faridatul fauziah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hanya Kastil

Hanya Kastil

Zuka. Ia adalah seorang putri cantik sekaligus cerdas dari kerajaan Novinsky. Namun ia bukanlah seorang putri yang bahagia, bahkan tak lebih bahagia dari rakyatnya sendiri. ia berumur 17 tahun, selama itu pula ia dikurung dalam kamarnya sendiri, tak pernah keluar, dan hanya bertemu dengan ayahanda dan ibundanya sendiri, selain itu ada beberapa pelayan yang bergantian masuk untuk melayani sang putri.

Putri Zuka selalu berusaha bertanya pada ayahanda dan ibundanya sendiri, tapi tentu saja semuanya hanya membisu. Seolah memang menjadi rahasia besar bagi Zuka, semua pelayanpun dipaksa bungkam. Bahkan pelayan yang paling dekat dengan sang putripu juga membisu ketika ditanyai alasan ia dikurung dalam kamarnya.

Anela. Pelayan setia sang putri. Ia memang di tugaskan untuk menjaga tuan putri setiap harinya, sekaligus mengawasi sang putri apabila hendak melarikan diri. Ketika sang putri bertanya tentang dunia luar, Anela akan dengan sabar menjawab pertanyaan dari sang putri, walaupun pertanyaan itu tidak hanya satu dua kali dilontarkan, ratusan bahkan ribuan kali sang putri selalu menanyakannya.

Tapi anehnya hari ini Anela tidak datang ke kamar sang putri, bahkan pelayan lainpun tidak ada yang menengoknya. Sehingga Putri Zukapun memanfaatkan kesempatan itu untuk mencoba melarikan diri. Ketika sang putri membuka pintu, ia sungguh heran tidak biasanya pintu ditinggalkan dalam keadaan tidak terkunci. Putri Zuka akhirnya berhasil keluar.

"Sepi sekali, kemana semua orang, apa mereka sedang melakukan pesta seperti yang pernah Anela ceritakan padaku, tega sekali mereka tidak mengajakku." Gumam Zuka pada dirinya sendiri, karena memang ia hanya sendirian.

Iapun melanjutkan langkahnya menuju ruang utama. Alangkah terkejutnya ketika ia melihat ke arah lantai satu. Semua orang dalam keadaan membeku. Tapi sebenarnya mereka tidak membeku sepenuhnya, hanya tubuh mereka yang tidak bisa di gerakkan, mereka masih bisa berbicara, melihat, dan mendengar. Putri Zuka menuruni tangga perlahan-lahan.Semua orang terkejut melihat sang putri yang begitu cantik.

"Zuka, kenapa kamu keluar dari kamarmu?." Sang raja berbicara pada sang putri.

"Ayah, apa yang terjadi?." Mendengar itu justru sang raja marah. Sementara orang orang masih menyimak percakapan antara ayah dan anak itu.

"Kenapa kamu keluar dari kamar?." Nada raja semakin meninggi.

"Aku yang seharusnya bertanya pada ayah, kenapa ayah mengunciku selama ini, aku juga ingin merasakan suasana luar, aku juga ingin merasakan pesta yang Anela pernah ceritakan padaku, Tapi ayah tidak pernah mengerti perasaanku, setiap aku bertanya ayah selalu membisu. Ayah macam apa kau!!!." Ucap Putri Zuka menggebu-gebu, bahkan air mata sang putripun berjatuhan. mendengar itu hati sang raja seperti tersayat, sang ratupun menangis.

"Itu demi kebaikanmu nak." Ucap sang ratu dengan lembut.

"Kebaikan apa? haaa, jawab. setiap ku tanya semua membisu." Ucap sang putri.

"Sebenarnya Ayahmu menyembunyikanmu dari seorang penyihir, ia menginginkanmu untuk obat awet mudanya." Ucap sang ratu.

"IBU!!!." Bentak sang raja pada istrinya, hal itu memang seharusnya tidak di katakan.

"Hahahahaha......Drama yang bagus." Semua orang langsung melihat pada sumber suara. Ia adalah seorang wanita yang cantik dan muda, yang tidak lain adalah seorang penyihir yang sebenarnya telah berumur 150 tahun.

"Siapa kau?." Tanta sang putri.

"Kau tadak tahu siapa aku?, apa dari kalian tidak ada yang menceritakanku pada gadis ini?, sungguh malang nasibmu nak." kata penyihir pada sang putri. Mendengar itu sang putri sedih bukan kepalang. Sungguh tega orang-orang padanya.

"Aku adalah peri pembawa kebahagiaan, aku bisa memberimu sagala hal yang kamu inginkan." Tipu sang penyihir pada putri Zuka.

"Jangan percayai dia nak, dia itu orang jahat!!!!." Teriak sang raja pada putri semata wayangnya.

"Aku tidak percaya pada ayahanda!!!." Teriak sang putri pada raja. lalu seluruh orang yang ada di dalam ruangan ikut berbicara. Mereka semua berusaha mengatakan kepada sang putri, dan membuat putri Zuka percaya akan kata-kata mereka. Tapu mereka gagal.

"Aku tidak percaya pada kalian semua, kalian semua penipu!!!."

"Bagus putri, percayalah padaku, aku akan mengajakmu jalan-jalan ke dunia luar." Kata sang penyihir.

"Tidak anakku, jangan mau!!!." Ucap sang ratu.

"Ibu tidak akan bisa membujukku, aku akan tetap ikut dengan peri ini, dia lebih baik dari pada ibu, aku juga ingin merasakan keindahan dunia luar." Ratu sangat sedih mendengar perkataan putrinya tersebut, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa, semuanya terlanjur.

"Marilah putri cantik, naiklah di atas awan terbang yang akan kubuat ini." Lalu sang penyihir mengucapkan mantra, dan terbentuklah awan yang undah, sang putri pun perlahan mulai naik tanpa menhiraukan teriakan orang-orang yang melarangnya. Ketika sampai pada posisi yang sempurna secara tiba-tiba awan berputar sangat kencang.

"Aaaaaa!!!!. Tolong aku." Teriak sang putri dalam gumpalan awan tersebut. Ia merasakan kesakitan. Semua orang memejamkan mata,tak sanggup menyaksikan pemandangan itu.

"Tidaaaaakkkk!!!" Teriak sang raja. Ia ingin menolong, tapi ia tidak bisa. Sekali lagi semuanya sudah terlambat. Lalu sang putripun hancur dan menjadi butiran debu. Sang penyihir berdiri di bawahnya dan menyerap seluruh kekuatan yang ada. Tewas sudah sang putri.

Tapi secara tiba-tiba, sang penyihir semakin mengkeriput dan ia pun hancur. Itu semua terjadi karena sang penyihir sudah terlalu banyak menyerap kekuatan, dan menewaskan banyak gadis muda.

Lenyap sudah mantra dan kutukan sang penyihir, tetapi apalah daya, nasi sudah menjadi bubur. Sang raja telah kehilangan putri Zuka. Putri satu-satunya.

Sungguh malang nasib putri tersebut. Dari kecil ia hanya hidup di dalam kastil tanpa tahu dunia luar. Ia hanya hidup di dalam kastil. Dan yang ia tahu hanyalah kastil. Hanya kastil.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post