Tulang punggung negara
Kami adalah tulang punggung negara. Itulah yang guruku selalu ingatkan kami. Kamilah masa depan Indonesia dan di dalam kamilah Indonesia bergantung. Inilah salah satu alasan mengapa kami harus belajar dengan sungguh-sungguh.
Tapi, aku tidak ingin menjadi tulang punggung negara. Juga, rupanya bukan hanya aku, kami semua kulihat juga tidak ingin menjadi tulang punggung negara.
Kami ingin mendelegasikan jabatan ‘tulang punggung negara’ ke orang lain saja. Buat apa menolong negara yang seperti ini? Negara yang tidak ada banggaan lainnya selain kekayaan budaya. Negara yang sudah rusak. Itulah pandanganku terhadap Indonesia. Maka dari itu, aku malas belajar dan aku selalu menyalahkan sistem pendidikan di Indonesia karena tidak sebagus di luar negeri. Bagiku dan bagi kami semua, belajar adalah sebuah beban hidup. Tidak pernah terpikir di benak kami untuk memajukan bangsa kita. Buat apa memajukan negara yang sudah rusak dan tidak memiliki potensi?
“Baguslah masa pandemi. Sekolah tidak susah-susah,” pikirku, “Tidak perlu belajar, hidup nyantai, tidak ada beban hidup,”.
Akan tetapi, dimasa pandemi ini, aku jadi sering merenung. Seiring berjalannya waktu, aku semakin sadar perihal generasi saya dan Indonesia. Kesadaran ini membuatku menyesal karena telah mengira hal yang salah terhadap Indonesia. Aku sadar bahwa setiap siswa-siswi dan masyarakat di Indonesia adalah orang-orang yang penuh dengan potensi. Buktinya sudah jelas dan tidak bisa dipungkiri, inilah beberapa...
Pertama, bukti yang dekat dengan kita adalah fakta bahwa hampir semua siswa-siswi dan masyarakat di Indonesia adalah orang bilingual, artinya, memiliki kemampuan berbahasa lebih dari dua bahasa. Di jawa, tempat saya tinggal, rata-rata masyarakatnya berbahasa jawa dan Indonesia. Di bali, orang-orang berbahasa lokal bali dan Indonesia. Kita perlu mengetahui bahwa tidak semua orang mempunyai kemampuan berbahasa lebih dari dua, bahkan di luar negeri pun, belum tentu semua orang berbahasa dua bahasa. Tapi, di Indonesia, itu sudah merupakan hal yang wajar. Tidak hanya itu, para ilmuwan sudah membuktikan bahwa dengan berbahasa lebih dari satu bahasa, kemampuan otak kami akan berkembang pesat.
Kedua, mari kita semua merenungkan sejarah Indonesia. Nenek moyang Indonesia membangun sebuang bangunan yang sempat menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia, yaitu candi Borobudur. Perlu diketahui, bahwa membangun bangunan sebesar itu pada masa itu memerlukan kreativitas dan kemampuan intelektual yang tinggi. Karena, di masa itu, tidak ada teknologi dan bahan seperti sekarang dan aku juga yakin tidak ada orang yang menunjukkan caranya karena bangun hubungan dengan luar negeri susah.
Dari sini, aku bisa sadar bahwa, dari zaman kuno pun, Indonesia sudah memiliki potensi dan seakan-akan itu mendarah daging kepada cucu-cucu nenek moyangnya, yaitu kami semua, bahkan bertambah-tambah potensinya.
Pada detik kusadar semuanya ini, aku sungguh merasa bersalah kepada Indonesia dan guru-guruku. Aku juga merasa saying akan betapa terbuangnya potensi Indonesia selama ini, karena kami semua buta akannya. Maka dari itu, ampuni saya, bapak dan ibu guru yang telah mengajarku, karena saya tidak pernah serius dalam belajar. Sekarang, selagi nasi belum benar-benar menjadi bubur, kurindu untuk sungguh-sungguh menambah ilmu dan wawasanku.
Aku sungguh berharap, dari artikel ini kita semua bisa sadar betapa terbuangnya potensi kita selama ini dan betapa Indonesia berpotensi untuk menjadi negara maju. Dari artikel ini, aku harap kami semua bisa suatu hari mengatakan kepada guru-guru kami, “Bapak-ibu guru, kami rindu untuk belajar dan bertemu, kami siap menjadi tulang punggung negara”.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar