Bab 2 Perjalanan Yang Menakjubkan
Bab 2 Perjalanan yang Menakjubkan
Sudah diputuskan bahwa Adam sekeluarga akan berlibur ke rumah nenek. Pagi itu Adam bangun lebih awal dari biasanya. Bukan karena kicauan murai batu milik ayah yang tergantung di teras rumah. Bukan pula karena kokok si Jambet di kandang belakang rumah atau karena gonggongan herder milik Adam yang dikirim paman dari Australia yang dikandangkan ayah di samping rumah. Adam terbangun lebih awal dari biasanya karena alaram Handphone yang di stel Adam untuk berbunyi pada pukul empat tepat dini hari. Adam ingin memastikan semua yang akan di bawa rapi tersusun dalam tas perlengkapan.
Adam memang terbiasa rapi dan disiplin. Semua peralatan mainnya tersusun dengan rapi di dalam kamarnya. Susunannya pun enak dipandang mata. Ibu selalu mengarahkan Adam untuk peduli dengan kebersihan dan kerapian kamarnya, sehingga Adam terbiasa dengan hal itu.
Dengan sedikit terhuyung-huyung, Adam berjalan ke kamar mandi dekat dapur. Setelah selesai aktivitas rutin dari menggosok gigi, sholat subuh, dan sarapan, Adam segera mengonggokkan peralatan yang akan di bawa.
Ayah dan ibu juga bersiap siap dengan bekal dan segala sesuatunya. Akhirnya seiring berjalannya waktu, Adam bersama ayah dan ibunya segera melaju dengan mobil Avanza putih mereka.
" Ayah...kenapa kita tidak tinggal di kampung nenek saja? di sana suasananya kan sejuk dan asri?" Tanya Adam memecah kesunyian perjalanan.
"Ayah kan bekerja di kota sayang... kalau kita tinggal di desa tempat nenek, pastinya ayah akan kesulitan bolak-balik setiap hari." Balas ibu.
"Betul kata ibumu Adam. Tapi Adam tidak usah cemas. Kita akan pergi ke rumah nenek sesering mungkin."
" Sayang sekali ya ayah...bu...padahal di kampung Adam bisa bermain ke sungai..., ke sawah..., ke bukit-bukit bersama teman-teman Adam . Lihatlah yah... pemandangan ke rumah nenek saja seperti syorga." Jawab Adam sambil melepaskan pandangan ke daerah perbukitan yang hijau. Ada juga tampak dari kejauhan air terjun yang memutih dari ketinggian tebing. Burung bangau yang bergerombol nampak terbang dan mendarat di sebuah sawah mencari makan. Adam betul-betul menikmati pemandangan yang jarang dia temukan di kota Rendang tempat tinggalnya sekarang.
"Memangnya Adam tahu dengan pemandangan di syorga?"
" Ya tahulah ayah..., bu guru Aisyah selalu bercerita tentang keindahan syurga di sekolah."
" Kalau begitu, liburan ini Adam bisa menikmati keindahan alam dari rumah nenek. Jadi pilihan liburan Adam sudah tepat. Benarkan ayah?"
"Benar sekali Bu..."
Mobil mereka melaju dengan stabil hingga akhirnya depan gerbang kampung nenek mulai kelihatan. Hati Adam sangat senang karena akhirnya mereka sudah sampai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar