Duduk Di Jendela, Dan Melihat Dunia. Bab 7 bag 2 (Aisha?)
n. Aku memegang erat erat tangan Anna, tiba tiba... “sret!” salah satu tali tambang putus, dan tentu saja tangganya sudah tidak bis dipakai. Aku tergelantung, tumpuanku satu satunya adalah tangan Anna, aku kaget. Tetapi tidak bisa berteriak.
Pohon ini terlalu tinggi, perjalanan juga tinggal sedikit lagi. Anna refleks memegangi tanganku dengan kedua tangannya, ia segera menarikku sekuat tenaga. Aku tidak bisa berkata kata, setiap aku melihat kebawah, tanah sudah jauh dari tempatku. Dan ketika aku menoleh keatas, Anna dengan wajah tegang nya masih terus memegangiku, jarak antara papan dan aku masih agak jauh walau dekat jika menggunakan tangga. Aku hanya bisa berdoa.
Sekarang semuanya tergantung pada Anna, kalau ia kuat menarikku hingga papan kayu aku selamat, jika tidak... semuanya selesai. Aku menatap wajah Anna, wajah yang sungguh sungguh ingin menarikku. Tanganku mulai keringat dingin, nafasku terengah engah. “Aaa!” aku refleks berteriak ketika pegangan tanganku hampir lepas. Harapanku sudah tipis. Membayangkan nanti kakiku akan patah karena jatuh. Untunglah, Anna segera menarikku lagi.
Setelah perjuangan yang cukup keras, akhirnya tanganku bisa menyentuh papan kayu, Anna terus menarikku hingga akhirnya aku sampai di papan kayu. Nenek sepertinya masih mengobrol dengan petani yang sedang menanam padi di sawah Nenek sendiri. Aku terduduk lemas di papan kayu. “Terima kasih, Anna...” kataku, Anna tersenyum.
“Hei! Ayo masuk!” kata Anna, aku menoleh. Ternyata ada rumah pohon juga, aku memasuki rumah pohon berbentuk kotak itu. Bagian dalamnya tidak terlalu kecil, ada beberpa lubang tempat keluar masuk udara karena anak anak sering masuk dan menutup pintunya. Ahya! Jangan lupakan pintunya! Pintu ini sangat keren! Pintu ini... penuh dengan kode kode yang tak ku mengerti. Apapun kodenya, aku tidak terlalu memikirkannya. Sepertinya aku benar benar tidak tertarik dengan kode kode seperti itu, biasanya Aisha yang tertarik, kalau ia sudah mulai memecahkan kode kode rahasia ia sudah benar benar mirip detektif!
Aisha lagi Aisha lagi, seakan hidupku terhubung dengan Aisha. ‘lupakan Aisha! Aku akan terus sedih atas kepergiannya, ah sudahlah! Lupakan’ aku berusaha melupakan Aisha, tapi sulit...
‘Itu! Itu! T...tidak mungkin!’ mataku membesar, tidak percaya dengan apa yang kulihat. ‘Aisha?!’ kali ini aku benar benar kaget, sosok anak perempuan berhijab biru dengan gamis pink. Bermata besar dan memiliki bulu mata yang lentik, ‘Aisha?’ aku masih tidak percaya dengan apa yang kulihat. Anak itu memberiku satu jempol lalu menghilang. Aku termenung, murung, sedih, itu semua bercampur aduk.
“Hei, Noora! Kau memikirkan sahabatmu lagi?” Anna yang melihatku tiba tiba murung bertanya. Aku menatapnya, lalu menggeleng.
“Jangan bohong! Aku tahu dari Tante Laras,” kata Anna.
“Begitulah...” jawabku.
“Hei! Tenanglah, takdir sudah memutuskan, sahabatmu tak ingin kau sedih, kuat ya!” kalimat Anna barusan, cukup membuatku tersenyum. Syukurlah, aku masih dikelilingi orang orang baik.
Bersambung...
Assalamu'alaikum semua!
Nah setelah bab ini mungkin beberapa hari kedepan aku ga post.
Tapi mungkin, hehe.
Nah, cover buat cerita ini blm ku edit, jadi gitu untuk sementara.
Itu yang bikin temenku ya bukan aku.
Hehe.
Aku gabisa lattering hehe
Thanks banget ya yang udah support aku untuk terus berkarya dan ngelanjutin cerbung ini.
Assalamu'alaikum!
*maaf banyak typo.
Bye!
Salam: Fatimah Aida
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
seruuuuuuu!!! BTW kak, brush pen nya merek apa? bagus kayaknya, harganya berapa? (Banyak nanya nih aku)
Makasih Naishaa, itu kan temenku yang bikinin, coba nanti ku tanyain yaa
okeeey :)
Naisha, katanya DS brush pen sm tombow fudenosuke. Susah banget namanya
oh iya iya, kalau tombow fudenosuke aku tau, kalau DS ntar aku cari di tokopedia atau shopee dulu '^ makasih qaqa :)
Sama sama nai
Yuhuyyy sweruuuuu
Makasih caesa udah selalu nyemangatin aku
Sama"... Cerita nya emang bagus banget lhooo hihij
Makasih caesa, aku sering ngerasa tulisanku gada yang spesial
Tulisan mu lebib bagus dari tulisan ku (pasti nyaa) Aku oarang nya tuh, kalau bikin cerita, cepet bosen, cerita yang satu blm selsai ehhh malah pengn bkn crita yg lain. Aku orang nya mah gituu
Ngga lahhh semua tulisan itu bagus kalau dibuat karya (; coba lebih konsisten, misal waktu km lagi nulis cerita genre petualangan trs kamu tiba tiba pengen nulis horror bisa di masukin ke cerita yg lagi km bikin. Aku biasanya gt sih hehhe
Owhhh ok maksihh sara nya
Sama sama caesa, semangat ya (;
Latteringnya bagus banget,and ceritanya seruuuu pakek Bangeeet:)
Makasih mairaaa, iya temenku udah jago lattering emang, klo aku ga bisa brush penku aja gataudiman wkwkwk
ya sama-sama:) jadi ingin belajar nih....kayaknya gampang itu
Kayanyaa wkwk aslinya rada susah sih
ya...harus sering latihan tangan nih....,olahragain sekalian,wkwkwkwk
Kwkkwk iya, tanganku pinter ngetik nih bukan nulis wkwkwk
iya nih...tangannya kurang lemes kebanyakan ngetik,wkwkwkw
iya nih...tangannya kurang lemes kebanyakan ngetik,wkwkwkw
wwkwkw bener banget
letteringnya itu lhoooooo
wkwkwk, bagus banget kan? itu temenku yang bikinin, dia dah jago, keren banget ya, aku dah pernah belajar tapi gabisa bisa ):
Karya latteringku menangis melihat ini :v
hihi, kalo aku gak akan sebagus itu lah
Sama yesh wkwkkw, aku juga ga bisa