Diary seorang anak
Pada siapa aku berlari?
Jika ada bayangan, maka bayangan siapa yang harus kuikuti? Jiwaku melangkah dengan arah yang berbeda-beda. Aku sama sekali tidak menemukan jalan yang benar-benar tepat.
Bu, mataku kian melebam. menemukan jalan diujung sana, tanpa adanya arah dan dukungan darimu.
Pak, pedulimu jarang kutemui membuat semangatku hancur melebur. Lalu aku termenung menahan Isak tangis yang t'lah lama ku bendung.
Tuhan, aku sudah terlalu banyak berdiri tanpa mereka. Setiap hari sepi yang menghantam ragaku. Aku tidak dewasa, Tuhan. Mungkin kau lupa dengan itu. Aku hanya seorang gadis berusia 13 tahun yang sangat membutuhkan bimbingan dari ke-dua orang tuaku.
Akan tetapi...
Apa yang kudapatkan?
Aku hanya mendapatkan ketidak acuhan dari mereka.
Kukira aku tumbuh dengan air dan sinar yang tulus dan setia. Ternyata, aku tumbuh dengan mempertahankan akarku sendiri.
-Faaa
Aek kanopan, 8 September 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar