Bab 1 Sabrina yang buta
Bab 1 Sabrina yang buta
Pagi itu Sabrina pergi kepasar bersama ibunya untuk berjualan. Sesampai di pasar di tempat perjualan, ibunya meminta Sabrina untuk menjaga jualan mereka karena ibunya akan membeli obat untuknya
“Sabrina, ibu mau beli obat untukmu” kata ibunya
“iya bu” jawab Sabrina.
Lalu ibunya jalan membeli obat untuk Sabrina. Setelah beberapa menit ada orang yang membeli sayuran mereka
“Nak saya mau beli sayuran yang ini!” kata ibu itu kepada Sabrina
“iya bu” kata Sabrina.
”Nak cepat saya mau jalan” kata ibu itu dengan keras, lalu kata ibu itu lagi “pantas lambat banget!” ibu itu langsung jalan ke penjual lain.
Dengan hati yang sedih Sabrina berkata dalam hatinya “mengapa ini harus terjadi, mengapa aku buta?”.
Beberapa saat kemudian ibu Sabrina datang, ibunya melihat Sabrina yang sedang sedih.
“Sabrina mengapa kamu sedih” kata ibunya kepada Sabrina, Sabrina langsung menghapus air matanya
“tidak apa apa ibu” kata Sabrina.
Hari semakin sore para penjual sedang membereskan jualan mereka untuk bersiap pulang, tak lupa juga Sabrina dan ibunya membereskan jualan mereka untuk bersiap pulang. Diperjalanan ibu bercakap-cakap dengan Sabrina
kata ibunya kepada Sabrina dengan senyum “Sabrina kamu ingin makan apa nak?”
kata Sabrina dengan hati yang sedih “terserah ibu aja”
“kamu kenapa Sabrina” kata ibu Sabrina sambil bingung
“tidak apa apa bu, aku hanya kecapaian aja bu” jawab Sabrina.
Sesampai dirumah mereka, ibu Sabrina memasak makanan kesukaan Sabrina sedangkan Sabrina sedang merenung tentang kejadian tadi di pasar.
kata Sabrina “seandainya aku bisa melihat pasti orang lain tidak mengejek aku dan meremehkan aku”. Sabrina terus merenung tentang kejadian itu, beberapa kemudian ibu Sabrina menghampiri Sabrina
“Sabrina ini waktunya makan, ayo kita makan” kata ibunya sambil mengelus rambutnya lembut
kata Sabrina dngan suara yang rendah “ iya buuu”. Lalu ibunya menuntun dia ke meja makan.
Saat makan ibu bercakap cakap dengan Sabrina, kata ibu Sabrina kepada Sabrina dengan lembut “Sabrina ibu mau tanya kepada kamu, “mengapa dari pasar sampai rumah kamu kelihatan sedih bahkan saat makan pun kamu sedih? Beritahu kepada ibu Sabrina, tidak biasanya kamu seperti ini, ibu khawatir”
Jawab Sabrina dengan takut dan sedih “tidak apa-apa bu, aku hanya kurang enak badan aja bu”
“kalau begitu setelah makan langsung minum obat supaya kamu jangan sakit. Ibu ambil obat dulu ya” ujar ibu Sabrina
“iya bu”
Setelah ibunya mengambil obat, Sabrina meminum obat yang dibantu ibunya, kemudian Sabrina berkata kepada ibunya “ibu aku mau tidur”
“iya, sini ibu bantu ya”.
Saat tidur Sabrina bermimpi dia bisa melihat, betapa senangnya dia saat dirinya bisa melihat dengan jelas pepohonan, binatang dan bunga-bunga yang indah. Dia terkejut saat di lihatnya ada sebuah desa kecil tak jauh dari tempat dia berdiri
Saat memasuki desa dia melihat banyak sekali orang disana, orang berjalan kesana kemari ternyata tempat yang dimasukinya adalah pasar tradisional, tak lama kemudian dia melihat ada seseorang anak kecil yang duduk sendirian di pinggir jalan dengan wajah yang lusuh dan pakaian yang compang camping.
Sabrina mendekati anak itu dia terkejut saat mendengar anak kecil itu bernyanyi dengan sangat merdu.
“dek” panggil Sabrina
“siapa ya?” jawab gadis itu sambil meraba-raba, Sabrina terkejut saat mengetahui kalau gadis itu buta dan ketika dilihatnya ada papan beroda disamping gadis itu Sabrina pun bertanya
“dek papan roda ini untuk apa?”
“untuk saya pulang kak, saya lumpuh” jawab gadis itu
Betapa terpukulnya Sabrina saat mendengar perkataan gadis itu
“lalu dimana orang tua mu?”
“ayah dan ibu meninggal kak, Karena ayah tidak mempunyai uang untuk membayar biaya pengobatanku ayah meminjam uang, lalu saat uang yang dipinjam semakin banyak akhirnya ayahku tidak sanggup lagi membayarnya, ayahku di tagih setiap hari, dan setelah beberapa hari kemudian aku mendengar bahwa ayah meinggal di pukul oleh penagih hutang, saat itu pun ibu syok lalu penyakit jantung ibu kambuh dan akhirnya ibu juga meninggal” jelas gadis itu dengan sedih
“tapi aku tetap kuat kak aku gak mau merasa minder ataupun malu dengan kondisiku, aku bersyukur karena aku masih bisa bernyanyi dengan suara lembut, ada anak lain yang lebih parah dari ku loh kak” sambung gadis itu dengan senyuman semangat
Setelah mendengar cerita gadis itu makin terkejut dan terpukullah Sabrina, dia merenung dan berpikir bahwa masih ada di dunia ini yang tak seberuntung dia masih ada yang lebih menderita darinya.
“kamu harus kuat yaa! Semangat!” ujar Sabrina memberi semangat
Sabrina pun memberi sedikit uang yang tiba-tiba ada di kantong celananya. Lalu pergi dari desa itu.
Dari gadis itu dia belajar Walaupun anak kecil itu buta dan lumpuh bahkan ia tidak mempunyai siapa-siapa lagi, ia harus berjuang, bekerja untuk mencari makanan, ia tidak mengeluh dan tidak mempedulikan pandangan orang lain. Ia tetap sabar dan dengan penuh bersyukur menjalani hidupnya.
----
Hari mulai pagi, matahari mulai bersinar ibu Sabrina sedang memasak untuk sarapan pagi mereka, setelah memasak ibu Sabrina membangunkan Sabrina “Sabrina ayo kita sarapan” kata ibu Sabrina.
Saat Sabrina dan ibunya sedang makan mereka bercakap-cakap “Sabrina badan kamu sudah sehat?” kata ibu Sabrina dengan senyum,
“iya bu” kata Sabrina dengan senyum juga.
Setelah Sabrina dan ibunya sarapan pagi mereka pergi ke pasar untuk menjual hasil pertanian mereka. Sesampai dipasar ibu Sabrina sedang menjual dagangan mereka sedangkan Sabrina sedang duduk sambil merenung tentang mimpinya, “mimpiku tadi malam itu pertanda apa ya?” kata Sabrina dalam hatinya dengan bingung.
Sabrina terus merenung dan bertanya tentang mimpinya itu, ibunya menghampiri Sabrina dan berkata “Sabrina kamu sedang apa?”
lalu Sabrina menjawab ibunya “ibu tadi malam aku mimpi tentang sebuah anak kecil yang disebuah desa, anak itu adalah anak yatim piatu anak itu juga mengalami ketidaknormalan pada tubuhnya yaitu buta seperti aku dan lumpuh.
Anak itu walaupun ia buta, lumpuh dan tidak mempunyai orang tua tetapi anak itu tetap berkerja keras, bersemangat untuk mencari makanan dan juga suaranya bagus, apa arti dari mimpi itu bu?”
Ibu Sabrina menjawab Sabrina dengan lembut “oh, itu artinya anak itu walaupun ia mengalami keterbatasan ekonomi, dan juga mengalami ketidaknormalan tubuh yaitu lumpuh dan buta dan juga tidak mempunyai orang tua. Anak itu terus semangat, bekerja keras dan tetap bersyukur akan hidupnya, di dunia ini semua anak mempunyai kelebihan dan kelemahan, seperti dirimu kamu mempunyai kelemahan dalam fisik tapi kamu mempunyai kelebihan bernyanyi seperti gadis dalam mimpimu, itu artinya Sabrinaaa”
“oh begitu ya bu” kata Sabrina
“ibu lanjut berjualan ya Sabrina” kata ibu sambil menuju tempat dagangannya.
“Berarti mimpi ini mengajarkan aku untuk tidak medengarkan ejekan orang,aku harus semangat dalam cita-citaku dan terus berbuat baik walaupun aku buta, sehingga aku tidak dipermalukan oleh orang lain” kata Sabrina dengan yakin dan percaya.
Sabrina terus bekerja keras membantu orang tuanya dan membantu orang lain yang lebih susah dari padanya. Sehingga orang yang dibantu Sabrina itu, membantu Sabrina kembali. Dan juga Sabrina berlatih bernyanyi terus menerus yang dibantu ibunya sehingga Sabrina pandai bernyanyi dengan merdu
Amanat: Sabrina walaupun Ia buta tetapi ia tetap semangat dan bersyukur akan hidupnya. Terkadang kita menganggap hidup kita sebagai orang yang tidak berguna karena ketidaknormalnya tubuh kita, kita juga merasa tertekan karena melihat diri orang lain lebih baik dari kita sehingga kita merasa minder dan tidak ingin bergaul.
Namun melalui cerpen ini saya ingin menyampaikan bahwa hidup kita berharga, kita ada kita hidup semua Karena anugerah Tuhan. Katakana pada dirimu kalau kamu itu berharga, dengan begitu kita ada kemauan untuk mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Ubahlah hidupmu menjadi orang yang berguna bagi banyak orang dengan berbuat baik dan takut akan Tuhan. Selamat berjuang!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus kak, tetap semangat ya