyerah. Tentu saja hal itu karena di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Entah itu dari teman, keluarga, atau pun guru. Salah satu dari mereka pasti akan ada yang mendukung kalian.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar