Duduk Di Jendela, Dan Melihat Dunia NEW (Bab.3 Dasar tukang ngarang) bag.2
“Hanya itu?!” aku mejawab, mengeraskan suara, membuat Kirana dan Naya bersitatap. Kaget dengan apa yang terjadi. “Kenapa? Masalah?” jawabnya, “asal kamu tahu ya! Sebuah cerita karangan itu mahakarya! Mahakarya! Kau dengar?! Mahakarya!” aku mengulang kata kataku, “tapi cerita karangan anak kecil sepertimu bukan mahakarya! Cerita bohong bohongan mu itu sebagai latihan berbohongmu!” “apa kamu bilang?!” aku benar benar marah kali ini. Kemarahanku memuncak, kalau bisa dibayangkan, dimataku mungkin sudah berubah menjadi api sepertidi film film.
“Amir! Diam! Jangan bicara lagi! Atau...” kalimatku berhenti, “atau apa?” Amir tersenyum senang. “Atau...” aku bingung, jantungku berdetak kencang, hanya dalam hitungan detik Amir tertawa terbahak bahak. Dengan mata basah karena air mata, “ kamu... kutantang lomba membuat mahakarya!” nada datar yang tegas, itulah nada bicara yang kugunakan. Kesal, aku kesal sekali! Kesal! Sangat kesal!
Amir menelan ludah, berpikir. Suasana hening, anak anak yang berkumpul menonton pertengkaran kami bak menonton kartun di televisi terdiam, menunggu jawaban Amir. Begitu juga Naya dan Kirana, mereka serius menatap Amir, seakan tidak mau ketinggalan sedetikpun momen menegangkan ini. Setelah beberapa saat berpikir, Amir menatapku dan menuljulurkan tangannya, “sepakat!” kami berjabat tangan. “Besok pukul 4 sore, kumpulkan mahakarya masing masing disini, yang akan menjadi jurinya Pak Ilham!” aku mengatur jadwal, Amir mengangguk.
***
“Kamu serius? Benar benar akan melawannya besok? Sudah menyiapkan mahakaryanya?” aku menceritakan semuanya malam ini, dimeja makan ini, kami sedang makan malam. Aku mengangguk, “kamu mau membuat mahakarya apa?” tanya Mak’e, “mungkin cerita,” jawabku. “Lagipula kenapa kalian bisa bertengkar sih?” Mak’e tiba tiba bertanya, “kan tadi Lia sudah bilang, tidak tahu kenapa Amir tiba tiba mengejek,” jawabku jengkel. Perasaan aku sudah menceritakan semuanya dari A-Z, kenapa Mak’e bertanya lagi sih? Entahlah, selalu saja begitu.
Jujur saja, aku belum memikirkan apa yang akan kubuat. Sepertinya cerita, aku sudah biasa menulis cerita. Jadi, kenapa tidak? Sudah ku putuskan, aku akan mengarang cerita. Walaupun belum kutentukan temanya, apakah bertema petualangan? Sejarah? Horor? Atau perjuangan? Belum tahu, akan kupikirkan mulai sekarang. 1...2...3! akan mulai kupikirkan!
Malam, jam 8.35 malam, akhirnya aku memutuskan untuk membuat sebuah cerpen bertema sejarah. Mudah saja, aku tinggal membaca buku pelajaran IPS dan mengambil cerita salah satu pejuang Indonesia, lalu menceritakan kembali kisah pejuang itu dengan bahasaku sendiri. Mudah bukan? aku memang salah satu penggemar pelajaran IPS, selalu menyenangkan! Aku membaca buku IPS untuk cerpen yang akan kubuat, sekalian emngerjakan PR dari Pak Ilham.
Akhirnya aku memutuskan untuk menceritakan kisah perjuangan Kartini, memang kisah itu ada di buku IPS, jadi kenapa tidak? Akhirnya aku mulai dari judulnya, harus spesial! Akhirnya aku memutuskan memberi judul, “Satu Untuk Satu Negeri”. Bagaimana? Menarik bukan? walau isinya sama seperti dibuku IPS, tapi gaya bahasa dan judulnya berbeda kan? Akhirnya aku mulai menulis, satu demi paragraf selesai, mulai kutulis.
Bersambung...
Assalamu'alaikum semua!
Apa kabar?
Maaf ya baru aku post sekarang soalnya dari kemarin tu sibuk banget.
Dan, aku bikin 2 bab buat cerita bagian ini.
soalnya banyak banget.
segitu dulu, terima kasih.
Bye!
Wassalamu'alaikum!
Salam: Fatimah Aida
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagusss
Makasih Caesaa
Sm"
Bagusss
makasiiiih
Kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnnnnn