Farros Halim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mahfudzat

بسم الله الرّحمن الرّحيم

تنظيم العمل يوفّرنصف الوقت

Artinya :

“Pengaturan pekerjaan menghemat setengah waktu.”

Oleh : Farros Halim

Kita diciptakan oleh Allah ke dunia ini untuk beribadah, agar kita dapat melaksanakn ibadah dengan teat waktu atau sesuai keinginan kita maka kita harus memanfaatkan waktu. Nah ngomong-ngomong soal waktu, waktu adalah hal yang sangat berharga, maka tadi kita haru smemanfaatkan waktu tersebut karena apabila kita tidak dapat memanfaatkan waktu dan malah malas-malasan, lalai, dan berfoya-foya dengan waktu tersebbut maka kita akan menyesal di suatu saat nanti dan rasanya ingin mengulang yang telah kita buang-buang tadi sebagaimana mahfudzat yang berbunyi :

الوقت كالسّيف فإن لم تقطعه قطعك

Artinya :

“Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang akan menebasmu.”

Dan

الوقت أثمن من الذّهب

Artinya :

“Waktu itu lebih berharga dari pada emas.”

Karena waktu itu sangat berharga maka kita harus memanfaatkannya seperti yang tertera di atas tadi dan salah satu cara memanfaatkan waktu ialah dengan mengatur waktu itu dengan sebaik-baik mungkin agar kita dapat menjalankan kegiatan kita sesuai dengan yang kita ingin kerjakan dengan nyaman, mengapa? Karena apabila kita sudah mengatur waktu kita dengan sangat baik maka kita kedepannya seperti kita memasak makanan, bila kita sudah mempersiapkan bahan-bahan dengan sangat baik maka saat kita sedang masak kita sudah nyaman dalam memasak dan masakan Insya Allah menjadi lezat, coba bila kita tidak mempersiapka semua bahan-bahannya tidak dengan baik maka mungkin hasilnya kurang lezat dan semua itu tidak dapat diulang. Begitu juga dengan waktu, bila kita mengatur waktu dengan sangat baik maka Insya Allah kedepannya juga baik berbeda bila kita tidak mengatur waktu kita dengan tidak baik maka kita akan menyesal dan semua hal itu tidak dapat kita ulang.

Oleh karena itu marilah kita memanfaat waktu dan mengatur waktu kita dengan sangat baik agar kita tidak menyesal di kemudian hari dan di akhirat nanti, karena kita hidup di dunia ini hanya sebentar maka dari itu kita harus jadikan waktu yang telah Allah berikan ini sebagai ladang untuk mendekati diri kepada Allah, berbuat kebaihan, melaksanakan perintah Allah dan segala hal yang bermanfaat agar kita dapat masuk surga kelak di akhirat nanti. Amin ya rabbal ‘alamin.

من جدّ وجد

Artinya :

“barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil”

Allah dan Rasulnya telah mengajarkan dalam agamanya yaitu agama islam untuk bersungguh-sungguh. Bahkan sejak kecil saja kita sudah di ajarkan bagaimana orang tua bersungguh-sungguh mendidik anaknya supaya anaknya kelak menjadi anak yang soleh, memiliki adab terhadap semua orang terutama terhadap Allah dan Rasulnya dan dapat bermanfaat bagi bangsa dan negaranya. Begitu juga anaknya, sang anak bersungguh-sungguh dalam berbakti kepada ke dua orang tua dan menjaga ke dua orang tua nya selalu walaupun sudah menikah.

Dalam beribadah, menjalankan perintah Allah dan mengerjakan sunnah Rasulullah. kita juga harus bersungguh-sungguh supaya di terima oleh Allah bukan sekedar ibadah yang asal-asalan melainkan ibadah yang terbaik yang kita bisa lakukan. Kita bila ingin mengerjakan ulangan akhir saja bersungguh-sungguh supaya mendapatkan nilai yang terbaik masa bila beribadah kita tidak bersungguh-sungguh.

Mengapa sih kita harus bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu? Kita harus bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu karena bila kita bersunggu-sungguh dalam mengerjakan sesuatu maka kita akan berhasil atau sucses sesuatu yang kita inginkan telah kita capai dengan sekuat tenaga dan raga kita.

Contoh untuk mempermudah di mengerti saja. Contoh Rasulullah dan para sahabat Rasulullah dahulu bila ingin berjihad pasti mereka bersungguh-sungguh untuk mendapatkan kemenangan atau syahid, lalu setelah dalam peperangan mereka melakukan seluruh kemampuannya untuk mendapatkan kemenangan atau syahid dan akhrinya mereka berhasil mendapatkan hal tersebut atau mereka mendapatkan apa yang mereka cita-citakan.

Contoh lagi. Para penulis bila ingin menerbitkan sebuah buku pasti mereka akan bersungguh-sungguh dalam menulis karangannya. Mereka akan mengeluarkan semua kemampuannya agar buku ia dapat bermanfaat dan menarik bagi para pembaca dan setelah bukunya terbit pasti ia akan senang.

Intinya marilah kita mengerjakan sesuatu itu dengan bersungguh-sungguh dan dengan semua kemampuan yang kita punya karena bila kita bersungguh-sungguh maka kita akan berhasil dan merasa senang dengan keberhasilan tersebut. Tetapi bila kita sudah bersungguh-sungguh tidak berhasil dan tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Jangan pernah berputus asa karena pasti ada hikmah di balik ketidak berhasilan atau kegagalan kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post