Semar Kari (Semua Dimulai Dari Laskar Pelangi)
Angka 4 tertera di sampul buku tulisku. Itu menandakan bahwa saat itu aku berada di kelas 4 SD. Kenapa kelas 4 SD? Karena itulah awal mula aku menyukai hal-hal yang saat ini populer dengan nama ‘Literasi’.
…
Suasana kelas tidak terlihat tanda-tanda keheningannya, ramai. Sama seperti surga dunia siswa-siswi lain, hari itu adalah hari dimana guru-guru melaksanakan rapat sejak pagi. Itulah sebabnya kelas benar-benar ramai.
Sudah sejak seminggu lalu kelasku dan termasuk aku, terkena virus buku KKPK, kalian tau kan? Yap! Kecil-Kecil Punya Karya. Karena hal itulah sebenarnya kelas menjadi ribut. Kami ribut karena sibuk bercerita dan membahas buku-buku yang baru saja kami baca. Dari yang bertema fantasi sampai horror atau menyeramkan, semua kami baca. Bahkan kami melisensi daftar pinjam buku, seperti, setelah A harus B dan setelah B harus C, begitu seterusnya. Mungkin jika diusut, 1 buku sudah memiliki 17 nama dalam daftar pinjam tidak tertulis. Tentu saja daftar pinjamnya tidak tertulis, karena buku itu adalah buku-buku kami pribadi, bukan dari perpustakaan.
-Beberapa hari berlalu.-
Ayah dan ibuku baru saja pulang dari kota dan berkata bahwa mereka punya hadiah, dan ternyata hadiah itu dalah sebuah buku berjudul “Laskar Pelangi” karya penulis hebat Andrea Hirata.
Karena terbiasa membaca KKPK yang memiliki sekitar 250 halaman, membuat jumlah tersebut menjadi terlalu sedikit bagiku. Ketika mendapat buku “Laskar Pelangi” ini, aku benar-benar senang bukan kepalang, buku ini memiliki tebal lebih dari 500 halaman!
Pagi, siang, sore dan malam aku membacanya, tamatlah buku itu dalam 7 hari. Aku benar-benar semangat membaca buku itu, dan buku itu tamat lebih cepat dari yang aku bayangkan. Bahkan banyak temanku yang berikir aku gila karena bisa menyelesaikannya dengan secepat itu.
-1 tahun berlalu.-
Merasa bahwa aku belum puas hanya membaca “Laskar Pelangi”. Aku pun membeli buku berjudul “Sang Pemimpi” dan “Edensor”. Yap! Laskar Pelangi tidak berhenti sampai “Laskar Pelangi” saja, tapi masih berlanjut ke “Sang Pemimpi”, “Edensor” dan “Maryamah Karpov”.
Aku membaca buku itu dengan cepat juga, kurang lebih 2 buku dalam 1 bulan. Entah kenapa rasanya, membaca sudah menjadi hobi baruku yang menyenangkan. Sejujurnya sebelum memiliki buku “Laskr Pelangi” ini aku sudah senang membaca, hanya saja belum menjadi hobi, sebatas membaca hanya jika mau saja.
Setelah 3 buku pertamaku yang kubeli ini, aku membeli beberapa buku lainnya. Namun, buku-buku itu bukanlah sebuah novel, tetapi kumpulan cerpen. Kenapa bukan novel? Karena aku masih menanti buku ke-4 Laskar Pelangi yang berjudul “Maryamah Karpov”. Bukan karena bukunya yang belum rilis, hanya saja aku yang belum punya kesempatan untuk membeli buku itu.
Rangkaian buku-buku laskar Pelangi merupakan langkah awalku mencintai baca novel. Meski literasi kumulai dari KKPK, namun aku kurang menyukainya karena buku itu memiiki cerita yang lumayan pendek dibanding novel-novel berhalaman tebal.
Tak hanya baca sekedar membaca, menurutku Laskar Pelangi mengajarkanku banyak hal, dari persahabatan sampai menggapai mimpi dari awalan yang dirasa tidak mungkin.
Oh iya, sekedar tambahan fakta. Aku bahkan sampai terpaksa menggunakan kacamata minus dikarenakan kebiasaan burukku membaca dalam gelap. Jadi berdasarkan pengalamanku ini, aku ingin kalian tetap menjaga kesehatan mata kalian ya disamping hobi membaca kalian! Sampai jumpa di cerpen edisi selanjutnya teman!.
(Malu kalau tunjukin wajah, jadi sekian hehe)
…
Penulis bernama Farhanah Nurul Lathifah, masih sama seperti profil di cerita edisi sebelumnya, kali ini aku masih duduk di bangku SMP, tepatnya SMP Sekuting Terpadu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar